KNPB: Kantor OPM di Belanda diresmikan hari ini

Kamis, 15 Agustus 2013 - 12:28 WIB
KNPB: Kantor OPM di...
KNPB: Kantor OPM di Belanda diresmikan hari ini
A A A
Sindonews.com - Juru Bicara (Jubir) Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Wim Rocky Medlama, mengklaim jika hari ini, Kamis (15/8/2013), akan diresmikan Kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Belanda.

Peresmian tersebut dilakukan menyusul setelah sebelumnya dilakukan peresmian kantor OPM di Oxford, London, 28 April 2013 lalu.

Menurut Wim kepada media khusus OPM, Bintang Papua, pihaknya akan melakukan penyambutan sebagai wujud dukungan terhadap peresmian tersebut.

“Kami akan memediasi rakyat untuk melakukan aksi demonstrasi damai,” ujarnya ketika menggelar jumpa pers, di Halte Perumnas III, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram.

Disinggung mengenai waktu peresmian yang hampir mendekati hari proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yakni tangal 17 Agustus, Wim mengatakan, bahwa penetapan hari peresmian bukan ditentukan KNPB.

“Itu merupakan kebijakan dari para diplomat dan pemerintah Kerajaan Belanda yang tentukan untuk tanggal 15 yang hanya berselang dua hari dengan hari Proklamasi Bangsa Indonesia tersebut,” ujarnya.

Dia juga menegaskan, KNPB tidak akan mengganggu berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah RI dalam rangka menyambut hari kemerdekaan. Pihaknya, lanjut ia, hanya akan tetap fokus terhadap proses peresmian Kantor OPM di Belanda.

Dalam kesempatan itu ia pun berharap kepada SBY untuk diizinkan membuka Kantor OPM di Jakarta atau Indonesia.

“Dan kami meminta juga kepada pemerintah pusat dalam hal ini presiden, kalau memang baik hati, membukalah untuk kantor OPM berdiri di Jakarta atau Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, Organisasi Papua Merdeka resmi membuka kantor di Oxford Inggris. Pembukaan kantor itu dihadiri oleh anggota parlemen Inggris Andrew Smith, Wali Kota Oxford Moh Niaz Abbasi, mantan Wali Kota Oxford Elise Benjamin dan koordinator Free West Papua Campaign (FWPC) Benny Wenda.

Hadir pula pemain rugby nasional Papua New Guinea Paul Aiton, Jennifer Robinson dan Charles Foster dari kelompok pengacara internasional untuk Papua Barat, mahasiswa Universitas Oxford, warga Papua di Belanda dan pendukung Papua Merdeka di Inggris.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4821 seconds (0.1#10.140)