Buaya muncul, resahkan warga Aceh Besar
A
A
A
Sindonews.com - Warga Gampong Lampague, Kecamatan Lampageu, Kabupaten Aceh Besar diresahkan dengan kemunculan dua ekor buaya di rawa-rawa.
Mereka meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) segera menangkapnya, untuk menghindari jatuhnya korban.
Sejumlah warga mengaku dalam beberapa hari terakhir sering melihat buaya itu muncul di rawa Ujong Pancu yang letaknya persisi di ujung daratan Pulau Sumatera.
Rawa yang letaknya sekira 15 meter dari laut itu berada di kaki gunung Ujong Pancu atau sekira dua kilometer dari permukiman warga.
Dahriani (25) warga Lampague mengatakan, dirinya terakhir kali melihat buaya itu muncul menjelang siang tadi.
"Tadi rame-rame orang di sini, dia muncul di semak-semak itu. Kemarin juga kami melihatnya," katanya saat berbincang dengan di sekitar rawa, Kamis (22/8/2013).
Menurutnya buaya itu mulanya terlihat oleh seorang warga yang hendak ke kebun pada bulan Ramadan lalu.
Selanjutnya binatang itu tak lagi pernah menampakkan moncongnya. "Dalam beberapa hari ini kembali terlihat, biasa jam-jam 10 dan 11 pagi dia sering muncul," tutur Dahriani.
Mulanya terlihat hanya seekor dengan ukuran badan diperkirakan mencapai dua meter. Belakangan warga melihat ada seekor lagi dengan tubuh lebih kecil yang diduga anaknya muncul bersama sang induk. Buaya itu hanya muncul sebentar, kemudian kembali masuk ke semak-semak dalam rawa.
Kabar munculnya buaya itu heboh setelah seorang warga sempat mengabadikan kemunculan itu dengan telepon genggamnya. Kabar itu juga mengundang penasaran warga di kampung-kampung lain di Aceh Besar dan Banda Aceh untuk datang ke lokasi.
Sayangnya tak semua warga bisa melihat buaya itu muncul. Namun mereka bisa mendapati jejak sang buaya di sekitar rawa.
Abdul Muthaleb (50) warga Lampague lainnya mengaku baru kali ini buaya muncul di rawa Ujong Pancu. "Seingat saya belum pernah ada buaya di rawa ini, baru kali ini baru ada buaya," sebutnya.
Dia menduga buaya itu selama ini bersembunyi di balik rawa-rawa dan hidup dengan memangsa binatang-binatang yang ada dalam rawa atau ayam-ayam mati yang dibuang ke rawa itu.
Di samping rawa ini ada lokasi peternakan ayam, dimana penjaganya sering membuang ayam yang mati ke rawa itu.
Menurutnya selama ini aktivitas warga mencari nafkah di gunung dan melaut belum terpengaruh dengan kemunculan buaya.
"Tetapi kami khawatir juga dengan keselamatan orang yang melintas dekat rawa ini, apalagi kalau sampai masuk ke kampung," ujarnya.
Warga berharap BKSDA segera turun untuk menangkap buaya tersebut. Polisi sudah meminta warga untuk waspada saat mendekati lokasi. Polsek Peukan Bada sudah memasang sebuah pamflet di lokasi itu untuk memberitahukan adanya buaya.
Mereka meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) segera menangkapnya, untuk menghindari jatuhnya korban.
Sejumlah warga mengaku dalam beberapa hari terakhir sering melihat buaya itu muncul di rawa Ujong Pancu yang letaknya persisi di ujung daratan Pulau Sumatera.
Rawa yang letaknya sekira 15 meter dari laut itu berada di kaki gunung Ujong Pancu atau sekira dua kilometer dari permukiman warga.
Dahriani (25) warga Lampague mengatakan, dirinya terakhir kali melihat buaya itu muncul menjelang siang tadi.
"Tadi rame-rame orang di sini, dia muncul di semak-semak itu. Kemarin juga kami melihatnya," katanya saat berbincang dengan di sekitar rawa, Kamis (22/8/2013).
Menurutnya buaya itu mulanya terlihat oleh seorang warga yang hendak ke kebun pada bulan Ramadan lalu.
Selanjutnya binatang itu tak lagi pernah menampakkan moncongnya. "Dalam beberapa hari ini kembali terlihat, biasa jam-jam 10 dan 11 pagi dia sering muncul," tutur Dahriani.
Mulanya terlihat hanya seekor dengan ukuran badan diperkirakan mencapai dua meter. Belakangan warga melihat ada seekor lagi dengan tubuh lebih kecil yang diduga anaknya muncul bersama sang induk. Buaya itu hanya muncul sebentar, kemudian kembali masuk ke semak-semak dalam rawa.
Kabar munculnya buaya itu heboh setelah seorang warga sempat mengabadikan kemunculan itu dengan telepon genggamnya. Kabar itu juga mengundang penasaran warga di kampung-kampung lain di Aceh Besar dan Banda Aceh untuk datang ke lokasi.
Sayangnya tak semua warga bisa melihat buaya itu muncul. Namun mereka bisa mendapati jejak sang buaya di sekitar rawa.
Abdul Muthaleb (50) warga Lampague lainnya mengaku baru kali ini buaya muncul di rawa Ujong Pancu. "Seingat saya belum pernah ada buaya di rawa ini, baru kali ini baru ada buaya," sebutnya.
Dia menduga buaya itu selama ini bersembunyi di balik rawa-rawa dan hidup dengan memangsa binatang-binatang yang ada dalam rawa atau ayam-ayam mati yang dibuang ke rawa itu.
Di samping rawa ini ada lokasi peternakan ayam, dimana penjaganya sering membuang ayam yang mati ke rawa itu.
Menurutnya selama ini aktivitas warga mencari nafkah di gunung dan melaut belum terpengaruh dengan kemunculan buaya.
"Tetapi kami khawatir juga dengan keselamatan orang yang melintas dekat rawa ini, apalagi kalau sampai masuk ke kampung," ujarnya.
Warga berharap BKSDA segera turun untuk menangkap buaya tersebut. Polisi sudah meminta warga untuk waspada saat mendekati lokasi. Polsek Peukan Bada sudah memasang sebuah pamflet di lokasi itu untuk memberitahukan adanya buaya.
(lns)