Solo siapkan diri jadi kota layak difabel
A
A
A
Sindonews.com - Diusulkannya Kota Solo sebagai kota difabel oleh Pusat Pengembangan dan Latihan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (PPRBM), mendapat respon positif dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, Pemkot Solo berencana menyiapkan seluruh data dan infrastruktur yang menunjang untuk disahkannya Kota Solo sebagai kota difabel.
Lebih jauh, dia menginstruksikan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), dan bagian Hukum Pemkot Solo, untuk menyiapkan data yang dibutuhkan tim verifikasi.
“Sekarang semuanya sudah di koordinir Assisten Pemerintahan Bidang Ekonomi Pembangunan Ibu Eny Tyasni Susana. Beliau yang akan mempersiapkan data yang diminta dari tim verifikasi di lapangan," ujar pria yang akrab disapa Rudy, kepada wartawan, di Solo, Senin (19/8/2013).
Ditambahkan dia, dibutuhkan data mulai tingkat keterserapan lapangan pekerjaan, infrastruktur perhubungan, maupun dalam pembinaan dan pendampingan dari Dinas sosial. "Yang jelas segala data yang menunjang kota Solo sebagai kota difabel akan kami siapkan,” terangnya.
Dia melanjutkan, untuk menyajikan data tersebut, dia meminta kepada SKPD terkait agar menyajikan data secara lengkap dan tanpa rekayasa. Perlu diketahui, masuknya Solo sebagai nominasi Solo Kota Ramah Difabel standar Internasional ini sesuai dengan rehabilitasi yang sebelumnya sudah disematkan kepada kota Solo.
"Saat ini, Solo sudah ramah dengan difabel. Selain banyak infrastruktur pendukung, seperti tranportasi, jalan dan perkantoran yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan difabel, Kota Solo juga sudah memiliki Perda No.2 tahun 2008 yang mengatur tentang Kesetaraan Difabel," terangnya.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah berencana menambah beberapa fasilitas, seperti akses menaiki kereta Jaladara, dan bus tingkat werkudara untuk para difabel.
"Jadi, mereka bisa menaiki akses transportasi wisata tanpa kesulitan. Yang jelas, perdanya tetap terealisasi karena sudah ada anggarannya,” tegasnya.
Disinggung mengenai tidak masuknya program kesetaraan difabel dalam prioritas program hasil Musrenbangkot, Rudy mengaku tidak mempermasalahkannya. Dia yakin, di tahun 2014 usulan tersebut sudah di cover SKPD terkait, lewat anggaran tersendiri.
Dia melanjutkan, realisasi program kesetaraan difabel akan dikongkritkan dalam berbagai program ketrampilan, seperti pelatihan menjahit, elektronik lengkap dengan pendampingan untuk mendapatkan pekerjaan, maupun pendirian usaha. Karena, selama ini sering dilakukan pelatihan, namun tanpa pendampingan.
“Semua program ini atas dasar usulan dari difabel itu sendiri, kita selalu mengupayakan. Selain diberikan pelatihan, kita upayakan pendampingan trus menerus, dan memonitoring seperti apa? Kita perlu pendampingan tersendiri,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Solo M Rodhi mengatakan, pihaknya mendapat pemberitahuan melalui surat PPRBM yang ditandatangani Direktur PPRBM Sunarman Sukamto. Isi surat tersebut menyampaikan perihal masuknya Solo dalam nominasi Kota Difabel Internasional.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, Pemkot Solo berencana menyiapkan seluruh data dan infrastruktur yang menunjang untuk disahkannya Kota Solo sebagai kota difabel.
Lebih jauh, dia menginstruksikan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), dan bagian Hukum Pemkot Solo, untuk menyiapkan data yang dibutuhkan tim verifikasi.
“Sekarang semuanya sudah di koordinir Assisten Pemerintahan Bidang Ekonomi Pembangunan Ibu Eny Tyasni Susana. Beliau yang akan mempersiapkan data yang diminta dari tim verifikasi di lapangan," ujar pria yang akrab disapa Rudy, kepada wartawan, di Solo, Senin (19/8/2013).
Ditambahkan dia, dibutuhkan data mulai tingkat keterserapan lapangan pekerjaan, infrastruktur perhubungan, maupun dalam pembinaan dan pendampingan dari Dinas sosial. "Yang jelas segala data yang menunjang kota Solo sebagai kota difabel akan kami siapkan,” terangnya.
Dia melanjutkan, untuk menyajikan data tersebut, dia meminta kepada SKPD terkait agar menyajikan data secara lengkap dan tanpa rekayasa. Perlu diketahui, masuknya Solo sebagai nominasi Solo Kota Ramah Difabel standar Internasional ini sesuai dengan rehabilitasi yang sebelumnya sudah disematkan kepada kota Solo.
"Saat ini, Solo sudah ramah dengan difabel. Selain banyak infrastruktur pendukung, seperti tranportasi, jalan dan perkantoran yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan difabel, Kota Solo juga sudah memiliki Perda No.2 tahun 2008 yang mengatur tentang Kesetaraan Difabel," terangnya.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah berencana menambah beberapa fasilitas, seperti akses menaiki kereta Jaladara, dan bus tingkat werkudara untuk para difabel.
"Jadi, mereka bisa menaiki akses transportasi wisata tanpa kesulitan. Yang jelas, perdanya tetap terealisasi karena sudah ada anggarannya,” tegasnya.
Disinggung mengenai tidak masuknya program kesetaraan difabel dalam prioritas program hasil Musrenbangkot, Rudy mengaku tidak mempermasalahkannya. Dia yakin, di tahun 2014 usulan tersebut sudah di cover SKPD terkait, lewat anggaran tersendiri.
Dia melanjutkan, realisasi program kesetaraan difabel akan dikongkritkan dalam berbagai program ketrampilan, seperti pelatihan menjahit, elektronik lengkap dengan pendampingan untuk mendapatkan pekerjaan, maupun pendirian usaha. Karena, selama ini sering dilakukan pelatihan, namun tanpa pendampingan.
“Semua program ini atas dasar usulan dari difabel itu sendiri, kita selalu mengupayakan. Selain diberikan pelatihan, kita upayakan pendampingan trus menerus, dan memonitoring seperti apa? Kita perlu pendampingan tersendiri,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Solo M Rodhi mengatakan, pihaknya mendapat pemberitahuan melalui surat PPRBM yang ditandatangani Direktur PPRBM Sunarman Sukamto. Isi surat tersebut menyampaikan perihal masuknya Solo dalam nominasi Kota Difabel Internasional.
(san)