Railbus tak kunjung jalan, Pemkot Solo mengeluh
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota Solo, menyesalkan belum beroperasionalnya Railbus Bathara Kresna di lintasan Kereta Api Solo-Jogja. Padahal kereta tersebut digadang-gadang sebagai icon baru Kota Solo di era modern ini.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Widdi Srihanto, menyebutkan keberadaan railbus tersebut sebenarnya sangat penting bagi Kota Solo.
Menurutnya, dengan adanya railbus tersebut, daya tarik wisata di Solo akan semakin meningkat dibandingkan kota kota lain di wilayah Jawa Tengah.
Widdi menyebutkan dengan adanya kereta tersebut, banyak wisatawan dari wilayah Jogja yang bisa terangkut ke Solo menggunakan kereta komuter tersebut.
“Dahulunya kita rencanakan sebagai icon wisata baru dan ekslusif di Kota Solo. Bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan Kota Solo bisa menggunakan railbus tersebut tanpa harus berdesak-desakan dengan pengguna kereta lain seperti Prameks dan Sriwedari,” ucapnya kepada SINDO, Senin (16/9/2013) siang.
Akan tetapi pihaknya menyayangkan belum beroperasionalnya railbus tersebut hingga saat ini. Ia berharap agar pemerintah pusat mau ikut turun tangan untuk menangani masalah railbus dan bisa jalan seperti rencana semula.
“Kita sangat berharap railbus bisa segera jalan dan bisa menarik wisatawan untuk datang ke Kota Solo. Setiap wisatawan yang dating ke Solo dampaknya sangatlah luar biasa baik segi ekonomi ataupun segi lainnya,” ucap Widdi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solo (Dishubkominfo) Yosca Herman Soedrajad.
Menurutnya, operasional railbus tersebut berada di tangan pemerintah pusat. Biaya yang dikeluarkan dalam operasional railbus tersebut ditanggung oleh pemerintah dengan subsidi atau Public Service Obligation (PSO).
Pihaknya menyebutkan PSO tersebut sudah disetujui oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak awa tahun lalu. Akan tetapi sampai saat ini pihaknya tidak mengetahui kelanjutan dana PSO tersebut. Selain itu railbus juga belum mendapatkan kepastian dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) kapan akan dioperasikan.
Pria yang akrab disapa Herman tersebut juga menjelaskan seharusnya jika PSO sudah turun, PT KAI harus mengoperasikan railbus itu.
“Kalau ditanggung PSO harusnya railbus sudah bisa dijalankan saat ini. Akan tetapi kenapa kok belum ada kabarnya, padahal biaya operasional ditanggung pemerintah,” ucap Herman.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Widdi Srihanto, menyebutkan keberadaan railbus tersebut sebenarnya sangat penting bagi Kota Solo.
Menurutnya, dengan adanya railbus tersebut, daya tarik wisata di Solo akan semakin meningkat dibandingkan kota kota lain di wilayah Jawa Tengah.
Widdi menyebutkan dengan adanya kereta tersebut, banyak wisatawan dari wilayah Jogja yang bisa terangkut ke Solo menggunakan kereta komuter tersebut.
“Dahulunya kita rencanakan sebagai icon wisata baru dan ekslusif di Kota Solo. Bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan Kota Solo bisa menggunakan railbus tersebut tanpa harus berdesak-desakan dengan pengguna kereta lain seperti Prameks dan Sriwedari,” ucapnya kepada SINDO, Senin (16/9/2013) siang.
Akan tetapi pihaknya menyayangkan belum beroperasionalnya railbus tersebut hingga saat ini. Ia berharap agar pemerintah pusat mau ikut turun tangan untuk menangani masalah railbus dan bisa jalan seperti rencana semula.
“Kita sangat berharap railbus bisa segera jalan dan bisa menarik wisatawan untuk datang ke Kota Solo. Setiap wisatawan yang dating ke Solo dampaknya sangatlah luar biasa baik segi ekonomi ataupun segi lainnya,” ucap Widdi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solo (Dishubkominfo) Yosca Herman Soedrajad.
Menurutnya, operasional railbus tersebut berada di tangan pemerintah pusat. Biaya yang dikeluarkan dalam operasional railbus tersebut ditanggung oleh pemerintah dengan subsidi atau Public Service Obligation (PSO).
Pihaknya menyebutkan PSO tersebut sudah disetujui oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak awa tahun lalu. Akan tetapi sampai saat ini pihaknya tidak mengetahui kelanjutan dana PSO tersebut. Selain itu railbus juga belum mendapatkan kepastian dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) kapan akan dioperasikan.
Pria yang akrab disapa Herman tersebut juga menjelaskan seharusnya jika PSO sudah turun, PT KAI harus mengoperasikan railbus itu.
“Kalau ditanggung PSO harusnya railbus sudah bisa dijalankan saat ini. Akan tetapi kenapa kok belum ada kabarnya, padahal biaya operasional ditanggung pemerintah,” ucap Herman.
(rsa)