Temukan kasus money politics di Pilgub Jatim dapat Rp2 juta
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang pencoblosan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim), tim pemenangan Bambang DH-Said Abdullah (BDH-Said) menggelar sayembara. Sayembara itu berbunyi adalah siapa saja yang menemukan aksi money politics akan diberi hadiah uang sebesar Rp2 juta.
Ketua Tim Pemenangan Bambang DH-Said Abdullah (BDH-Said), Pramono Anung, menyatakan sayembara ini semata-mata untuk mencegah terjadinya praktek money politics di Pilgub Jatim.
"Bagi masyarakat atau siapa saja yang mengetahui adanya bentuk money politics, diharapkan bisa menangkap disertai bukti-bukti yang ada dan diserahkan ke kantor polisi serta melapor ke Bawaslu," kata Pramono, di Kantor DPD PDIP Jalan Kendangsari, Surabaya, Rabu (29/8/2013).
Siapa saja yang menangkap para pelaku money politics ini akan mendapat imbalan Rp2 Juta. Jumlah tersebut berlaku bagi setiap orang. Menurut Anggota DPR RI ini, pihaknya akan mengawal proses demokrasi di Jatim ini all out. Ia menduga menjelang hari pencoblosan ini akan ada operasi sunyi senyap.
Ia menilai, sejauh ini KPU Jatim kurang dalam bersosialisasi terkait Pilgub Jatim. Sehingga masyarakat kurang paham dan tidak tahu kapan pemilihan hingga profil masing-masing calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Bahkan, untuk itu, pihaknya telah menerjunkan tim untuk memobilisasi warga agar datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
"Terserah mau nyoblos siapa saja sesuai dengan pilihan mereka. Yang jelas jangan sampai golput," tandas Pramono.
Masih kata Pramono, jika angkat golput semakin tinggi, maka potensi terjadinya kecurangan sangat tinggi juga. "Jangan golput dan datanglah ke TPS," tambahnya lagi.
Ketua Tim Pemenangan Bambang DH-Said Abdullah (BDH-Said), Pramono Anung, menyatakan sayembara ini semata-mata untuk mencegah terjadinya praktek money politics di Pilgub Jatim.
"Bagi masyarakat atau siapa saja yang mengetahui adanya bentuk money politics, diharapkan bisa menangkap disertai bukti-bukti yang ada dan diserahkan ke kantor polisi serta melapor ke Bawaslu," kata Pramono, di Kantor DPD PDIP Jalan Kendangsari, Surabaya, Rabu (29/8/2013).
Siapa saja yang menangkap para pelaku money politics ini akan mendapat imbalan Rp2 Juta. Jumlah tersebut berlaku bagi setiap orang. Menurut Anggota DPR RI ini, pihaknya akan mengawal proses demokrasi di Jatim ini all out. Ia menduga menjelang hari pencoblosan ini akan ada operasi sunyi senyap.
Ia menilai, sejauh ini KPU Jatim kurang dalam bersosialisasi terkait Pilgub Jatim. Sehingga masyarakat kurang paham dan tidak tahu kapan pemilihan hingga profil masing-masing calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Bahkan, untuk itu, pihaknya telah menerjunkan tim untuk memobilisasi warga agar datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
"Terserah mau nyoblos siapa saja sesuai dengan pilihan mereka. Yang jelas jangan sampai golput," tandas Pramono.
Masih kata Pramono, jika angkat golput semakin tinggi, maka potensi terjadinya kecurangan sangat tinggi juga. "Jangan golput dan datanglah ke TPS," tambahnya lagi.
(rsa)