Polisi gagalkan penjualan 145 karung beras raskin

Kamis, 21 Maret 2013 - 22:17 WIB
Polisi gagalkan penjualan...
Polisi gagalkan penjualan 145 karung beras raskin
A A A
Sindonews.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Baureno mengamankan 145 karung berisi beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang diduga akan dijual oleh oknum perangkat Desa Pomahan, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro.

Menurut Kapolsek Baureno, AKP Imam Khanafi, 145 karung raskin itu diamankan saat hendak dijual ke luar desa.

“Awalnya kami menerima informasi dari masyarakat ada raskin yang akan dijual oleh perangkat desa,” ujarnya di Mapolsek Baureno, Kamis (21/3/2013).

Menurutnya, berdasarkan informasi itu polisi langsung bertindak. Polisi lalu mengamankan 145 karung raskin yang diangkut mobil pick up warna hitam nopol S 9373 D yang disopiri Suparno (48) warga Desa Pomahan, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro.

“Mobil yang mengangkut beras raskin itu dihentikan saat melaju di jalan raya Baureno-Kanor, tepatnya di Desa Karangdayu, Kecamatan Baureno,” ujar Imam Khanafi.

Polisi lalu membawa 145 karung berisi raskin, mobil pick-up dan pengemudinya ke Polsek Baureno untuk diproses lebih lanjut. Menurut keterangan sopir pick-up, Suparno, beras itu akan dijual ke salah satu pedagang beras bernama Siti Umisaroh di Desa Prigi, Kecamatan Kanor.

Sekretaris Kecamatan Baureno, Yusuf, menyesalkan kejadian dugaan penjualan beras raskin tersebut. Pihaknya juga menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut pada kepolisian.

“Kami belum tahu persis kejadiannya bagaimana, tetapi kalau memang benar, kami berharap kasus itu diproses sampai selesai,” ujarnya.

Yusuf mengatakan, kasus ini baru pertama kali terjadi di wilayah Kecamatan Baureno. Sebelumnya, kata dia, pembagian beras raskin langsung disalurkan pada warga miskin yang berhak menerimanya.

“Sebelumnya pembagian beras raskin tidak ada masalah,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Pomahan, Khoirotun, membantah jika 145 karung raskin tersebut dijual oleh perangkat desa. Sebenarnya, kata dia, beras raskin dibagikan pada 338 kepala keluarga (KK) di Desa Pomahan.

Hanya saja, kata dia, 145 karung raskin tersebut dijual oleh masyarakat sendiri yakni kebanyakan warga Dusun Nunukan, Desa Pomahan.

“Mereka menjualnya karena sekarang ini petani banyak yang sudah panen,” ujarnya.

Menurut Khoirotun, beras raskin yang langsung diambil masyarakat tersebut kemudian dijual kepada Kasumani, salah satu pedagang beras di Desa Pomahan. Selanjutnya, beras raskin itu mau dijual lagi pada tengkulak beras di Desa Prigi, Kecamatan Kanor.

“Tidak benar kalau raskin itu dijual oleh perangkat desa,” tandasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1056 seconds (0.1#10.140)