Jembatan Halmahera Timur ambruk saat dilintasi truk
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah Jembatan di Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara (Malut), ambruk. Jembatan yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) dengan Angaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2004 lalu senilai Rp4 miliar, itu mengalami patahan serius.
Ambruknya jembatan yang menghubungkan jalur utama transportasi darat ke Buli, itu sebagai akibat dari pola kerja kontraktor pelaksana yang tidak sesuai dengan acuan pembangunan sebuah jembatan yang representatif.
Kendati begitu, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tetapi, sebuah mobil truk yang berusaha melewati jembatan tersebut terseret dengan derasnya sungai.
Ketua komisi III DPRD Kamupaten Haltim Mansur Mandar mengatakan, Komisi III DPRD sudah mengambil tindakan terhadap kontraktor pelaksana yang dinilai kerja hanya mengejar keuntungan belaka.
Politikus PPP ini menambahkan, pihaknya sudah merekomendasikan kasus itu ke penegak hukum untuk memproses kontraktor pelaksana. Jika tidak segera diperbaiki, akan membayakan kendaraan yang melintas.
"Jembatan tersebut dikerjakan oleh kontraktor Bela Group. Saya mendesak Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan kontraktor untuk bertanggungjawab atas robohnya jembatan tersebut," ujar Mansur, dalam pesan singkatnya, kepada Sindonews, Kamis (27/06/2013).
Ditambahkan dia, fungsi jembatan tersebut sangat vital. "Saya meminta pemerintah secepatnyanya mengatasi jembatan tersebut sebelum jatuh korban. Apalagi kondisi jembatan tersebut sangat membahayakan kendaraan yang melewati di atas, yang hingga kini belum tersentuh perbaikan," tegasnya.
"Konstruksi beton dan rangka tiang jembatan tersebut tidak mencerminkan keahlian dalam pembuatan jembatan, dan pada akhirnya ambruk dan patah. Kontraktornya tidak faham membuat jembatan dengan beban lebih dari 60 ton itu," tukasnya.
Ambruknya jembatan yang menghubungkan jalur utama transportasi darat ke Buli, itu sebagai akibat dari pola kerja kontraktor pelaksana yang tidak sesuai dengan acuan pembangunan sebuah jembatan yang representatif.
Kendati begitu, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tetapi, sebuah mobil truk yang berusaha melewati jembatan tersebut terseret dengan derasnya sungai.
Ketua komisi III DPRD Kamupaten Haltim Mansur Mandar mengatakan, Komisi III DPRD sudah mengambil tindakan terhadap kontraktor pelaksana yang dinilai kerja hanya mengejar keuntungan belaka.
Politikus PPP ini menambahkan, pihaknya sudah merekomendasikan kasus itu ke penegak hukum untuk memproses kontraktor pelaksana. Jika tidak segera diperbaiki, akan membayakan kendaraan yang melintas.
"Jembatan tersebut dikerjakan oleh kontraktor Bela Group. Saya mendesak Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan kontraktor untuk bertanggungjawab atas robohnya jembatan tersebut," ujar Mansur, dalam pesan singkatnya, kepada Sindonews, Kamis (27/06/2013).
Ditambahkan dia, fungsi jembatan tersebut sangat vital. "Saya meminta pemerintah secepatnyanya mengatasi jembatan tersebut sebelum jatuh korban. Apalagi kondisi jembatan tersebut sangat membahayakan kendaraan yang melewati di atas, yang hingga kini belum tersentuh perbaikan," tegasnya.
"Konstruksi beton dan rangka tiang jembatan tersebut tidak mencerminkan keahlian dalam pembuatan jembatan, dan pada akhirnya ambruk dan patah. Kontraktornya tidak faham membuat jembatan dengan beban lebih dari 60 ton itu," tukasnya.
(san)