Kartu pintar peron dibawa kabur penumpang

Rabu, 04 September 2013 - 15:49 WIB
Kartu pintar peron dibawa kabur penumpang
Kartu pintar peron dibawa kabur penumpang
A A A
Sindonews.com - Kartu pintar penunjang operasional boarding pass Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah nyaris ludes dibawa kabur pengguna jasa peron. Faktor pengawasan kurang dan minimnya sosialisasi menjadi biang persoalan tersebut.

Hingga hari ini, jumlah kartu pintar tersisa 32 lembar dari total 100 lembar yang disiapkan UPTD Terminal Tirtonadi sejak diluncurkan pada Januari lalu.

Dari jumlah yang tersisa, hanya 16 lembar yang dipakai, sementara 20 lembar lainnya jadi persediaan kantor.

“Saat Lebaran hari kedua, yang terbawa penumpang sampai 15 lembar. Akumulasinya sampai sekarang, tinggal 16 lembar yang tersisa. Situasi saat arus mudik sungguh padat, sehingga hal-hal semacam ini terjadi,” kata Kasubag TU UPTD Terminal Tirtonadi Eko Agus Susanto, Rabu (04/09/2013).

Bukan hal baru bahwa kartu pintar ini raib terbawa pengguna jasa peron. Kasus sebelumnya, petugas peron terpaksa tombok membayar uang peron akibat komputer mencatat lebih dari sekali pemindaian kartu pintar.

Ini disebabkan penggunaan kartu pintar oleh pengguna jasanya kurang tepat. Mengenai raibnya kartu pintar, Eko mengatakan pengguna jasa membawanya pergi dari yang seharusnya memasukkannya ke alat pemindai.

“Petugas terlalu sibuk mengawasi ribuan calon penumpang lain. Mereka membayar peron dan membawa kartu, namun tidak memasukkannya ke alat pemindai dan langsung membawanya pergi,” kata dia.

Eko tak menampik muncul celah kebocoran retribusi akibat pengelolaan boarding pass tidak maksimal. Ironisnya, UPTD Terminal Tirtonadi malah mengajukan penambahan kartu pengganti aset yang raib, alih-alih membenahi kelemahan sistem.

“Di APBD-P mengajukan Rp10,5 juta atau setara 100 lembar kartu pintar. Ini untuk mengganti kartu yang hilang. Pengadaan perangkat ini memang mahal karena terdapat chip sensor di dalamnya,” jelas dia.

Pengadaan kartu pintar masih dilanjutkan rencana pembelian enam unit alat pemindai di APBD 2014 senilai Rp95 juta per unit. Sebanyak lima unit akan dipasang di bangunan peron sisi timur sedangkan sisanya dipasang di pintu peron terminal tengah.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4326 seconds (0.1#10.140)