Bupati dan Wabup Pulau Morotai diperiksa polisi

Bupati dan Wabup Pulau Morotai diperiksa polisi
A
A
A
Sindonews.com - Penyidik Polda Maluku Utara (Malut) melakukan pemeriksaan terhadap Bupati kabupaten Pulau Morotai Rusli Sibua dan Wakilnya Weny Paraisu.
Mereka diperiksa terkait kasus pengrusakan, penutupan paksa, dan penjarahan fasilitas milik PT Morotai Marine Culture (MMC) di Kabupaten Morotai setahun yang lalu.
Pemeriksaan Bupati dan wakilnya ini di lakukan di ruangan Direskrimmum Kombes Pol Drs Hardih Hutabara selama 11 jam sejak pukul 12.00 Wit hingga 22.00 Wit Jumat (08/03/2013) malam.
Dua petinggi di Kabupaten Pulau Morotai ini diperiksa sebagai saksi dengan lima orang tersangka yang sebelumnya ditetapkan oleh penyidik, masing-masing Kadis Keuangan Ahdat Hasan, Kasat Pol PP, Suhardi Barakati, dan tiga orang petugas Pol PP lainnya.
Kelima tersangka sudah divonis rata-rata 1,5 tahun oleh Pengadilan Negeri Kab, Halmahera Utara (Halut).
Bupati Morotai Rusli Sibua usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Malut mengaku dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkai insiden yang terjadi di daerahnya pada satu tahun lalu.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendrik Rumsayor mengatakan, pemeriksaan terhadap Bupati dan Wakilnya ini merupakan pengembangan pengrusakan, penutupan paksa dan penjarahan fasilitas milik PT Morotai Marine Culture (MMC), yang dilakukan pemda pulau Morotai.
"Keduanya diduga sebagai aktor utama dan aktor intelektual dalam kasus tersebut," katanya di Mapolda Malut, Jumat (8/3/2013).
Hendrik menambahkan, pemeriksaan Bupati dan Wakilnya tersebut, karena keduanya diduga berperan menggerakkan sejumlah orang hingga terjadinya peristiwa tersebut pada 25 Maret 2012 lalu.
Di tamba Hendrik, penyidik bekerja serius dalam kasus tersebut, untuk memproses siapa saja yang terlibat pengrusakan.
"Semua manusia di mata hukum sama, baik itu Bupati dan Wakil Bupati Pulau Morotai," tambahnya.
Mereka diperiksa terkait kasus pengrusakan, penutupan paksa, dan penjarahan fasilitas milik PT Morotai Marine Culture (MMC) di Kabupaten Morotai setahun yang lalu.
Pemeriksaan Bupati dan wakilnya ini di lakukan di ruangan Direskrimmum Kombes Pol Drs Hardih Hutabara selama 11 jam sejak pukul 12.00 Wit hingga 22.00 Wit Jumat (08/03/2013) malam.
Dua petinggi di Kabupaten Pulau Morotai ini diperiksa sebagai saksi dengan lima orang tersangka yang sebelumnya ditetapkan oleh penyidik, masing-masing Kadis Keuangan Ahdat Hasan, Kasat Pol PP, Suhardi Barakati, dan tiga orang petugas Pol PP lainnya.
Kelima tersangka sudah divonis rata-rata 1,5 tahun oleh Pengadilan Negeri Kab, Halmahera Utara (Halut).
Bupati Morotai Rusli Sibua usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Malut mengaku dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkai insiden yang terjadi di daerahnya pada satu tahun lalu.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendrik Rumsayor mengatakan, pemeriksaan terhadap Bupati dan Wakilnya ini merupakan pengembangan pengrusakan, penutupan paksa dan penjarahan fasilitas milik PT Morotai Marine Culture (MMC), yang dilakukan pemda pulau Morotai.
"Keduanya diduga sebagai aktor utama dan aktor intelektual dalam kasus tersebut," katanya di Mapolda Malut, Jumat (8/3/2013).
Hendrik menambahkan, pemeriksaan Bupati dan Wakilnya tersebut, karena keduanya diduga berperan menggerakkan sejumlah orang hingga terjadinya peristiwa tersebut pada 25 Maret 2012 lalu.
Di tamba Hendrik, penyidik bekerja serius dalam kasus tersebut, untuk memproses siapa saja yang terlibat pengrusakan.
"Semua manusia di mata hukum sama, baik itu Bupati dan Wakil Bupati Pulau Morotai," tambahnya.
(ysw)