Dinkes klaim kasus DBD di Majalengka menurun
A
A
A
Sindonews.com - Selama tiga bulan terakhir, sejak Januari hingga Maret 2013, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mengalami penurunan.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Majalengka, Tris Suseno mengatakan dalam kurun waktu tiga bulan tersebut, kasus yang paling banyak terjadi pada bulan Januari, yakni sebanyak 52 kasus. Adapun kasus paling sedikit, terjadi pada bulan Maret, yakni sebanyak 21 kasus.
“Dari Januari hingga Maret, Dinas mencatat terjadi penurunan kasus, yakni Januari sebanyak 52 kasus, Februari 42 dan Maret sebanyak 21 kasus. Sedangkan untuk bulan April ini, Dinas belum menerima laporan,” kata Tris di kantornya, Jumat (5/4/2013).
Dari jumlah keseluruhan kasus tersebut, dua orang diketahui meninggal akibat terserang DBD pada bulan Maret lalu. Ke dua korban tersebut meninggal saat menjalani perawatan di salah satu RS di Cirebon.
Kendati mengalami penurunan kasus, namun Tris mengimbau agar masyarakat tetap waspada terkait penyakit tersebut. Pasalnya, penyebaran penyakit tersebut diduga akan mengalami peningkatan memasuki musim pancaroba.
“Saat ini, bisa dikatakan kita memasuki musim itu (pancaroba), dari hujan ke kemarau,” jelas dia.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Majalengka, Tris Suseno mengatakan dalam kurun waktu tiga bulan tersebut, kasus yang paling banyak terjadi pada bulan Januari, yakni sebanyak 52 kasus. Adapun kasus paling sedikit, terjadi pada bulan Maret, yakni sebanyak 21 kasus.
“Dari Januari hingga Maret, Dinas mencatat terjadi penurunan kasus, yakni Januari sebanyak 52 kasus, Februari 42 dan Maret sebanyak 21 kasus. Sedangkan untuk bulan April ini, Dinas belum menerima laporan,” kata Tris di kantornya, Jumat (5/4/2013).
Dari jumlah keseluruhan kasus tersebut, dua orang diketahui meninggal akibat terserang DBD pada bulan Maret lalu. Ke dua korban tersebut meninggal saat menjalani perawatan di salah satu RS di Cirebon.
Kendati mengalami penurunan kasus, namun Tris mengimbau agar masyarakat tetap waspada terkait penyakit tersebut. Pasalnya, penyebaran penyakit tersebut diduga akan mengalami peningkatan memasuki musim pancaroba.
“Saat ini, bisa dikatakan kita memasuki musim itu (pancaroba), dari hujan ke kemarau,” jelas dia.
(ysw)