KPU Polman dijaga Brimob bersenjata lengkap & TNI
A
A
A
Sindonews.com - Pasca pencoblosan Pilkada Polewali Mandar (Polman) yang digelar 8 Oktober, kemarin, Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijaga ketat Detasemen C, Brimob Polda Sulawesi Selatan. Selain dijaga Brimob bersenjata lengkap, tampak pula kawat berduri dibentangkan di halaman kantor KPU.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sepanjang jalan Wahid Hasyim untuk sementara ini terpaksa tidak bisa dilintasi karena adanya bentangan kawat berduri tersebut. Belum diketahui hingga kapan kawat berduri itu akan dipajang.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Burhanuddibn Andi, mengatakan pelaksanaan pengamanan Pilkada Polman akan tetap digelar hingga rekapitulasi perhitungan suara di KPU selesai dan penetapan calon terpilih. Meski, kata Burhanuddin, hasil pemantauan sejak hari pencoblosan situasi aman dan kondusif.
Mantan Kapolres Polman ini menegaskan, jika memang ada massa dari kandidat yang akan melakukan aksi atau menyampaikan aspirasi, tidak ada persoalan. Sepanjang dilaksanakan dengan cara-cara yang baik.
"Yang penting tidak anarkis dan menyampaikan aspirasi dengan tertib" tegas Burhanuddin kepada SINDO, Rabu (9/10/2013).
Pantauan di Kantor KPU, sebanyak 1 Satuan Setingkat Kompi ( SSK) pasukan Brimob lengkap dengan senjata dan puluhan pasukan TNI berjaga di KPU.
Penjagaan ketat itu dilakukan untuk menghalau masa dari koalisi kandidat yang ingin melakukan aksi demo terkait pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan Pilkada Polman.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sepanjang jalan Wahid Hasyim untuk sementara ini terpaksa tidak bisa dilintasi karena adanya bentangan kawat berduri tersebut. Belum diketahui hingga kapan kawat berduri itu akan dipajang.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Burhanuddibn Andi, mengatakan pelaksanaan pengamanan Pilkada Polman akan tetap digelar hingga rekapitulasi perhitungan suara di KPU selesai dan penetapan calon terpilih. Meski, kata Burhanuddin, hasil pemantauan sejak hari pencoblosan situasi aman dan kondusif.
Mantan Kapolres Polman ini menegaskan, jika memang ada massa dari kandidat yang akan melakukan aksi atau menyampaikan aspirasi, tidak ada persoalan. Sepanjang dilaksanakan dengan cara-cara yang baik.
"Yang penting tidak anarkis dan menyampaikan aspirasi dengan tertib" tegas Burhanuddin kepada SINDO, Rabu (9/10/2013).
Pantauan di Kantor KPU, sebanyak 1 Satuan Setingkat Kompi ( SSK) pasukan Brimob lengkap dengan senjata dan puluhan pasukan TNI berjaga di KPU.
Penjagaan ketat itu dilakukan untuk menghalau masa dari koalisi kandidat yang ingin melakukan aksi demo terkait pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan Pilkada Polman.
(rsa)