Rudy Agus dipastikan maju ke putaran dua
A
A
A
Sindonews.com – Pasangan Rudy Gunawan-Helmi Budiman dan Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin dipastikan melaju ke putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Garut 2013.
Kepastian tersebut didasarkan atas hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Garut di Gedung Mutiara, Cipanas.
Pasangan Rudy Gunawan-Helmi Budiman memperoleh suara sah terbanyak, yaitu 256.323 suara atau 23.17 persen. Sedangkan pasangan petahana Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin memiliki suara terbanyak kedua, 251.617 suara atau 22.74 persen.
“Tidak satu pun dari 10 pasangan calon bupati (Cabup) di Pilkada Garut 2013 yang memiliki suara lebih dari 30 persen. Sesuai dengan udang undang akhirnya diputuskan pilkada akan dilaksanakan dua putaran,” kata Ketua KPUD Kabupaten Garut Aja Rowikarim, Selasa (17/9/2013).
Pasangan Rudi Gunawan-Helmi Budiman unggul di sejumlah kecamatan seperti di Cilawu dengan perolehan 11.976 suara, Tarogong Kaler 12.279, Tarogong Kidul 15.666 suara, Wanaraja 13.994 suara, Karangpawitan 14.807 dan Samarang 11.157 suara. Berbeda dengan Rudy, pasangan incumbent Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin unggul di beberapa kecamatan kawasan Garut Utara.
“Agenda selanjutnya, KPUD Garut akan melakukan berbagai persiapan untuk putaran kedua, salah satunya adalah logistik pemilu. Dua pasangan ini (Rudy Gunawan-Helmi Budiman dan Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin) dipersilakan untuk mengikuti kampanye selama tiga hari,” ujarnya.
Dari jumlah pemilih sebanyak 1.760.130 jiwa, Pilkada Garut 2013 hanya diikuti oleh 1.145.987 warga atau 65.11% saja. Sementara angka golput di pilkada ini adalah 606.364 jiwa atau 34.45%.
“Jumlah suara tidak sah di Pilkada Garut tercatat sebanyak 39.660 suara,” sebutnya.
Divisi Teknis dan Kehumasan KPUD Kabupaten Garut Abdal mengatakan, pemungutan suara untuk putaran kedua dijadwalkan pada 17 November 2013 mendatang. Jadwal tersebut akan dilaksanakan meskipun adanya gugatan dari pasangan calon yang tidak puas.
“Sementara untuk tahapan kampanye putaran kedua akan digelar pada 11-13 November 2013 kemudian,” imbuhnya.
Sebelumnya, rapat pleno perhitungan suara sempat diwarnai aksi unjuk rasa dari puluhan massa pendukung pasangan cabup yang tidak lolos ke pilkada putaran kedua. Mereka menuding telah terjadi beberapa kecurangan dalam proses penghitungan suara.
"Kami minta KPU untuk melakukan perhitungan ulang karena adanya kecurangan-kecurangan, gak apa-apa lama juga karena ini untuk kepentingan masyarakat Garut," kata seorang demonstran, Yudi.
Seperti diketahui sebelumnya, dua pasangan terkuat ini mengaku sudah menyiapkan strategi khusus untuk bisa keluar sebagai pemenang di Pilkada Garut. Calon Bupati (Cabup) Rudy Gunawan mengatakan, dirinya akan memulai komunikasi langsung dengan masyarakat.
“Kita akan turun dan dekati masyarakat secara langsung. Karena bagaimana pun, kami berhadapan dengan pasangan dari kalangan birokrat. Dan ini bisa menjadi alat bagi kami untuk bisa menyampaikan kepada rakyat, bahwa kami ingin membawa perubahan,” katanya.
Rudy yang diusung Gerindra, PBB, dan PKS ini menilai strategi turun langsung ke masyarakat akan sangat efektif untuk memenangi Pilkada Garut putaran kedua. Berbeda dengan Rudy, Cabup Incumbent Agus Hamdani bersikeras akan mengupayakan konsolidasi dengan sejumlah partai dan pendukung cabup lain yang telah gagal maju ke putaran kedua.
“Memang, pasangan kami masih terbilang lemah untuk kawasan Garut Tengah. Namun kita jangan anggap remeh peran partai dan simpatisan pendukung ke-8 pasangan calon lain. Mereka memiliki basis-basis suara di masing-masing wilayah Garut. Kalau ini bisa kita kuasai, saya yakin pasangan AKUR (Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin) bisa memenangi pilkada,” ujarnya.
Di Pilkada Garut, pasangan Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin didukung oleh PPP dan PKB. Pasangan ini akan berupaya untuk mendapat dukungan serupa dari partai besar lain, seperti PDI, Golkar, Demokrat, dan lainnya.
