8 pasangan Cabup Polman kantongi nomor urut
A
A
A
Sindonews.com - Delapan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Polewali Mandar (Polman), resmi mengantongi nomor urut untuk digunakan sebagai identitas pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Polman 8 Oktober mendatang.
Nomor tersebut diperoleh dalam rapat pleno pencabutan nomor urut pasangan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Polman, di Gedung Nusantara, Pantai Bahari, Polewali, akhir pekan kemarin.
Diantara delapan kandidat, pasangan Naharuddin-Abdi Manaf (Nahar mengABDI) yang maju lewat jalu independen dan gabungan parpol non seat memperoleh nomor urut 1, disusul pasangan Mujirin M Yamin-Hasan Bado yang didukung Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meraih nomor urut 2.
Selanjutnya, nomor urut 3 dikantongi pasangan Andi Ibrahim Masdar-Bersama M Natsir Rahmat (AIM Benar) yang didukung Partai Golkar, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Demokrasi Kebangaan (PDK), dan Partai Indonesia Sejahtera (PIS).
Disusul pasangan Nadjamuddin Ibrahim-Erfan Kamil (Naib-Ka) yang juga maju lewat parpol dengan dukungan Partai Demokrat, Partai Barisan Nasional (Barnas), dan Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) meraih nomor urut 4.
Sementara itu, empat calon lainnya yakni Hikman Katohindar-Nadjib Abdullah Majid (Hikman-Naam) yang maju lewat jalur independen berada pada nomor urut 5, Muhammad Asri Anas-Chuduriah Sahabuddin (MAA-CS) yang maju lewat jalur parpol dengan dukungan dari Partai Merdeka dan Partai Amanat Nasional (PAN) berada di nomor urut 6.
Serta, pasangan Andi Fadly Patayangi-Rahman Razak yang maju lewat jalur independen meraih nomor urut 7, dan Munarfa Atjo-Andi Bebas Manggasali yang juga maju lewat jalur independen meraih nomor urut 8.
Meski masing-masing kandidat sudah resmi mengantongi nomor urut, bagi mereka semua angka adalah baik. Tergantung bagaimana memaknainya. Misalnya, pasangan AIM Benar. Bagi dia, angka apa saja tidak menjadi persoalan. Yang terpenting adalah niat dalam pencalonan ini.
“Kami tidak mempersoalkan angka berapa karena pada dasarnya semua angka itu bagus. Nomor 1 sampai 8 bagus,”ujar Andi Ibrahim ketika ditemui usai pencabutan nomor.
Hal yang sama bagi pasangan MAA -CS. Bahkan, angka itu hanyalah identitas bagi calon. Sehingga, angka apa saja yang menjadi identitasnya tidaklah menjadi persoalan. “Kita maju karena keinginan untuk membangun daerah,tutur Asri Anas.
Pantauan SINDO, rapat pleno terbuka pencabutan nomor urut yang dihadiri ratusan pendukung dan simpatisan kandidat berlangsung aman dan tertib. Ratusan aparat kepolisian juga terlihat melakukan penjagaan baik di luar gedung maupun di dalam gedung untuk mengantisipasi hal gangguan keamanan.
Bukan hanya itu, delapan kandidat yang baru saja tiba di gedung nusantara terlihat sangat akrab. Mereka saling menyapa dan berpelukan sesaat sebelum acara pleno dimulai.
Ketua KPU Polman, Achmad Touwe, dihadapan para kandidat menyampaikan, nomor urut tersebut nantinya akan digunakan dalam pencetakan logistic surat suara. Nomor tersebut juga akan menjadi identitas para kandidat saat pelaksanaan kampampanye nanti.
Achmad berharap, proses demokrasi Pilkada Polman yang akan digelar 8 Oktober mendatang bisa berjalan dengan lancar sebagaimana pada proses pencabutan nomor urut ini. “Meski telah menjadi lawan politik, namun suasana seperti sekarang ini sangat kita harapkan sehingga proses politik yang akan digelar bisa tetap aman dan tertib,” tutup Achmad Touwe.
