Jalan menuju Taman Satwa Cikembulan nyaris putus
A
A
A
Sindonews.com - Jalan desa di Kampung Cimeong, Desa Kadungora, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut nyaris terputus.
Jalan menuju Taman Satwa Cikembulan ini hampir putus karena Sungai Cigunungagung yang persis berada di sampingnya, mengikis bahu jalan dan kirmir selebar 1,5 meter.
Akibatnya, sebagian jalan pun ambrol sepanjang 10 meter karena kikisan tersebut. Akibat kondisi ini, jalan tidak dapat dilewati kendaraan roda empat.
"Hanya kendaraan roda dua atau motor saja yang bisa melintas," kata warga Kampung Cimeong Memed (75), Jumat (5/7/2013).
Menurut dia, gerusan di pinggir jalan pertama kali terjadi sekitar satu bulan yang lalu. Ketika itu, bagian jalan yang terkikis baru seleber 20 cm saja.
"Warga pun belum menghiraukan hal ini. Namun, akibat arus sungai yang selalu menjadi deras setelah hujan besar terjadi, jalan pun terus terkikis. Kemarin pas hujan besar juga ada longsor lagi di lokasi itu," ujarnya.
Khawatir pengguna jalan terperosok ke sungai, warga pun memasang pagar pembatas menggunakan bambu di sekitar cerukan jalan yang longsor.
Dituturkan Memed, selama ini cukup banyak sepeda motor dan mobil yang terperosok ke pinggir sungai pada malam hari karena tidak terdapatnya lampu penerangan jalan di sekitar lokasi.
"Padatnya arus lalu lintas juga membuat longsoran semakin melebar karena intensitas volume kendaraan yang melintasi kawasan itu cukup tinggi. Jalan ini sering dilewati kendaraan pribadi yang menuju Taman Satwa Cikembulan serta kendaraan lainnya yang mengangkut bahan bangunan dan hasil pertanian," ungkapnya.
Ruas jalan ini sendiri merupakan akses penghubung antara Jalan Raya Kadungora dengan Desa Neglasari, Cikembulan, Desa Haruman, dan Desa Cangkuang. Bahkan jalan ini terhubung dengan Kecamatan Limbangan dan Cibatu.
Kepala Dinas Binamarga Kabupaten Garut Adeng Sudjarmono mengatakan akan melakukan pengecekan ke lokasi tersebut Sabtu 6 Juli 2013 mendatang. Perbaikan jalan rencananya dimulai Senin 8 Juli 2013 pekan depan.
"Kami akan perbaiki jalan secara darurat karena harus selesai sebelum Lebaran. Jalan ini sangat penting menjadi jalan alternatif dan jalan utama menuju Taman Satwa Cikembulan," kata Adeng.
Menurut Adeng, bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (SDAP) Kabupaten Garut, tembok penahan jalan akan diperbaiki, begitu juga dengan selokan di sisi berlawanannya.
Sementara kendaraan yang hendak menuju Desa Cikembulan, sambung dia, dapat menggunakan jalan memutar dari arah Kecamatan Leles. Setelah perbaikan jalan secara darurat, dinasnya akan mengajukan perbaikan jalan secara permanen pada penganggaran berikutnya.
"Arus Sungai Cigunungagung memang sangat deras. Makanya bisa mengikis jalan di pinggirnya. Terakhir, longsor besar terjadi pada dua hari lalu dan menyebabkan lubangnya semakin besar. Semoga setelah dua minggu perbaikan, jalan ini bisa dilalui seperti biasa," tukasnya.
Jalan menuju Taman Satwa Cikembulan ini hampir putus karena Sungai Cigunungagung yang persis berada di sampingnya, mengikis bahu jalan dan kirmir selebar 1,5 meter.
Akibatnya, sebagian jalan pun ambrol sepanjang 10 meter karena kikisan tersebut. Akibat kondisi ini, jalan tidak dapat dilewati kendaraan roda empat.
"Hanya kendaraan roda dua atau motor saja yang bisa melintas," kata warga Kampung Cimeong Memed (75), Jumat (5/7/2013).
Menurut dia, gerusan di pinggir jalan pertama kali terjadi sekitar satu bulan yang lalu. Ketika itu, bagian jalan yang terkikis baru seleber 20 cm saja.
"Warga pun belum menghiraukan hal ini. Namun, akibat arus sungai yang selalu menjadi deras setelah hujan besar terjadi, jalan pun terus terkikis. Kemarin pas hujan besar juga ada longsor lagi di lokasi itu," ujarnya.
Khawatir pengguna jalan terperosok ke sungai, warga pun memasang pagar pembatas menggunakan bambu di sekitar cerukan jalan yang longsor.
Dituturkan Memed, selama ini cukup banyak sepeda motor dan mobil yang terperosok ke pinggir sungai pada malam hari karena tidak terdapatnya lampu penerangan jalan di sekitar lokasi.
"Padatnya arus lalu lintas juga membuat longsoran semakin melebar karena intensitas volume kendaraan yang melintasi kawasan itu cukup tinggi. Jalan ini sering dilewati kendaraan pribadi yang menuju Taman Satwa Cikembulan serta kendaraan lainnya yang mengangkut bahan bangunan dan hasil pertanian," ungkapnya.
Ruas jalan ini sendiri merupakan akses penghubung antara Jalan Raya Kadungora dengan Desa Neglasari, Cikembulan, Desa Haruman, dan Desa Cangkuang. Bahkan jalan ini terhubung dengan Kecamatan Limbangan dan Cibatu.
Kepala Dinas Binamarga Kabupaten Garut Adeng Sudjarmono mengatakan akan melakukan pengecekan ke lokasi tersebut Sabtu 6 Juli 2013 mendatang. Perbaikan jalan rencananya dimulai Senin 8 Juli 2013 pekan depan.
"Kami akan perbaiki jalan secara darurat karena harus selesai sebelum Lebaran. Jalan ini sangat penting menjadi jalan alternatif dan jalan utama menuju Taman Satwa Cikembulan," kata Adeng.
Menurut Adeng, bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (SDAP) Kabupaten Garut, tembok penahan jalan akan diperbaiki, begitu juga dengan selokan di sisi berlawanannya.
Sementara kendaraan yang hendak menuju Desa Cikembulan, sambung dia, dapat menggunakan jalan memutar dari arah Kecamatan Leles. Setelah perbaikan jalan secara darurat, dinasnya akan mengajukan perbaikan jalan secara permanen pada penganggaran berikutnya.
"Arus Sungai Cigunungagung memang sangat deras. Makanya bisa mengikis jalan di pinggirnya. Terakhir, longsor besar terjadi pada dua hari lalu dan menyebabkan lubangnya semakin besar. Semoga setelah dua minggu perbaikan, jalan ini bisa dilalui seperti biasa," tukasnya.
(lns)