Bandara Kuala Namu dijaga anjing pelacak
Bandara Kuala Namu dijaga anjing pelacak
A
A
A
Sindonews.com - Antisipasi peredaran narkoba selama libur Lebaran, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menerjunkan dua ekor anjing pelacak di Bandara Kuala Namu Internasional (KNIA).
Dua ekor anjing pelacak dari Direktorat Sabhara Poldasu juga ditempatkan di beberapa titik tertentu yang dianggap menjadi lokasi masuknya narkoba.
Kapolda Sumut Irjen Pol Syarief Gunawan kepada wartawan mengatakan, tugas anjing pelacak tidak difungsikan, untuk narkoba saja, tapi juga untuk benda yang lain yang dibawa penumpang dalam penerbangan, baik benda terlarang maupun benda yang membahayakan penerbangan.
"Kita siapkan untuk membantu pengaman yang ada di Bandara Kuala Namu," ungkapnya, Selasa (6/8/2013).
Atas penemuan narkoba dengan jenis sabu di Bandara Kuala Namu sebanyak 10 Kilogram (Kg) yang dibawa seorang penumpang dari Kuala Lumpur, Malaysia, pekan lalu, oleh petugas keamanan Bandara KNIA, cukup menjadi perhatian Jendral Berbintang dua itu.
"Itu perdana masuknya (sabu), tapi saya tidak tahu isi ulangnya berapa. Sudah kita lakukan pengamanan dengan anjing pelacak ini," ujar Syarief.
Syarief juga menjelaskan peningkatkan keamanan di Bandara KNIA, saat ini masih setingkat Polsek. Namun, akan ditingkatkan menjadi setingkat Polres, agar keamanan bisa terjaga dan terkoordinir untuk dilakukan pencegahan dan penindakan.
Dia menegaskan sudah saatnya, bandara sebesar Bandara KNIA memiliki pengamanan setingkat Polres. "Jelas harus ada, untuk kerawanan internasional ada," ungkapnya.
Untuk pemimpin Polres di Bandara KNIA, Syarief mengaku juga harus mempunya kriteria menjadi Kapolres yakni harus berpangkat Ajung Komisaris Besar Polisi (AKBP), disertai dengan pengetahuan, baik penanganan bom, becana alam maupun gangguan keamanan.
Dua ekor anjing pelacak dari Direktorat Sabhara Poldasu juga ditempatkan di beberapa titik tertentu yang dianggap menjadi lokasi masuknya narkoba.
Kapolda Sumut Irjen Pol Syarief Gunawan kepada wartawan mengatakan, tugas anjing pelacak tidak difungsikan, untuk narkoba saja, tapi juga untuk benda yang lain yang dibawa penumpang dalam penerbangan, baik benda terlarang maupun benda yang membahayakan penerbangan.
"Kita siapkan untuk membantu pengaman yang ada di Bandara Kuala Namu," ungkapnya, Selasa (6/8/2013).
Atas penemuan narkoba dengan jenis sabu di Bandara Kuala Namu sebanyak 10 Kilogram (Kg) yang dibawa seorang penumpang dari Kuala Lumpur, Malaysia, pekan lalu, oleh petugas keamanan Bandara KNIA, cukup menjadi perhatian Jendral Berbintang dua itu.
"Itu perdana masuknya (sabu), tapi saya tidak tahu isi ulangnya berapa. Sudah kita lakukan pengamanan dengan anjing pelacak ini," ujar Syarief.
Syarief juga menjelaskan peningkatkan keamanan di Bandara KNIA, saat ini masih setingkat Polsek. Namun, akan ditingkatkan menjadi setingkat Polres, agar keamanan bisa terjaga dan terkoordinir untuk dilakukan pencegahan dan penindakan.
Dia menegaskan sudah saatnya, bandara sebesar Bandara KNIA memiliki pengamanan setingkat Polres. "Jelas harus ada, untuk kerawanan internasional ada," ungkapnya.
Untuk pemimpin Polres di Bandara KNIA, Syarief mengaku juga harus mempunya kriteria menjadi Kapolres yakni harus berpangkat Ajung Komisaris Besar Polisi (AKBP), disertai dengan pengetahuan, baik penanganan bom, becana alam maupun gangguan keamanan.
(hyk)
Explore More