Eceng gondok mengganggu, Petani Kaumrejo demo
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan warga Desa Kaumrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, menggelar unjuk rasa di depan kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perum Jasa Tirta I, Bendungan Selorejo.
Warga menuntut kepada Perum Jasa Tirta untuk membersihkan eceng gondok dan sampah yang mengumpal di daerah Kaumrejo.
"Keberadan eceng gondok itu sangat mengganggu kami sebagai petani. Empat tahun sawah dan ladang kami gagal panen. Karena diserang tikus yang bersembunyi di bawah daun eceng gondok itu," jelas Khamim, petani padi, di Desa Kaumrejo, Selasa (2/4/2013).
Menurutnya, selama empat tahun warga seringkali mengirimkan perwakilan ke Camat Ngantang dan Kepala UPT Perum Jasa Tirta 1. Untuk membahas masalah pembersihan eceng gondok dari waduk Selorejo. Namun hasilnya kurang memuaskan.
Perum Jasa Tirta 1 memang melakukan pembersihan eceng gondok. Tapi pada kawasan daerah dekat turbin saja. Sementara eceng gondok di kawasan Desa Kaumrejo tetap dibiarkan berkembang.
"Beberapa waktu kemarin, perahu milik teman kita tersangkut eceng gondok ditengah waduk. Akhirnya sampai pingsan karena kehabisan tenaga saat membersihkan eceng gondok dari perahunya," urai Khamim.
Tokoh masyarakat Desa Kaumrejo Suhartono menambahkan, luas lahan pertanian di desanya yang berdekatan dengan waduk mencapai 50 hektar. Ada yang ditanami padi, jagung,sayur mayur dan tanaman lainnya.
Perum Jasa Tirta sering mengungkapkan alasan kalau keberadaan waring/petak bambu untuk memelihara ikan dijadikan alasan sebagai sumber utama sulitnya pembersihan eceng gondok.
"Padahal tujuan kami membuat waring, selain untuk menambah penghasilan keluarga sekaligus untuk karangtina eceng gondok," jelas Suhartono.
Setelah puas berorasi. Pihak kepolisian dari Polsek Ngantang, akhirnya memfasilitasi pertemuan antara perwakilan warga dengan Kepala UPT Perum Jasa Tirta I ASA II, bendungan Selorejo Ngantang Taufiqurohman. Menurut Taufiq, Perum Jasa Tirta I siap menepati tuntutan warga. Secepatnya melakukan pembersihan eceng gondok dari waduk.
Caranya dengan menambah kumlah eskavator menjadi dua unit. Lalu mengajak warga kerja bakti membersihkan eceng gondok ditengah danau.
"Proses pembersihannya menggunakan pola manual dengan mengandalkan tenaga manusia dan mekanis memanfaatkan eskavator. Untuk membersihkan seluruh eceng gondok bisa makan waktu lebih dua bulan," jelasnya.
Diterangkan, pertumbuhan eceng gondok di waduk Selorejo sebenarnya juga dialami di bendungan lainnya. Pertumbuhannya dipengaruhi oleh penggunaan pupuk kimia dari sawah petani. Kotoran sapi perah yang mengalir ke kali konto dan keberadaan waring milik masyarakat. Saat ini alat beratnya sulit masuk ke waduk untuk membersihkan eceng gondok karena keberadaan waring.
"Lalu jalan masuk menuju bendungan untuk memasukan alat berat terhalang rumah warga. Akhirnya menimbulkan masalah seperti sekarang ini," jelasnya.
Menurut Taufiq, Perum Jasa Tirta 1 hanya menyiapkan anggaran Rp250 juta untuk biaya perawatan berkala untuk membersihkan eceng gondok di tengah waduk.
"Sesuai kesepakatan, warga siap membongkar waringnya. Dan kita siap menambah eskavatornya. Paling penting kita akan bekerja sama dengan warga untuk membersihkan eceng gondok itu," pungkasnya.
Warga menuntut kepada Perum Jasa Tirta untuk membersihkan eceng gondok dan sampah yang mengumpal di daerah Kaumrejo.
"Keberadan eceng gondok itu sangat mengganggu kami sebagai petani. Empat tahun sawah dan ladang kami gagal panen. Karena diserang tikus yang bersembunyi di bawah daun eceng gondok itu," jelas Khamim, petani padi, di Desa Kaumrejo, Selasa (2/4/2013).
Menurutnya, selama empat tahun warga seringkali mengirimkan perwakilan ke Camat Ngantang dan Kepala UPT Perum Jasa Tirta 1. Untuk membahas masalah pembersihan eceng gondok dari waduk Selorejo. Namun hasilnya kurang memuaskan.
Perum Jasa Tirta 1 memang melakukan pembersihan eceng gondok. Tapi pada kawasan daerah dekat turbin saja. Sementara eceng gondok di kawasan Desa Kaumrejo tetap dibiarkan berkembang.
"Beberapa waktu kemarin, perahu milik teman kita tersangkut eceng gondok ditengah waduk. Akhirnya sampai pingsan karena kehabisan tenaga saat membersihkan eceng gondok dari perahunya," urai Khamim.
Tokoh masyarakat Desa Kaumrejo Suhartono menambahkan, luas lahan pertanian di desanya yang berdekatan dengan waduk mencapai 50 hektar. Ada yang ditanami padi, jagung,sayur mayur dan tanaman lainnya.
Perum Jasa Tirta sering mengungkapkan alasan kalau keberadaan waring/petak bambu untuk memelihara ikan dijadikan alasan sebagai sumber utama sulitnya pembersihan eceng gondok.
"Padahal tujuan kami membuat waring, selain untuk menambah penghasilan keluarga sekaligus untuk karangtina eceng gondok," jelas Suhartono.
Setelah puas berorasi. Pihak kepolisian dari Polsek Ngantang, akhirnya memfasilitasi pertemuan antara perwakilan warga dengan Kepala UPT Perum Jasa Tirta I ASA II, bendungan Selorejo Ngantang Taufiqurohman. Menurut Taufiq, Perum Jasa Tirta I siap menepati tuntutan warga. Secepatnya melakukan pembersihan eceng gondok dari waduk.
Caranya dengan menambah kumlah eskavator menjadi dua unit. Lalu mengajak warga kerja bakti membersihkan eceng gondok ditengah danau.
"Proses pembersihannya menggunakan pola manual dengan mengandalkan tenaga manusia dan mekanis memanfaatkan eskavator. Untuk membersihkan seluruh eceng gondok bisa makan waktu lebih dua bulan," jelasnya.
Diterangkan, pertumbuhan eceng gondok di waduk Selorejo sebenarnya juga dialami di bendungan lainnya. Pertumbuhannya dipengaruhi oleh penggunaan pupuk kimia dari sawah petani. Kotoran sapi perah yang mengalir ke kali konto dan keberadaan waring milik masyarakat. Saat ini alat beratnya sulit masuk ke waduk untuk membersihkan eceng gondok karena keberadaan waring.
"Lalu jalan masuk menuju bendungan untuk memasukan alat berat terhalang rumah warga. Akhirnya menimbulkan masalah seperti sekarang ini," jelasnya.
Menurut Taufiq, Perum Jasa Tirta 1 hanya menyiapkan anggaran Rp250 juta untuk biaya perawatan berkala untuk membersihkan eceng gondok di tengah waduk.
"Sesuai kesepakatan, warga siap membongkar waringnya. Dan kita siap menambah eskavatornya. Paling penting kita akan bekerja sama dengan warga untuk membersihkan eceng gondok itu," pungkasnya.
(rsa)