Belasan warga Cibeber terserang chikunguya

Kamis, 04 Juli 2013 - 17:27 WIB
Belasan warga Cibeber...
Belasan warga Cibeber terserang chikunguya
A A A
Sindonews.com - Belasan warga di Kampung Teteran, Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, diduga terserang penyakit chikungunya. Serangan itu, berlangsung hampir tiga hari, dan mengakibatkan tiga ke RT di lingkungan itu, terserang.

Salah seoang warga sekitar, Deden A Purnama (34) mengaku, banyaknya warga yang terserang penyakit yang diduga chikungunya tersebut, membuat sebagian warga termasuk dirinya mengalami keresahan. Karena, hingga saat ini belum ada penanganan dari Puskesmas atau Dinas Kesehatan (Dinskes) Kabupaten Cianjur.

“Penyakit ini terus menular ke yang lain. Gejala yang dialami seperti penyakit chikungunya. Tapi belum ada penanganan serius, warga hanya berobat ke mantri di kampung kami, yang juga kepala Puskesmas Campaka,” tuturnya, Kamis (4/7/2013).

Pihaknya berharap, Dinkes Cianjur, melakukan tindakan atau pengasapan (fogging) untuk mengantisipas meluasnya penyakit yang diduga berasal dari nyamuk chikungunya.

Sebab, saat ini sudah ada belasan warga yang terserang penyakit dengan gejala yang sama, pusing, demam tinggi, dan ngilu pada persendian otot. “Kami resah dengan kondisi seperti ini. Penyakit ini sudah nyebar di tiga RT,” sebutnya.

Salah seorang warga yang terkena chikungunya, Umi Acoh (60), warga RT02/06, mengaku berawal dari terserang demam cukup tinggi disertai pusing. Setelah itu, otot sendi pegal-pegal hingga tidak bisa digerakan. “Pusing, badan panas, otot-otot pegal, jadi tidak bisa gerak,” ungkapnya.

Kondisi serupa juga dialami Atat (55). Dia merasakan ngilu pada tulangnya, dan hingga sekarang tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Hanya berbaring di kamar, dan belum bisa berjalan normal. “Kalau sekarang masih mendingan. Dua hari yang lalu mah tidak bisa apa-apa,” katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Campaka Asep menerangkan, penyakit yang dialami warga seperti pusing, demam tinggi, dan ngilu pada sendi-sendi otot, belum bisa dikatakan terserang penyakit chikungunya. Pasalnya, penyakit yang ditimbulkan oleh virus lainpun menyebabkan gejala yang sama.

“Saya hanya menangani beberapa orang saja, itu pun tetangga. Kalau saya kan tugasnya di Campaka, bukan di Cibeber,” terangnya.

Dia menjelaskan, penyakit chikungunya merupakan sejenis demam virus yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk, dari spesies Aedes aegypti. Selain itu, kata dia, memang gejala yang ditimbulkan ngilu pada persendian, sakit pada tulang, demam, dan pegal-pegal.

“Akan tetapi, penyakit yang dialami warga di Kampung Tetelar, ini belum bisa disebutkan chikungunya. Karena harus dalam proses pemeriksaan yang lebih intensif. Penyakit flu saja, juga bisa mengalami hal itu, pegal-pegal otot dan demam,” tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinkes Cianjur belum melakukan penanganan terhadap warga yang terserang dugaan chikungunyah, seperti pengasapan. Padahal, warga tersebut mengalami keresahan dengan merebaknya penyakit tersebut, khawatir akan terserang.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1396 seconds (0.1#10.140)