6.000 lansia di Kulonprogo terlantar
A
A
A
Sindonews.com – Sebanyak 6.000 warga lanjut usia di Kulonprogo terlantar. Dari jumlah itu, hanya 240 lansia saja yang mendapatkan dana Asistensi Lanjut Usia (aslut) senilai Rp200 ribu perbulan dari kementerian sosial.
“Lansia terlantar di Kulonprogo kurang lebih 6.000 orang. Sejak 2010, Kulonprogo mendapat alokasi aslut untuk 240 lansia. Masing-masing akan menerima dana asistensi Rp200 ribu,” kata Bupati Kulonprogo, kepada wartawan, Selasa (10/9/2013).
Menurut Hasto, pemkab belum bisa memberikan dana besar bagi lansia terlantar. Karena keterbatasan anggaran, pemkab hanya mampu memberikan dana Rp300 ribu bagi 500 lansia setiap tahun.
“Jadi masih banyak lansia terlantar yang belum mendapatkan pelayanan, bantuan, dan penanganan dari pemkab,” katanya.
Bantuan aslut yang diberikan, diutamakan kepada lansia yang berusia 60 tahun ke atas. Lansia itu juga diprioritaskan miskin, tidak bisa melakukan aktivitas keseharian secara normal, dan kehidupannya sangat tergantung orang lain.
"240 penerima aslut hanya berasal dari 9 kecamatan. Mereka tersebar di Kecamatan Nanggulan, Girimulyo, Kokap, Lendah, Pengasih, Panjatan, Wates, Galur dan Sentolo," tambahnya.
Sementara itu, Lurah Wates Sigit Purnomo mengatakan, penerima aslut di wilayahnya mencapai 15 orang. Mereka tersebar di Wonosidi Lor delapan orang, dan tujuh lainnya di beberapa dusun. Dua orang di Terbah, dua di Bendungan, satu di Jogoyudan, satu di Mutihan, dan satu di Kedunggong.
“Lansia terlantar di Kulonprogo kurang lebih 6.000 orang. Sejak 2010, Kulonprogo mendapat alokasi aslut untuk 240 lansia. Masing-masing akan menerima dana asistensi Rp200 ribu,” kata Bupati Kulonprogo, kepada wartawan, Selasa (10/9/2013).
Menurut Hasto, pemkab belum bisa memberikan dana besar bagi lansia terlantar. Karena keterbatasan anggaran, pemkab hanya mampu memberikan dana Rp300 ribu bagi 500 lansia setiap tahun.
“Jadi masih banyak lansia terlantar yang belum mendapatkan pelayanan, bantuan, dan penanganan dari pemkab,” katanya.
Bantuan aslut yang diberikan, diutamakan kepada lansia yang berusia 60 tahun ke atas. Lansia itu juga diprioritaskan miskin, tidak bisa melakukan aktivitas keseharian secara normal, dan kehidupannya sangat tergantung orang lain.
"240 penerima aslut hanya berasal dari 9 kecamatan. Mereka tersebar di Kecamatan Nanggulan, Girimulyo, Kokap, Lendah, Pengasih, Panjatan, Wates, Galur dan Sentolo," tambahnya.
Sementara itu, Lurah Wates Sigit Purnomo mengatakan, penerima aslut di wilayahnya mencapai 15 orang. Mereka tersebar di Wonosidi Lor delapan orang, dan tujuh lainnya di beberapa dusun. Dua orang di Terbah, dua di Bendungan, satu di Jogoyudan, satu di Mutihan, dan satu di Kedunggong.
(san)