Kepastian tersebut didasarkan atas hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Garut di Gedung Mutiara, Cipanas.
Pasangan Rudy Gunawan-Helmi Budiman memperoleh suara sah terbanyak, yaitu 256.323 suara atau 23.17 persen. Sedangkan pasangan petahana Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin memiliki suara terbanyak kedua, 251.617 suara atau 22.74 persen.
“Tidak satu pun dari 10 pasangan calon bupati (Cabup) di Pilkada Garut 2013 yang memiliki suara lebih dari 30 persen. Sesuai dengan udang undang akhirnya diputuskan pilkada akan dilaksanakan dua putaran,” kata Ketua KPUD Kabupaten Garut Aja Rowikarim, Selasa (17/9/2013).
Pasangan Rudi Gunawan-Helmi Budiman unggul di sejumlah kecamatan seperti di Cilawu dengan perolehan 11.976 suara, Tarogong Kaler 12.279, Tarogong Kidul 15.666 suara, Wanaraja 13.994 suara, Karangpawitan 14.807 dan Samarang 11.157 suara. Berbeda dengan Rudy, pasangan incumbent Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin unggul di beberapa kecamatan kawasan Garut Utara.
“Agenda selanjutnya, KPUD Garut akan melakukan berbagai persiapan untuk putaran kedua, salah satunya adalah logistik pemilu. Dua pasangan ini (Rudy Gunawan-Helmi Budiman dan Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin) dipersilakan untuk mengikuti kampanye selama tiga hari,” ujarnya.
Dari jumlah pemilih sebanyak 1.760.130 jiwa, Pilkada Garut 2013 hanya diikuti oleh 1.145.987 warga atau 65.11% saja. Sementara angka golput di pilkada ini adalah 606.364 jiwa atau 34.45%.
“Jumlah suara tidak sah di Pilkada Garut tercatat sebanyak 39.660 suara,” sebutnya.
Divisi Teknis dan Kehumasan KPUD Kabupaten Garut Abdal mengatakan, pemungutan suara untuk putaran kedua dijadwalkan pada 17 November 2013 mendatang. Jadwal tersebut akan dilaksanakan meskipun adanya gugatan dari pasangan calon yang tidak puas.
“Sementara untuk tahapan kampanye putaran kedua akan digelar pada 11-13 November 2013 kemudian,” imbuhnya.
Sebelumnya, rapat pleno perhitungan suara sempat diwarnai aksi unjuk rasa dari puluhan massa pendukung pasangan cabup yang tidak lolos ke pilkada putaran kedua. Mereka menuding telah terjadi beberapa kecurangan dalam proses penghitungan suara.
"Kami minta KPU untuk melakukan perhitungan ulang karena adanya kecurangan-kecurangan, gak apa-apa lama juga karena ini untuk kepentingan masyarakat Garut," kata seorang demonstran, Yudi.
Seperti diketahui sebelumnya, dua pasangan terkuat ini mengaku sudah menyiapkan strategi khusus untuk bisa keluar sebagai pemenang di Pilkada Garut. Calon Bupati (Cabup) Rudy Gunawan mengatakan, dirinya akan memulai komunikasi langsung dengan masyarakat.
“Kita akan turun dan dekati masyarakat secara langsung. Karena bagaimana pun, kami berhadapan dengan pasangan dari kalangan birokrat. Dan ini bisa menjadi alat bagi kami untuk bisa menyampaikan kepada rakyat, bahwa kami ingin membawa perubahan,” katanya.
Rudy yang diusung Gerindra, PBB, dan PKS ini menilai strategi turun langsung ke masyarakat akan sangat efektif untuk memenangi Pilkada Garut putaran kedua. Berbeda dengan Rudy, Cabup Incumbent Agus Hamdani bersikeras akan mengupayakan konsolidasi dengan sejumlah partai dan pendukung cabup lain yang telah gagal maju ke putaran kedua.
“Memang, pasangan kami masih terbilang lemah untuk kawasan Garut Tengah. Namun kita jangan anggap remeh peran partai dan simpatisan pendukung ke-8 pasangan calon lain. Mereka memiliki basis-basis suara di masing-masing wilayah Garut. Kalau ini bisa kita kuasai, saya yakin pasangan AKUR (Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin) bisa memenangi pilkada,” ujarnya.
Di Pilkada Garut, pasangan Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin didukung oleh PPP dan PKB. Pasangan ini akan berupaya untuk mendapat dukungan serupa dari partai besar lain, seperti PDI, Golkar, Demokrat, dan lainnya.
(lns)