Sempat hilang, kakek tewas mengapung di sungai
A
A
A
Sindonews.com - Sesosok pria lanjut usia ditemukan tewas mengapung di Kali Banjir Kanal Timur, tepatnya belakang Pondok Pesantren Salafiyyag Al Munawir, RT7/RWIV, Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Minggu (25/8) sekira pukul 16.00 WIB.
Pria itu diketahui bernama Sugeng Rahayu (90), warga sekitar. Lokasi tempat tinggalnya dengan sungai itu sekitar 1 km. Cucu korban, Topan, mengatakan kakeknya sering pergi tanpa pamit. Hal itu karena kakeknya sudah pikun.
"Hilangnya sejak Jumat (23/8). Sudah berusaha dicari tapi enggak ketemu. Dapat laporan dari tetangga, ada mayat di sungai," katanya di lokasi, Semarang, MInggu (25/8/2013).
Mengetahui hal itu, Topan memberitahu kerabatnya dan cek lokasi. Sejumlah warga juga berbondong-bondong ke lokasi kejadian. Tak ingin ambil resiko, Polsek Pedurungan diberi laporan terkait hal itu.
Tak lama petugas gabungan dari Unit Identifikasi Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang dan Polsek Pedurungan dipimpin Kapolsek tiba di lokasi. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang juga tiba di lokasi untuk membantu evakuasi bersama-sama petugas.
"Ternyata betul, itu kakek saya," tambah Topan.
Sekira pukul 17.40 WIB, jenazah korban diangkat dari sungai. Warga makin berkerumun di sana.
Kapolsek Pedurungan, Komisaris Sukarman membenarkan kalau korban sudah lama dicari-cari pihak keluarga. Namun, belum ada laporan resmi masuk ke pihaknya terkait orang hilang itu.
"Korban itu sudah linglung. Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Selanjutnya akan dilakukan visum luar di RS Bhayangkara Kota Semarang," katanya ditemui di lokasi kejadian.
Sukarman juga menambahkan pihak keluarga korban bernama Juartini Jumroh, mengenali korban bernama Sugeng Rahayu. "Ada yang mengenali dan mengakui sebagai kerabatnya," tutupnya.
Pria itu diketahui bernama Sugeng Rahayu (90), warga sekitar. Lokasi tempat tinggalnya dengan sungai itu sekitar 1 km. Cucu korban, Topan, mengatakan kakeknya sering pergi tanpa pamit. Hal itu karena kakeknya sudah pikun.
"Hilangnya sejak Jumat (23/8). Sudah berusaha dicari tapi enggak ketemu. Dapat laporan dari tetangga, ada mayat di sungai," katanya di lokasi, Semarang, MInggu (25/8/2013).
Mengetahui hal itu, Topan memberitahu kerabatnya dan cek lokasi. Sejumlah warga juga berbondong-bondong ke lokasi kejadian. Tak ingin ambil resiko, Polsek Pedurungan diberi laporan terkait hal itu.
Tak lama petugas gabungan dari Unit Identifikasi Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang dan Polsek Pedurungan dipimpin Kapolsek tiba di lokasi. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang juga tiba di lokasi untuk membantu evakuasi bersama-sama petugas.
"Ternyata betul, itu kakek saya," tambah Topan.
Sekira pukul 17.40 WIB, jenazah korban diangkat dari sungai. Warga makin berkerumun di sana.
Kapolsek Pedurungan, Komisaris Sukarman membenarkan kalau korban sudah lama dicari-cari pihak keluarga. Namun, belum ada laporan resmi masuk ke pihaknya terkait orang hilang itu.
"Korban itu sudah linglung. Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Selanjutnya akan dilakukan visum luar di RS Bhayangkara Kota Semarang," katanya ditemui di lokasi kejadian.
Sukarman juga menambahkan pihak keluarga korban bernama Juartini Jumroh, mengenali korban bernama Sugeng Rahayu. "Ada yang mengenali dan mengakui sebagai kerabatnya," tutupnya.
(kri)