Jalan 'maut' di Kecamatan Masanda
A
A
A
Sindonews.com - Jalan negara yang menghubungkan kabupaten Tana Toraja provinsi Sulawesi Selatan dengan kabupaten Mamasa provinsi Sulawesi Barat di Desa Ponding Ao', Kecamatan Masanda rawan longsor. Di beberapa titik terlihat tanah yang ada di tepi jalan mulai bergeser.
"Di beberapa titik poros yang menghubungkan Tana Toraja dan Mamasa di desa Ponding Ao', kondisi badan jalannya terlihat retak karena tanah di tepi jalan tergerus dan mulai menjalar ke badan jalan ," ujar salah satu warga desa Ponding Ao, Alharis kepada wartawan, Kamis (11/4/2013).
Dikatakan Alharis di sejumlah titik terdapat tanah yang berada di tepi jalan tergerus air akibat curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan tanah yang tergerus air mulai menjalar hingga badan jalan nyaris putus.
Ancaman longsor juga dari tebing yang ada di sisi jalan. Material longsor dari tebing sewaktu-waktu meluncur dan menutupi badan jalan jika hujan deras turun. Masyarakat desa berupaya menimbun badan yang nyaris putus dengan tanah agar bisa tetap dilalui kendaraan.
Menurut Alharis, kondisi ruas jalan yang rawan longsor tersebut sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan lalulintas. Jika hujan deras turun, pengendara yang melintas di desa Ponding Ao' dari arah Tana Toraja menuju perbatasan kabupaten Mamasa atau sebaliknya harus berhati-hati lantaran banyaknya tepi jalan yang rawan longsor.
Apalagi sebagaian poros Tana Toraja-Mamasa di desa Ponding Ao' di salah satu tepi jalan terdapat jurang yang sangat dalam.
"Jika tidak berhati-hati saat melintas di ruas jalan yang rawan longsor, kendaraan bisa terjun ke jurang," ujarnya.
Kepala Dinas PU kabupaten Tana Toraja, John Tolla menyatakan anggaran penanganan jalan poros yang menghubungkan kabupaten Tana Toraja dan kabupaten Mamasa provinsi Sulawesi Barat di kecamatan Masanda tanggungjawab pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan.
"Tahun ini, kegiatan pembangunan dan perbaikan poros Tana Toraja hingga tembus di perbatasan kabupaten Mamasa tetap dilanjutkan," ujar John Tolla yang juga merangkap sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tataruang dan Permukiman kabupaten Tana Toraja.
"Di beberapa titik poros yang menghubungkan Tana Toraja dan Mamasa di desa Ponding Ao', kondisi badan jalannya terlihat retak karena tanah di tepi jalan tergerus dan mulai menjalar ke badan jalan ," ujar salah satu warga desa Ponding Ao, Alharis kepada wartawan, Kamis (11/4/2013).
Dikatakan Alharis di sejumlah titik terdapat tanah yang berada di tepi jalan tergerus air akibat curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan tanah yang tergerus air mulai menjalar hingga badan jalan nyaris putus.
Ancaman longsor juga dari tebing yang ada di sisi jalan. Material longsor dari tebing sewaktu-waktu meluncur dan menutupi badan jalan jika hujan deras turun. Masyarakat desa berupaya menimbun badan yang nyaris putus dengan tanah agar bisa tetap dilalui kendaraan.
Menurut Alharis, kondisi ruas jalan yang rawan longsor tersebut sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan lalulintas. Jika hujan deras turun, pengendara yang melintas di desa Ponding Ao' dari arah Tana Toraja menuju perbatasan kabupaten Mamasa atau sebaliknya harus berhati-hati lantaran banyaknya tepi jalan yang rawan longsor.
Apalagi sebagaian poros Tana Toraja-Mamasa di desa Ponding Ao' di salah satu tepi jalan terdapat jurang yang sangat dalam.
"Jika tidak berhati-hati saat melintas di ruas jalan yang rawan longsor, kendaraan bisa terjun ke jurang," ujarnya.
Kepala Dinas PU kabupaten Tana Toraja, John Tolla menyatakan anggaran penanganan jalan poros yang menghubungkan kabupaten Tana Toraja dan kabupaten Mamasa provinsi Sulawesi Barat di kecamatan Masanda tanggungjawab pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan.
"Tahun ini, kegiatan pembangunan dan perbaikan poros Tana Toraja hingga tembus di perbatasan kabupaten Mamasa tetap dilanjutkan," ujar John Tolla yang juga merangkap sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tataruang dan Permukiman kabupaten Tana Toraja.
(ysw)