Dikawal Brimob, DDI coba kuasai Unasman
A
A
A
Sindonews.com - Satu peleton satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), kembali melakukan penjagaan di Kampus Universitas Al Asyariah al Mandari (Unasman), Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).
Penjagaan dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden antara Unasman dengan DDI ketika DDI akan melakukan pemasangan nama DDI di dalam areal kampus tersebut.
Pantauan SINDO, Senin (11/3/2013), sekira pukul 14.00 wita, puluhan pengurus DDI memasuki kampus Unasman. Mereka membawa sejumlah spanduk papan nama kampus DDI serta beberapa buah cat semprot.
Setibanya di dalam kampus, tanpa adanya perlawanan para pengurus DDI yang dipimping langsung Ketua DDI Polman Anwar Sewang, langsung memasang sejumlah spanduk serta tempelan nama DDI ke dinding kampus.
Meski demikian, dari pihak Unasman, sempat melakukan pencegahan ketika pihak DDI akan menempel spanduk di papan Unasman.
“Jangan disini, karena ini milik kami,” ucap Humas Unasman, Basri kepada pengurus DDI.
Saat itu, Basri menyampaikan, kalau DDI mau, silahkan pasang spanduk disebelah papan nama kampus Unasman. Asalkan jangan disatukan. Ketika itu, pihak DDI bersikeras, namun perdebatan itu akhirnya tidak berlanjut. Pihak DDI kemudian menerima apa yang disampaikan pihak Unasman.
Pemasangan papan nama DDI di dalam kampus Unasman tersebut merupakan yang ketiga kalinya. Namun, ulah siapa, papan nama tersebut selalu saja hilang.
Kapolres Polman, AKBP Johan Priyoto, yang ditemui SINDO di Mapolres mengatakan, puluhan Brimob itu disiagakan di dalam kampus Unasman untuk menghindari terjadinya insiden kedua kampus yang bertetangga.
Johan mengaku belum mengetahui hingga kapan penjagaan dilakukan di dalam kampus. Namun, jika situasinya sudah membaik, kemungkinan Brimbob akan ditarik.
“Kalau kondisi sudah memungkinkan, mereka akan ditarik kembali,” ujar Kapolres.
Dia menyampaikan, sengketa DDI dengan Unasman tersebut sebenarnya sudah selesai. Namun, masih dilakukan langkah-langkah agar kedua belah pihak bisa berdamai.
Penjagaan dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden antara Unasman dengan DDI ketika DDI akan melakukan pemasangan nama DDI di dalam areal kampus tersebut.
Pantauan SINDO, Senin (11/3/2013), sekira pukul 14.00 wita, puluhan pengurus DDI memasuki kampus Unasman. Mereka membawa sejumlah spanduk papan nama kampus DDI serta beberapa buah cat semprot.
Setibanya di dalam kampus, tanpa adanya perlawanan para pengurus DDI yang dipimping langsung Ketua DDI Polman Anwar Sewang, langsung memasang sejumlah spanduk serta tempelan nama DDI ke dinding kampus.
Meski demikian, dari pihak Unasman, sempat melakukan pencegahan ketika pihak DDI akan menempel spanduk di papan Unasman.
“Jangan disini, karena ini milik kami,” ucap Humas Unasman, Basri kepada pengurus DDI.
Saat itu, Basri menyampaikan, kalau DDI mau, silahkan pasang spanduk disebelah papan nama kampus Unasman. Asalkan jangan disatukan. Ketika itu, pihak DDI bersikeras, namun perdebatan itu akhirnya tidak berlanjut. Pihak DDI kemudian menerima apa yang disampaikan pihak Unasman.
Pemasangan papan nama DDI di dalam kampus Unasman tersebut merupakan yang ketiga kalinya. Namun, ulah siapa, papan nama tersebut selalu saja hilang.
Kapolres Polman, AKBP Johan Priyoto, yang ditemui SINDO di Mapolres mengatakan, puluhan Brimob itu disiagakan di dalam kampus Unasman untuk menghindari terjadinya insiden kedua kampus yang bertetangga.
Johan mengaku belum mengetahui hingga kapan penjagaan dilakukan di dalam kampus. Namun, jika situasinya sudah membaik, kemungkinan Brimbob akan ditarik.
“Kalau kondisi sudah memungkinkan, mereka akan ditarik kembali,” ujar Kapolres.
Dia menyampaikan, sengketa DDI dengan Unasman tersebut sebenarnya sudah selesai. Namun, masih dilakukan langkah-langkah agar kedua belah pihak bisa berdamai.
(ysw)