Nama Jabar diusulkan jadi Pasundan
A
A
A
Sindonews.com - Nama Provinsi Jawa Barat diusulkan diubah menjadi Provinsi Pasundan. Alasannya, nama Jawa Barat dinilai sudah tidak relevan lagi dengan kondisi sekarang.
Pihak yang mengusulkan perubahan nama itu adalah Komunitas Pengkaji Pergantian Nama Provinsi Jawa Barat. Mereka menyampaikan usulannya ke Komisi A DPRD Jawa Barat.
Juru Bicara Komunitas Pengkaji Pergantian Nama Provinsi Jawa Barat, Asep Saeful Muhtadi, mengatakan nama Jawa Barat tidak lagi relevan. Jawa Barat tidak punya arti filosofis. Yang ada hanya menunjukkan Jawa Barat adalah provinsi paling barat dari Pulau Jawa.
"Padahal saat ini ada dua provinsi yang berada di bagian barat Pulau Jawa yaitu DKI Jakarta dan Banten. Jadi nama Jawa Barat sudah tidak relevan," ujar Asep, Kamis (25/7/2013).
Tak hanya itu, nama Jawa Barat tidak mencerminkan ciri khas Kesundaan. Akibatnya warga Jawa Barat kehilangan jati dirinya dan tidak punya kekuatan berarti untuk berperan di tingkat nasional.
Jika nama Jawa Barat diganti, Asep berkeyakinan itu akan berdampak pada psikologis jati diri masyarakat.
"Kalau selama ini banyak yang mengkritik kenapa tokoh Jawa Barat tidak ada yang maju ke nasional, karena memang jati dirinya belum ada," tegasnya.
Asep mengatakan, nama baru yang jadi pengganti nama Jawa Barat diharapkan memiliki identitas Kesundaan. Itu akan berdampak pada identitas politis masyarakat Sunda.
"Nama Pasundan itu hanya salah satu yang diusulkan. Itu bukan nama mutlak. Tapi kita berharap nama pengganti Jawa Barat nanti mencerminkan Kesundaan yang jadi ciri khas orang Sunda," tandas Asep.
Pihak yang mengusulkan perubahan nama itu adalah Komunitas Pengkaji Pergantian Nama Provinsi Jawa Barat. Mereka menyampaikan usulannya ke Komisi A DPRD Jawa Barat.
Juru Bicara Komunitas Pengkaji Pergantian Nama Provinsi Jawa Barat, Asep Saeful Muhtadi, mengatakan nama Jawa Barat tidak lagi relevan. Jawa Barat tidak punya arti filosofis. Yang ada hanya menunjukkan Jawa Barat adalah provinsi paling barat dari Pulau Jawa.
"Padahal saat ini ada dua provinsi yang berada di bagian barat Pulau Jawa yaitu DKI Jakarta dan Banten. Jadi nama Jawa Barat sudah tidak relevan," ujar Asep, Kamis (25/7/2013).
Tak hanya itu, nama Jawa Barat tidak mencerminkan ciri khas Kesundaan. Akibatnya warga Jawa Barat kehilangan jati dirinya dan tidak punya kekuatan berarti untuk berperan di tingkat nasional.
Jika nama Jawa Barat diganti, Asep berkeyakinan itu akan berdampak pada psikologis jati diri masyarakat.
"Kalau selama ini banyak yang mengkritik kenapa tokoh Jawa Barat tidak ada yang maju ke nasional, karena memang jati dirinya belum ada," tegasnya.
Asep mengatakan, nama baru yang jadi pengganti nama Jawa Barat diharapkan memiliki identitas Kesundaan. Itu akan berdampak pada identitas politis masyarakat Sunda.
"Nama Pasundan itu hanya salah satu yang diusulkan. Itu bukan nama mutlak. Tapi kita berharap nama pengganti Jawa Barat nanti mencerminkan Kesundaan yang jadi ciri khas orang Sunda," tandas Asep.
(lns)