Ini kronologis penganiayaan wartawati Paser TV

Senin, 04 Maret 2013 - 18:23 WIB
Ini kronologis penganiayaan...
Ini kronologis penganiayaan wartawati Paser TV
A A A
Sindonews.com - Penganiayaan wartawan Paser TV oleh aparat desa Rantaupanjang, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, bermula dari sengketa lahan ditempat tersebut.

Wartawati Paser TV, Nurmila Sari Wahyuni menuturkan, bahwa dalam sengketa lahan tersebut salahsatu yang bersengketa adalah ayahnya H Nurdin. