Empat santri tewas tenggelam, polisi dalami human error
A
A
A
Sindonews.com - Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Sidrap hingga saat ini masih mendalami, kasus tewasnya empat santriwati Darul Aman Gombara Makassar, di Kecamatan Pancarijang (25/4) lalu. Termasuk, unsur human error (kelalaian).
Kapolres Sidrap AKBP Anang Pujianto pada Sindo mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi.
"Pihak kami sudah memeriksa beberapa saksi di TKP (Tempat Kejadian Perkara), namun masih akan dimintai keterangan dari pihak panitia pelaksana," kata dia, Jumat (26/4/2013).
Dirinya juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan dalam kasus tewasnya empat santriwati tersebut tidak lepas dari kemungkinan adanya human eror.
"Termasuk human error, kami dalami, karena saat kejadian seharusnya pihak panitia pelaksana seharusnya hati-hati menggunakan medan outbond," paparnya.
Jika dilihat dari, kronologisnya, kata perwira menengah ini, memang saat peristiwa nahas tersebut terkesan tidak aman, hingga satu kelompok santri ini melewati sungai buatan tersebut.
"Untuk itu, kami akan membentuk tim untuk mengusut kasus ini, dan sementara tim masih memperlajari kondisi TKP," ujarnya.
Sebelumnya, empat santri dari Darul Aman Gombara melakukan perkemahan yang bekerja sama dengan pondok pesantren Darul Ihsan Cipo Takari Kecamatan Pancarijang, dihari terakhir pihak panitia pelaksana diadakan outbond di sekitaran kompoleks pesantren.
Saat satu regu kelompok melintasi sungai irigasi buatan, beberapa santri tercebur dan beberapa rekannya berusaha menyelamatkan. Namun nahas korban tidak terselamatkan. Akibatnya Ayunita Nurul Isyah (15) kelas IV tewas di TKP, tiga rekannya Anna Muhlisan (15), santriwati kelas IV, Sulfi Dwi Ardianti (13), kelas II, Mahfira Sakina (13), kelas II, tewas di Rumah Sakit Umum (RSU) Arifin Nu'mang.
Sementara lima rekan lainnya yang sbelumnya sempat dirawat di rumah sakit telah pulang ke rumahnya masing-masing. Kelimanya adalah, Fitrah Wahyuni, Reski Yanti Amalia, Nurul Annisa, Muliati Muhammad dan Selfi Sriana.
Sementara itu Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Sidrap AKP Tri Hambodo mengatakan, saat ini dari keterangan saksi masih tidak memenuhi syarat.
"Untuk lima saksi yang diperiksa, itu belum cukup untuk mengetahui pasti kejadiannya," kata dia.
Bukan hanya itu, dirinya juga mengatakan, saat ini pihak panitia pelaksana akan diperiksa, namun mereka masih sibuk untuk mengurusi pemakaman dan segala macam.
"Untuk itu, kami masih menunggu konfirmasi dari pihak panitia, jika bukan besok kami melakukan pemeriksaan, nanti dilihat tim yang akan ke sana atau mereka yang akan dipanggil," jelasnya.
Kapolres Sidrap AKBP Anang Pujianto pada Sindo mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi.
"Pihak kami sudah memeriksa beberapa saksi di TKP (Tempat Kejadian Perkara), namun masih akan dimintai keterangan dari pihak panitia pelaksana," kata dia, Jumat (26/4/2013).
Dirinya juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan dalam kasus tewasnya empat santriwati tersebut tidak lepas dari kemungkinan adanya human eror.
"Termasuk human error, kami dalami, karena saat kejadian seharusnya pihak panitia pelaksana seharusnya hati-hati menggunakan medan outbond," paparnya.
Jika dilihat dari, kronologisnya, kata perwira menengah ini, memang saat peristiwa nahas tersebut terkesan tidak aman, hingga satu kelompok santri ini melewati sungai buatan tersebut.
"Untuk itu, kami akan membentuk tim untuk mengusut kasus ini, dan sementara tim masih memperlajari kondisi TKP," ujarnya.
Sebelumnya, empat santri dari Darul Aman Gombara melakukan perkemahan yang bekerja sama dengan pondok pesantren Darul Ihsan Cipo Takari Kecamatan Pancarijang, dihari terakhir pihak panitia pelaksana diadakan outbond di sekitaran kompoleks pesantren.
Saat satu regu kelompok melintasi sungai irigasi buatan, beberapa santri tercebur dan beberapa rekannya berusaha menyelamatkan. Namun nahas korban tidak terselamatkan. Akibatnya Ayunita Nurul Isyah (15) kelas IV tewas di TKP, tiga rekannya Anna Muhlisan (15), santriwati kelas IV, Sulfi Dwi Ardianti (13), kelas II, Mahfira Sakina (13), kelas II, tewas di Rumah Sakit Umum (RSU) Arifin Nu'mang.
Sementara lima rekan lainnya yang sbelumnya sempat dirawat di rumah sakit telah pulang ke rumahnya masing-masing. Kelimanya adalah, Fitrah Wahyuni, Reski Yanti Amalia, Nurul Annisa, Muliati Muhammad dan Selfi Sriana.
Sementara itu Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Sidrap AKP Tri Hambodo mengatakan, saat ini dari keterangan saksi masih tidak memenuhi syarat.
"Untuk lima saksi yang diperiksa, itu belum cukup untuk mengetahui pasti kejadiannya," kata dia.
Bukan hanya itu, dirinya juga mengatakan, saat ini pihak panitia pelaksana akan diperiksa, namun mereka masih sibuk untuk mengurusi pemakaman dan segala macam.
"Untuk itu, kami masih menunggu konfirmasi dari pihak panitia, jika bukan besok kami melakukan pemeriksaan, nanti dilihat tim yang akan ke sana atau mereka yang akan dipanggil," jelasnya.
(rsa)