Diundang mediasi, Gusti Moeng cuek, Tedjowulan antusias
A
A
A
Sindonews.com - Beragam respons ditunjukkan putra dan putri PB XII dalam menyikapi ajakan Pemkot Solo, Jawa Tengah, terkait mediasi yang dijadwalkan Jumat (4/10/2013) mendatang.
Kubu Gusti Moeng tak mau dibikin pusing ihwal inisiatif Pemkot Solo ini. Sebaliknya, kubu Dwi Tunggal justru antusias.
“Ojo kuatir, teko-teko. (Jangan khawatir, saya pasti datang). Saat ini saya masih di Jakarta, sehingga belum tahu undangan itu,” ujar Maha Patih Tedjowulan saat dihubungi, Selasa (10/01/2013).
Perihal rencana mediasi yang diinisiasi pemkot telah didengarnya. Tedjowulan mengaku sangat berharap upaya tersebut memberi solusi terbaik.
Oleh karena itu, dia memastikan bakal hadir dalam forum dan akan mematuhi tawaran pemkot.
Dalam mengupayakan mediasi, pemkot bertujuan mengembalikan posisi Sinuhun Hangabehi selaku pimpinan tertinggi kalangan adat di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Adapun persoalan lain diminta diselesaikan secara internal di bawah titah raja.
Meski demikian, Tedjowulan tak mau menebak-nebak materi pembahasan dalam forum berikut opsi yang diajukan pemkot kepada dirinya maupun kepada 34 saudara-saudarinya.
“Saat ini saya belum tahu apa-apa. Komunikasi dari pemkot juga belum sampai. Kalau undangan sudah diterima, pasti datang,” tegas mantan perwira TNI AD ini.
Sementara itu dari kubu Gusti Moeng, KP Satriyo Hadinagoro yang merupakan menantu PB XII mengatakan, sikap Lembaga Dewan Adat saat ini adalah melihat dan menunggu.
Keputusan untuk hadir ataukah tidak, tergantung hasil rapat yang diambil secara kolektif. Mengenai hal tersebut, Lembaga Dewan Adat tak terlalu ambil pusing.
“Bentuk pertemuan seperti apa, akan hadir atau tidak, kita belum tahu. Undangannya saja belum sampai,” terang dia.
Sebelumnya, Lembaga Dean Adat meminta pemkot memaparkan materi yang akan dibahas dalam forum mediasi. Dikatakan Satriyo, sampai hari ini keinginannya belum terwujud.
“Belum ada perwakilan dari pemkot yang datang ke sini,” pungkasnya.
Pemkot Solo mendistribusikan undangan kepada 35 putra dan putri PB XII mulai Selasa, hari ini. Alamat para pewaris yang tersebar di Indonesia, tak menghalangi langkah memediasi dua kubu yang berseteru. (Ins)
Kubu Gusti Moeng tak mau dibikin pusing ihwal inisiatif Pemkot Solo ini. Sebaliknya, kubu Dwi Tunggal justru antusias.
“Ojo kuatir, teko-teko. (Jangan khawatir, saya pasti datang). Saat ini saya masih di Jakarta, sehingga belum tahu undangan itu,” ujar Maha Patih Tedjowulan saat dihubungi, Selasa (10/01/2013).
Perihal rencana mediasi yang diinisiasi pemkot telah didengarnya. Tedjowulan mengaku sangat berharap upaya tersebut memberi solusi terbaik.
Oleh karena itu, dia memastikan bakal hadir dalam forum dan akan mematuhi tawaran pemkot.
Dalam mengupayakan mediasi, pemkot bertujuan mengembalikan posisi Sinuhun Hangabehi selaku pimpinan tertinggi kalangan adat di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Adapun persoalan lain diminta diselesaikan secara internal di bawah titah raja.
Meski demikian, Tedjowulan tak mau menebak-nebak materi pembahasan dalam forum berikut opsi yang diajukan pemkot kepada dirinya maupun kepada 34 saudara-saudarinya.
“Saat ini saya belum tahu apa-apa. Komunikasi dari pemkot juga belum sampai. Kalau undangan sudah diterima, pasti datang,” tegas mantan perwira TNI AD ini.
Sementara itu dari kubu Gusti Moeng, KP Satriyo Hadinagoro yang merupakan menantu PB XII mengatakan, sikap Lembaga Dewan Adat saat ini adalah melihat dan menunggu.
Keputusan untuk hadir ataukah tidak, tergantung hasil rapat yang diambil secara kolektif. Mengenai hal tersebut, Lembaga Dewan Adat tak terlalu ambil pusing.
“Bentuk pertemuan seperti apa, akan hadir atau tidak, kita belum tahu. Undangannya saja belum sampai,” terang dia.
Sebelumnya, Lembaga Dean Adat meminta pemkot memaparkan materi yang akan dibahas dalam forum mediasi. Dikatakan Satriyo, sampai hari ini keinginannya belum terwujud.
“Belum ada perwakilan dari pemkot yang datang ke sini,” pungkasnya.
Pemkot Solo mendistribusikan undangan kepada 35 putra dan putri PB XII mulai Selasa, hari ini. Alamat para pewaris yang tersebar di Indonesia, tak menghalangi langkah memediasi dua kubu yang berseteru. (Ins)
(rsa)