Akun twitter banyak pakai keyword pilgubjatim

Senin, 26 Agustus 2013 - 16:22 WIB
Akun twitter banyak...
Akun twitter banyak pakai keyword pilgubjatim
A A A
Sindonews.com - Entah siapa yang memulai, dari sejumlah akun pendukung dan akun resmi para cagub-cawagub Jawa Timur (Jatim) tampaknya sepakat menggunakan keyword pilgub jatim dan hastag #Pilgubjatim.

Setidaknya, hampir setiap ocehan masing-masing akun menggunakan Hastag tersebut.

Dari penelusuran, selain beberapa akun pendukung, sejumlah akun lainnya juga banyak mencantumkan kata kunci 'Pilgubjatim'.

"Gue dukung pakde Karwo RT @rimanews Pilgub Jatim Dicermati dan Dipantau Terus oleh Aktifis 98 http://j.mp/15bbwP6," tulis pemilik akun @andreadianeka.

Tak ketinggalan pula pemilik akun @AbdRozzeq menuliskan kicauan yang berbunyi "Ke BerKah No 4 "@WartaNU: Ke Mana Suara Kaum Nahdliyin di Pilgub Jatim? dan masih banyak lagi ocehan-ocehan yang menggunakan kata kunci Pilgub Jatim.

Admin akun @Ilovekarsa, Pramudya Bayu mengatakan keyword 'Pilgubjatim' ini memang sering digunakan dalam setiap ocehannya di twitter. Menurutnya, kata kunci tersebut paling banyak dicari di jejaring Twitter hingga mesing pencari.

"Enggak ada alasan khusus menggunakan keyword maupun hastag Pilgubjatim. Dengan mencantumkan Hastag ini semakin banyak dilihat dan dibaca oleh pengguna twitter," kata Pramudya Bayu, Senin (26/8/2013).

Pria yang juga Kordinator Relawan KarSamuda Jawa Timur menambahkan, akun @Ilovekarsa memang dibuat sebagai akun relawan untuk pemenangan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).

Di antaranya untuk menaikkan popularitas dan mensosialisaikan program, visi dan misi di kalangan pengguna situs.

"Akun ini memang bukan akun resmi pasangan KarSa tapi dibuat untuk relawan pemenangan. Tujuannya meningkatkan Popularitas di kalangan pemuda sehingga akan memilih di Pilgub jatim pada 29 Agustus mendatang," jelas pria berkacama mata minus.

Pramudya juga mengaku sikap berkampanye di twitter ini tidak masuk dalam pelanggaran kampanye. Sebab, belum ada aturan atau undang-undang yang menauginya.

Namun, jika ocehan bernada black campaign atau berita bohong bisa dijerat dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

"Sejauh ini saya mentwitnya sebatas program dan visi-misi KarSa. Namun ada beberapa akun yang Mention ke kami bernada provokatif. Tapi saya anggap itu hal yang biasa karena di dunia Twitter sangat egeliter, semuanya sama," tukasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5613 seconds (0.1#10.140)