Nomor tersebut diperoleh dalam rapat pleno pencabutan nomor urut pasangan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Polman, di Gedung Nusantara, Pantai Bahari, Polewali, akhir pekan kemarin.
Diantara delapan kandidat, pasangan Naharuddin-Abdi Manaf (Nahar mengABDI) yang maju lewat jalu independen dan gabungan parpol non seat memperoleh nomor urut 1, disusul pasangan Mujirin M Yamin-Hasan Bado yang didukung Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meraih nomor urut 2.
Selanjutnya, nomor urut 3 dikantongi pasangan Andi Ibrahim Masdar-Bersama M Natsir Rahmat (AIM Benar) yang didukung Partai Golkar, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Demokrasi Kebangaan (PDK), dan Partai Indonesia Sejahtera (PIS).
Disusul pasangan Nadjamuddin Ibrahim-Erfan Kamil (Naib-Ka) yang juga maju lewat parpol dengan dukungan Partai Demokrat, Partai Barisan Nasional (Barnas), dan Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) meraih nomor urut 4.
Sementara itu, empat calon lainnya yakni Hikman Katohindar-Nadjib Abdullah Majid (Hikman-Naam) yang maju lewat jalur independen berada pada nomor urut 5, Muhammad Asri Anas-Chuduriah Sahabuddin (MAA-CS) yang maju lewat jalur parpol dengan dukungan dari Partai Merdeka dan Partai Amanat Nasional (PAN) berada di nomor urut 6.
Serta, pasangan Andi Fadly Patayangi-Rahman Razak yang maju lewat jalur independen meraih nomor urut 7, dan Munarfa Atjo-Andi Bebas Manggasali yang juga maju lewat jalur independen meraih nomor urut 8.
Meski masing-masing kandidat sudah resmi mengantongi nomor urut, bagi mereka semua angka adalah baik. Tergantung bagaimana memaknainya. Misalnya, pasangan AIM Benar. Bagi dia, angka apa saja tidak menjadi persoalan. Yang terpenting adalah niat dalam pencalonan ini.
“Kami tidak mempersoalkan angka berapa karena pada dasarnya semua angka itu bagus. Nomor 1 sampai 8 bagus,”ujar Andi Ibrahim ketika ditemui usai pencabutan nomor.
Hal yang sama bagi pasangan MAA -CS. Bahkan, angka itu hanyalah identitas bagi calon. Sehingga, angka apa saja yang menjadi identitasnya tidaklah menjadi persoalan. “Kita maju karena keinginan untuk membangun daerah,tutur Asri Anas.
Pantauan SINDO, rapat pleno terbuka pencabutan nomor urut yang dihadiri ratusan pendukung dan simpatisan kandidat berlangsung aman dan tertib. Ratusan aparat kepolisian juga terlihat melakukan penjagaan baik di luar gedung maupun di dalam gedung untuk mengantisipasi hal gangguan keamanan.
Bukan hanya itu, delapan kandidat yang baru saja tiba di gedung nusantara terlihat sangat akrab. Mereka saling menyapa dan berpelukan sesaat sebelum acara pleno dimulai.
Ketua KPU Polman, Achmad Touwe, dihadapan para kandidat menyampaikan, nomor urut tersebut nantinya akan digunakan dalam pencetakan logistic surat suara. Nomor tersebut juga akan menjadi identitas para kandidat saat pelaksanaan kampampanye nanti.
Achmad berharap, proses demokrasi Pilkada Polman yang akan digelar 8 Oktober mendatang bisa berjalan dengan lancar sebagaimana pada proses pencabutan nomor urut ini. “Meski telah menjadi lawan politik, namun suasana seperti sekarang ini sangat kita harapkan sehingga proses politik yang akan digelar bisa tetap aman dan tertib,” tutup Achmad Touwe.
(kri)