Dua balita tewas di Semarang terkait perampokan
A
A
A
Sindonews.com - Dua balita yang tewas dibunuh di Jalan Mulawarman Rt1/1, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota semarang, diduga terkait perampokan.
Dua korban tersebut bernama Kanaya Nadin Aulia Zahrani Wiyana (1), dan Keanu Rifky Antoseno Wiyono (2,5). Selain dua korban tewas itu, satu lagi korban bernama Murni (pembantu). Murni mengalami luka di bagian kepala.
"Tetangga tidak ada yang mendengar peristiwa itu, yang menemukan mayatnya ibunya sendiri, Eni widianti (38). Waktu itu dia baru pulang kerja sekira pukul 16.30 Wib, kemudian dia menemukan kondisi kedua anaknya sudah bersimbah darah," kata seorang tetangga korban, Yuliantari (45), Kamis (10/10/2013).
Yuliantari menambahkan, setelah mengetahui peristiwa itu, Eni langsung berlari meminta tolong kepada tetangga yang juga seorang polisi. Kemudian warga langsung mengunjungi korban.
"Namun tidak boleh masuk, jadi tidak mengetahui kondisi sebenarnya seperti apa," imbuhnya.
Sementara tetangga lainnya, Dwi Yulianti (45), mengatakan dia mendengar cerita dari Eni kalau itu perampokan. "Bu Eni sambil nangis cerita kalau rumahnya diobrak-abrik, katanya ada tiga cincinnya yang hilang," ujarnya.
Sementara itu, pihak kepolisian dari Polrestabes Semarang langsung terjun ke TKP. Petugas kemudian memasang garis polisi dan melakukan olah TKP.
Dari keterangan paman Korban, Yuanto (50), ia mengatakan bahwa kasus itu kemungkinan terjadi sekira pukul 14.00 Wib. Sebab menurut Cerita Eni, adiknya, ia menemukan anaknya selepas pulang kerja sekira pukul 16.30 WIB.
"Kata ibunya, ia pulang kerja dan menemukan kondisi anaknya sudah meninggal di dalam kamar. Darahnya Kiga sudah mengering," kata dia.
Dia juga membenarkan bahwa kemungkinan peristiwa itu didasari aksi perampokan. "Saya menduga perampokan, soalnya kondisi rumah korban berantakan," kata dia.
Baca juga: Dua balita di Semarang tewas dibunuh
Dua korban tersebut bernama Kanaya Nadin Aulia Zahrani Wiyana (1), dan Keanu Rifky Antoseno Wiyono (2,5). Selain dua korban tewas itu, satu lagi korban bernama Murni (pembantu). Murni mengalami luka di bagian kepala.
"Tetangga tidak ada yang mendengar peristiwa itu, yang menemukan mayatnya ibunya sendiri, Eni widianti (38). Waktu itu dia baru pulang kerja sekira pukul 16.30 Wib, kemudian dia menemukan kondisi kedua anaknya sudah bersimbah darah," kata seorang tetangga korban, Yuliantari (45), Kamis (10/10/2013).
Yuliantari menambahkan, setelah mengetahui peristiwa itu, Eni langsung berlari meminta tolong kepada tetangga yang juga seorang polisi. Kemudian warga langsung mengunjungi korban.
"Namun tidak boleh masuk, jadi tidak mengetahui kondisi sebenarnya seperti apa," imbuhnya.
Sementara tetangga lainnya, Dwi Yulianti (45), mengatakan dia mendengar cerita dari Eni kalau itu perampokan. "Bu Eni sambil nangis cerita kalau rumahnya diobrak-abrik, katanya ada tiga cincinnya yang hilang," ujarnya.
Sementara itu, pihak kepolisian dari Polrestabes Semarang langsung terjun ke TKP. Petugas kemudian memasang garis polisi dan melakukan olah TKP.
Dari keterangan paman Korban, Yuanto (50), ia mengatakan bahwa kasus itu kemungkinan terjadi sekira pukul 14.00 Wib. Sebab menurut Cerita Eni, adiknya, ia menemukan anaknya selepas pulang kerja sekira pukul 16.30 WIB.
"Kata ibunya, ia pulang kerja dan menemukan kondisi anaknya sudah meninggal di dalam kamar. Darahnya Kiga sudah mengering," kata dia.
Dia juga membenarkan bahwa kemungkinan peristiwa itu didasari aksi perampokan. "Saya menduga perampokan, soalnya kondisi rumah korban berantakan," kata dia.
Baca juga: Dua balita di Semarang tewas dibunuh
(rsa)