Bendungan PT Vale dibuka, puluhan hektar sawah gagal panen
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan hektar lahan persawahan milik warga Desa Pongkeru, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, rusak terendam banjir. Ditengarai, banjir tersebut akibat ulah PT Vale Inco Sorowako yang membuang airnya ke lahan persawahan dan perkebunan warga.
Atas kejadian tersebut, banyak warga gagal panen dan tanaman mereka terancam mati. Di desa ini, terdapat sekira 80 hektar lahan persawahan, dan 65 hektar lahan perkebunan kakau dan sawit yang dalam kondisi terendam. Pemerintahpun dinilai warga terkesan mengabaikan dan terkesan diam atas peristiwa ini.
"Saya terpaksa memetik buah padi yang bisa dipetik dari sawah yang sudah terendam air. Padahal padi yang saya petik sudah rusak. Namun tetap akan saya jemur untuk kebutuhan sehari-hari, habis kalau tidak begitu bagaimana lagi, pemerintah setempat cuek," jelas Najmiah, Kamis (11/4/2013).
Sementara itu Kepala Desa Pongkeru Andi Suru Makulau menjelaskan, penyebab banjir ini akibat ulah PT Vale Inco yang membuka pintu air Bendungan (Dam Karebbe).
"Ini dilakukan lantaran takut Dam tersebut jebol, karena saat itu curah hujan di Luwu Timur tinggi. Akibatnya debit air di Sungai Pongkeru semakin tinggi dan meluber masuk ke lahan perkebunan dan sawah warga," jelasnya.
Sebelumnya, warga sudah melaporkan kepada pihaknya agar PT Inco tidak sembrono membuang airnya. Karena, di bagian hilir Dam Karebbe banyak warga yang hidup dari hasil bertani dan berkebun.
"Warga meminta Pemerintah Luwu Timur segera memfasilitasi pertemuan dengan manajemen PT Vale Inco untuk membicarakan persoalan banjir di desa tersebut dan membayar ganti rugi," tutupnya.
Atas kejadian tersebut, banyak warga gagal panen dan tanaman mereka terancam mati. Di desa ini, terdapat sekira 80 hektar lahan persawahan, dan 65 hektar lahan perkebunan kakau dan sawit yang dalam kondisi terendam. Pemerintahpun dinilai warga terkesan mengabaikan dan terkesan diam atas peristiwa ini.
"Saya terpaksa memetik buah padi yang bisa dipetik dari sawah yang sudah terendam air. Padahal padi yang saya petik sudah rusak. Namun tetap akan saya jemur untuk kebutuhan sehari-hari, habis kalau tidak begitu bagaimana lagi, pemerintah setempat cuek," jelas Najmiah, Kamis (11/4/2013).
Sementara itu Kepala Desa Pongkeru Andi Suru Makulau menjelaskan, penyebab banjir ini akibat ulah PT Vale Inco yang membuka pintu air Bendungan (Dam Karebbe).
"Ini dilakukan lantaran takut Dam tersebut jebol, karena saat itu curah hujan di Luwu Timur tinggi. Akibatnya debit air di Sungai Pongkeru semakin tinggi dan meluber masuk ke lahan perkebunan dan sawah warga," jelasnya.
Sebelumnya, warga sudah melaporkan kepada pihaknya agar PT Inco tidak sembrono membuang airnya. Karena, di bagian hilir Dam Karebbe banyak warga yang hidup dari hasil bertani dan berkebun.
"Warga meminta Pemerintah Luwu Timur segera memfasilitasi pertemuan dengan manajemen PT Vale Inco untuk membicarakan persoalan banjir di desa tersebut dan membayar ganti rugi," tutupnya.
(rsa)