Hari pertama kerja, Ridwan Kamil didemo LSM
A
A
A
Sindonews.com - Hari pertama kerja, Wali Kota Bandung periode 2013-2018 Ridwan Kamil sudah didemo massa dari LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI). Dalam aksinya, mereka mengingatkan wali kota untuk memenuhi janji kampanyenya.
"Lakukan revolusi birokrasi. Jika itu tidak dilakukan, maka kondisi Kota Bandung akan lebih bobrok. Kami juga meminta agar lebih transparan dalam melakukan pembangunan dan pembaharuan di Kota Bandung," ujar Ketua LSM GMBI Kota Bandung Mochamad Masyur, disela-sela aksi, Selasa (17/9/2013).
Dia menegaskan, jika hal-hal tersebut tidak teralisasi, maka pihaknya akan mengerahkan massa dengan jumlah besar untuk menurunkan RK sebagai Wali Kota Bandung.
"Kami minta agar tujuh point kesepakatan yang dibuat ditandatangani oleh Bapak Wali Kota dan Wakilnya. Jika tidak, kami akan tetap di sini sampai ada tanda tangan," ancamnya.
Menanggapi aksi itu, Ridwan bersama wakilnya Oded M Danial langsung menghampiri para pendemo. Dalam kesempatan itu, RK pun menyampaikan beberapa jawaban atas apa yang dikeluhkan oleh massa, langsung dari atas mobil bak yang digunakan untuk orasi.
Dalam orasinya, pimpinan Bandung yang baru ini sepakat menandatangani tujuh point tuntutan, asalkan ditambah satu point lainnya. "Saya mau menandatangani ini. Asalkan ada satu point tambahan, semuanya harus sesuai aturan dan hukum yang berlaku," katanya.
Tidak hanya itu, dia juga meminta waktu untuk beradaptasi dan merealisasikan janji-janjinya. "Saya sedang mengebut mengurusi hal itu. Minggu depan kalau tidak ada halangan, kita rapat dengan KPK untuk membentuk Bandung bebas korupsi," bebernya.
Dia juga mempersilahkan massa atau warga masyarakat lainnya untuk menyampaikan keluhan atau masukan secara langsung atau melalui media sosial miliknya. "Izinkan saya bekerja, untuk mendisiplinkan Kota Bandung, menghijaukan Kota Bandung, dan membangun Kota Bandung," pungkasnya.
Setelah memberikan jawaban dan menandatangani point-poin kesepakatan, Ridwan pun kembali masuk keruangannya untuk melakukan rapat koordinasi dengan para kepala SKPD se-Kota Bandung. Sementara massa langsung membubarkan diri.
"Lakukan revolusi birokrasi. Jika itu tidak dilakukan, maka kondisi Kota Bandung akan lebih bobrok. Kami juga meminta agar lebih transparan dalam melakukan pembangunan dan pembaharuan di Kota Bandung," ujar Ketua LSM GMBI Kota Bandung Mochamad Masyur, disela-sela aksi, Selasa (17/9/2013).
Dia menegaskan, jika hal-hal tersebut tidak teralisasi, maka pihaknya akan mengerahkan massa dengan jumlah besar untuk menurunkan RK sebagai Wali Kota Bandung.
"Kami minta agar tujuh point kesepakatan yang dibuat ditandatangani oleh Bapak Wali Kota dan Wakilnya. Jika tidak, kami akan tetap di sini sampai ada tanda tangan," ancamnya.
Menanggapi aksi itu, Ridwan bersama wakilnya Oded M Danial langsung menghampiri para pendemo. Dalam kesempatan itu, RK pun menyampaikan beberapa jawaban atas apa yang dikeluhkan oleh massa, langsung dari atas mobil bak yang digunakan untuk orasi.
Dalam orasinya, pimpinan Bandung yang baru ini sepakat menandatangani tujuh point tuntutan, asalkan ditambah satu point lainnya. "Saya mau menandatangani ini. Asalkan ada satu point tambahan, semuanya harus sesuai aturan dan hukum yang berlaku," katanya.
Tidak hanya itu, dia juga meminta waktu untuk beradaptasi dan merealisasikan janji-janjinya. "Saya sedang mengebut mengurusi hal itu. Minggu depan kalau tidak ada halangan, kita rapat dengan KPK untuk membentuk Bandung bebas korupsi," bebernya.
Dia juga mempersilahkan massa atau warga masyarakat lainnya untuk menyampaikan keluhan atau masukan secara langsung atau melalui media sosial miliknya. "Izinkan saya bekerja, untuk mendisiplinkan Kota Bandung, menghijaukan Kota Bandung, dan membangun Kota Bandung," pungkasnya.
Setelah memberikan jawaban dan menandatangani point-poin kesepakatan, Ridwan pun kembali masuk keruangannya untuk melakukan rapat koordinasi dengan para kepala SKPD se-Kota Bandung. Sementara massa langsung membubarkan diri.
(san)