Ratusan keluarga korban tinju Nabire demo Bupati
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan keluarga korban ricuh tinju amatir Bupati Nabire Cup melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Nabire, Kamis (18/7/2013) siang.
Mereka menuntut pertanggung jawaban pemerintah daerah atas terjadinya kerusuhan saat pertandingan tinju yang menewaskan dan melukai kerabat mereka.
Ratusan warga tersebut berkumpul di depan Pasar Karangtumaritis dan selanjutnya mendatangi kantor Bupati di Jalan Merdeka Nabire. Mereka melakukan orasi di depan kantor bupati sambil meneriakan tuntutan mereka.
Akibat aksi tersebut, kantor-kantor pemerintahan dan sebagian pertokoan memilih tutup. Hal itu dimaksudkan mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan jajaran Polres Nabire dibantu TNI melakukan pengamanan jalannya aksi.
"Sebagai kepedulian pemda, kami telah memberikan bantuan sebesar Rp20 juta perorang bagi keluarga korban meninggal. Sedangkan bagi korban luka, pemerintah daerah akan menanggung semua pengobatan hingga sembuh," jelas Bupati Nabire, Iaias Douw menanggapi aksi warga tersebut, Kamis (18/7/2013).
Dalam kesempatan itu, Bupati Nabire juga menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan memberikan ganti rugi nyawa atau ganti kepala.
Mereka menuntut pertanggung jawaban pemerintah daerah atas terjadinya kerusuhan saat pertandingan tinju yang menewaskan dan melukai kerabat mereka.
Ratusan warga tersebut berkumpul di depan Pasar Karangtumaritis dan selanjutnya mendatangi kantor Bupati di Jalan Merdeka Nabire. Mereka melakukan orasi di depan kantor bupati sambil meneriakan tuntutan mereka.
Akibat aksi tersebut, kantor-kantor pemerintahan dan sebagian pertokoan memilih tutup. Hal itu dimaksudkan mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan jajaran Polres Nabire dibantu TNI melakukan pengamanan jalannya aksi.
"Sebagai kepedulian pemda, kami telah memberikan bantuan sebesar Rp20 juta perorang bagi keluarga korban meninggal. Sedangkan bagi korban luka, pemerintah daerah akan menanggung semua pengobatan hingga sembuh," jelas Bupati Nabire, Iaias Douw menanggapi aksi warga tersebut, Kamis (18/7/2013).
Dalam kesempatan itu, Bupati Nabire juga menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan memberikan ganti rugi nyawa atau ganti kepala.
(rsa)