Pemerintah Salurkan Bantuan Rp175 Miliar untuk Petani Jateng Terdampak Banjir
loading...
A
A
A
GROBOGAN - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau sawah terdampak banjir di Desa Bringin, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Kamis, (21/3/2024).
Dalam kesempatan itu, Sumarno juga menerima anggaran dari Kementerian Pertanian sebesar Rp175 miliar untuk para petani yang terdampak banjir di Jawa Tengah.
"Nanti Dinas Pertanian yang akan mendistribusikan kepada para petani. Pembagiannya juga bersama Forkopimda," kata Sumarno.
Bantuan tersebut terdiri atas benih padi untuk lahan seluas 126,7 hektare senilai Rp43,1 miliar dan benih jagung untuk lahan seluas 146,5 hektare senilai Rp131,9 miliar.
Adapun untuk petani terdampak banjir di Grobogan, bantuan benih padi dan jagung yang diterima senilai Rp42,22 miliar.
Memasuki pertengahan Maret 2024, beberapa daerah di Jateng mengalami bencana banjir. Banjir tersebut melanda sejumlah daerah, seperti Grobogan, Demak, Kudus, Pati, Kendal, Kota Semarang, Pekalongan, dan Jepara.
Banjir tersebut tidak hanya menggenangi permukiman warga, tetapi juga melanda lahan pertanian.
Sementara itu, Mentan Pertanian Andi Amran Sulaiman, mengapresiasi upaya pemerintah meningkatkan produktivitas padi. Terlebih, Grobogan merupakan salah satu lumbung padi nasional.
"Kami sudah menyiapkan pompa untuk petani-petani, termasuk untuk Jateng. Karena ada sekitar 300.000 hektare lahan pertanian tadah hujan, sehingga kedepan Jateng produksinya meningkat," jelasnya.
Pompa untuk menyedot air ini penting, terutama untuk sawah tadah hujan. Sehingga yang sebelumnya setahun tanam satu kali menjadi dua kali. Pun yang sebelumnya dua kali menjadi tiga kali.
Dalam kesempatan itu, Sumarno juga menerima anggaran dari Kementerian Pertanian sebesar Rp175 miliar untuk para petani yang terdampak banjir di Jawa Tengah.
"Nanti Dinas Pertanian yang akan mendistribusikan kepada para petani. Pembagiannya juga bersama Forkopimda," kata Sumarno.
Bantuan tersebut terdiri atas benih padi untuk lahan seluas 126,7 hektare senilai Rp43,1 miliar dan benih jagung untuk lahan seluas 146,5 hektare senilai Rp131,9 miliar.
Adapun untuk petani terdampak banjir di Grobogan, bantuan benih padi dan jagung yang diterima senilai Rp42,22 miliar.
Memasuki pertengahan Maret 2024, beberapa daerah di Jateng mengalami bencana banjir. Banjir tersebut melanda sejumlah daerah, seperti Grobogan, Demak, Kudus, Pati, Kendal, Kota Semarang, Pekalongan, dan Jepara.
Banjir tersebut tidak hanya menggenangi permukiman warga, tetapi juga melanda lahan pertanian.
Sementara itu, Mentan Pertanian Andi Amran Sulaiman, mengapresiasi upaya pemerintah meningkatkan produktivitas padi. Terlebih, Grobogan merupakan salah satu lumbung padi nasional.
"Kami sudah menyiapkan pompa untuk petani-petani, termasuk untuk Jateng. Karena ada sekitar 300.000 hektare lahan pertanian tadah hujan, sehingga kedepan Jateng produksinya meningkat," jelasnya.
Pompa untuk menyedot air ini penting, terutama untuk sawah tadah hujan. Sehingga yang sebelumnya setahun tanam satu kali menjadi dua kali. Pun yang sebelumnya dua kali menjadi tiga kali.
(wib)