2.781 tenaga honorer minta jadi PNS
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 2.781 tenaga honorer di Kabupaten Karawang, meminta kenaikan status menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Pasalnya, para honorer itu telah lulus verifikasi dan validasi data dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Selanjutnya, ribuan tenaga honorer tersebut akan mengikuti seleksi CPNS yang akan digelar 3 November mendatang.
Sekretaris Aliansi Honorer Kategori 2 Karawang, Agus Sopyan, mengatakan, para tenaga honorer tersebut berkeinginan menjadi PNS. Sebab, pengabdian mereka sudah terbilang lama. Ada yang sampai 20 tahun.
"Keinginan kami ini tidak muluk-muluk," ujarnya yang dihubungi lewat telepon, Senin (14/10/2013).
Sehingga, lanjutnya, ketika ada pengumuman dari pusat mengenai penerimaan CPNS dari jalur khusus (tenaga honorer), maka para tenaga honorer tersebut seluruhnya turut serta.
Mereka mengaku siap mengikuti serangkaian tes guna masuk dalam seleksi CPNS. Mengingat, tes ini akan digelar bulan depan.
Lebih lanjut, 2.781 tenaga honorer tersebut terdiri dari 1.334 guru honorer. Sembilan orang penjaga sekolah. 447 lainnya, tenaga teknis dan penyuluh di sejumlah instansi.
"Menjelang tes ini, ribuan tenaga honorer telah mengupayakan untuk menambah wawasan. Terutama, wawasan mengenai kebangsaan. Sebab, nanti akan ada tes kompetensi dasar (TKD) dan tes kompetensi bidang," katanya.
Sementara itu, kepala pengadaan pegawai dan data BKD, Mahpudin menyatakan, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan kelas sebanyak 146 guna pelaksanaan tes bagi 2.781 honorer K2 yang bertempat di SMA 3 dan SMP di wilayah perkotaan.
"Kelas kita harus persiapkan sejak jauh hari, sebab peserta akan dibagi menjadi tiga level disesuaikan dengan tingkat tes yang diujikan," katanya.
Dijelaskan, tingkatan tes dibagi menjadi tiga antara lain SD sampai SMP, SMA sampai D3, dan D4 sampai S3. Untuk setiap tingkatan itu ada tiga jenis yaitu tenaga pendidik tenaga kesehatan dan tenaga administrasi lainnya.
"Kita berharap tidak ada kesalahan level tes yang diberikan oleh pemerintah pusat, sebab itu akan merugikan Karawang yang saat ini kekurangan tenaga pegawai karena banyak yang pensiun," tuturnya.
Menurutnya, untuk tenaga pendidik di tingkat SD sampai SMP itu ada sembilan orang, SMA sampai D3 ada 1.334 orang dan D4 sampai S3 ada 447 orang.
Tenaga kesehatan untuk tingkat SD sampai SMP itu tidak ada, untuk SMA sampai D3 itu berjumlah 110 orang dan D4 sampai S3 itu berjumlah empat orang.
Untuk tenaga administrasi lainnya tingkat SD sampai SMP berjumlah 339 orang, SMA sampai D3 berjumlah 514 orang dan D4 sampai S3 berjumlah 24 orang.
"Data tingkatan pendidikan itu diambil dari data awal saat masuk menjadi honorer K2, meskipun saat ini ada yang sudah menyelesaikan pendidikan lebih tinggi," ungkapnya.
Selanjutnya, ribuan tenaga honorer tersebut akan mengikuti seleksi CPNS yang akan digelar 3 November mendatang.
Sekretaris Aliansi Honorer Kategori 2 Karawang, Agus Sopyan, mengatakan, para tenaga honorer tersebut berkeinginan menjadi PNS. Sebab, pengabdian mereka sudah terbilang lama. Ada yang sampai 20 tahun.
"Keinginan kami ini tidak muluk-muluk," ujarnya yang dihubungi lewat telepon, Senin (14/10/2013).
Sehingga, lanjutnya, ketika ada pengumuman dari pusat mengenai penerimaan CPNS dari jalur khusus (tenaga honorer), maka para tenaga honorer tersebut seluruhnya turut serta.
Mereka mengaku siap mengikuti serangkaian tes guna masuk dalam seleksi CPNS. Mengingat, tes ini akan digelar bulan depan.
Lebih lanjut, 2.781 tenaga honorer tersebut terdiri dari 1.334 guru honorer. Sembilan orang penjaga sekolah. 447 lainnya, tenaga teknis dan penyuluh di sejumlah instansi.
"Menjelang tes ini, ribuan tenaga honorer telah mengupayakan untuk menambah wawasan. Terutama, wawasan mengenai kebangsaan. Sebab, nanti akan ada tes kompetensi dasar (TKD) dan tes kompetensi bidang," katanya.
Sementara itu, kepala pengadaan pegawai dan data BKD, Mahpudin menyatakan, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan kelas sebanyak 146 guna pelaksanaan tes bagi 2.781 honorer K2 yang bertempat di SMA 3 dan SMP di wilayah perkotaan.
"Kelas kita harus persiapkan sejak jauh hari, sebab peserta akan dibagi menjadi tiga level disesuaikan dengan tingkat tes yang diujikan," katanya.
Dijelaskan, tingkatan tes dibagi menjadi tiga antara lain SD sampai SMP, SMA sampai D3, dan D4 sampai S3. Untuk setiap tingkatan itu ada tiga jenis yaitu tenaga pendidik tenaga kesehatan dan tenaga administrasi lainnya.
"Kita berharap tidak ada kesalahan level tes yang diberikan oleh pemerintah pusat, sebab itu akan merugikan Karawang yang saat ini kekurangan tenaga pegawai karena banyak yang pensiun," tuturnya.
Menurutnya, untuk tenaga pendidik di tingkat SD sampai SMP itu ada sembilan orang, SMA sampai D3 ada 1.334 orang dan D4 sampai S3 ada 447 orang.
Tenaga kesehatan untuk tingkat SD sampai SMP itu tidak ada, untuk SMA sampai D3 itu berjumlah 110 orang dan D4 sampai S3 itu berjumlah empat orang.
Untuk tenaga administrasi lainnya tingkat SD sampai SMP berjumlah 339 orang, SMA sampai D3 berjumlah 514 orang dan D4 sampai S3 berjumlah 24 orang.
"Data tingkatan pendidikan itu diambil dari data awal saat masuk menjadi honorer K2, meskipun saat ini ada yang sudah menyelesaikan pendidikan lebih tinggi," ungkapnya.
(lns)