Jelang UN, SMPN 1 Tanantovea disegel warga
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP, gedung SMPN 1 Tanantovea, Kabupaten Donggala disegel warga yang mengkalim sebagai pemilik lahan. Puluhan siswa yang tak terima menggelar aksi di depan sekolahnya agar mereka bisa melaksanakan ujian di sekolahnya.
Namun aksi tersebut dihalau pemilik lahan yang menginap di salahsatu ruang kelas yang terbuka.
Arial keluarga pemilik lahan mengatakan, kalo aksi pemblokiran sekolah yang mereka lakukan adalah buntut dari kekecewaan pihak keluarga terhadap pemerintah. Menurutnya, ini adalah aksi ketiga mereka menuntut janji pemerintah.
"Pemerintah janji akan mengangkat kami sebagai PNS di sekolah tapi sampai kini belum juga direalisasikan," katanya di SMPN 1 Donggala, Kamis (18/4/2013).
Sementara, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kabupaten Donggala Haspinah menjelaskan, saat ini pemerintah sedang melakukan lobi dan negosiasi dengan keluarga pemilik lahan agar sekolah yang di blokir dapat digunakan kembali.
"Sementara ini seluruh murid kami ungsikan belajar di SD terdekat," terangnya.
Sedangkan Neneng salah seorang murid SMPN 1 Tanantovea mengaku sedih dengan kondisi sekarang. Seharusnya, lanjut Neneng, seluruh murid konsentrasi belajar untuk ujian. Namun dengan kondisi seperti ini konsentrasi siswa jadi terganggu.
sampai Kamis (18/4/2013) siang, SMPB 1 masih di segel oleh keluarga pemilik lahan. Mereka malah memasang patok dan menanam pohon pisang di halaman sekolah. Mereka juga menginap dan tinggal sementara di ruang kelas yang pintunya terbuka.
Namun aksi tersebut dihalau pemilik lahan yang menginap di salahsatu ruang kelas yang terbuka.
Arial keluarga pemilik lahan mengatakan, kalo aksi pemblokiran sekolah yang mereka lakukan adalah buntut dari kekecewaan pihak keluarga terhadap pemerintah. Menurutnya, ini adalah aksi ketiga mereka menuntut janji pemerintah.
"Pemerintah janji akan mengangkat kami sebagai PNS di sekolah tapi sampai kini belum juga direalisasikan," katanya di SMPN 1 Donggala, Kamis (18/4/2013).
Sementara, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kabupaten Donggala Haspinah menjelaskan, saat ini pemerintah sedang melakukan lobi dan negosiasi dengan keluarga pemilik lahan agar sekolah yang di blokir dapat digunakan kembali.
"Sementara ini seluruh murid kami ungsikan belajar di SD terdekat," terangnya.
Sedangkan Neneng salah seorang murid SMPN 1 Tanantovea mengaku sedih dengan kondisi sekarang. Seharusnya, lanjut Neneng, seluruh murid konsentrasi belajar untuk ujian. Namun dengan kondisi seperti ini konsentrasi siswa jadi terganggu.
sampai Kamis (18/4/2013) siang, SMPB 1 masih di segel oleh keluarga pemilik lahan. Mereka malah memasang patok dan menanam pohon pisang di halaman sekolah. Mereka juga menginap dan tinggal sementara di ruang kelas yang pintunya terbuka.
(ysw)