Takut rusuh, SPBU mulai dijaga Polisi

Selasa, 23 April 2013 - 13:42 WIB
Takut rusuh, SPBU mulai...
Takut rusuh, SPBU mulai dijaga Polisi
A A A
Sindonews.com - Jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sejumlah SPBU di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara mulai dijaga oleh petugas kepolisian.

"Mulai pekan ini, semua SPBU yang ada di Toraja sudah dijaga polisi," ujar Wakapolres Tana Toraja, Kompol Novly F Pitoy, Selasa(23/4).

Dikatakan Novly, setiap SPBU akan ditempatkan sedikit dua personel polisi untu melakukan penjagaan mulai SPBU buka hingga tutup. Pola pengamanan polisi di SPBU dilakukan dengan pola tertutup dan terbuka. Petugas pengamanan SPBU ada yang berpakaian dinas dan ada yang berpakaian sipil.

"Penempatan personel polisi di setiap SPBU guna menjaga menjaga keamanan dan ketertiban nasional (kamtibnas) di sekitar SPBU menjelang rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi untuk kendaraan pribadi," jelas Novly.

Selain itu, personel polisi juga bertugas mengatur lalulintas kendaraan yang melakukan pembelian BBM di SPBU.

Pengamanan SPBU juga akan memantau kendaraan yang diperbolehkan membeli BBM bersubsidi dan kendaraan yang tidak diperbolehkan. Dipredikasi, menjelang kenaikan harga BBM, banyak kendaraan yang akan membeli BBM di SPBU.

"Kami sudah melakukan langkah-langkah antisipasi hal-hal yang bisa mengganggu kamtibnas jelang dan pasca pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM," jelas Novly.

Perwira Menengah Polri itu mengatakan Polres Tana Toraja juga akan memantau oknum-oknum yang membeli BBM dalam jumlah banyak menggunakan jeriken atau drum yang berpotensi stok BBM di SPBU cepat habis.

Menurutnya, warga yang membeli BBM dalam bentuk jeriken atau drum harus mengantongi surat keterangan dari pemerintah atau polisi. Jumlahnya pun dibatasi. Polisi juga akan menindak tegas bagi spekulan yang berusaha memanfaatkan momen kenaikan harga BBM dengan menimbun BBM bersubsidi untuk dijual kembali dengan harga lebih tinggi.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dengan membeli BBM dalam jumlah banyak," ujarnya.

Ditambahkan Novly, sejauh ini Polres Tana Toraja belum memperoleh informasi akan adanya aksi penolakan kenaikan BBM. Namun begitu, pihaknya siap mengantisipasi jika terjadi aksi-aksi yang menentang kenaikan harga BBM agar tidak berujung pada aksi anarkis.

"Sejauh ini belum ada kami dapat informasi akan ada aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM," tandasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8199 seconds (0.1#10.140)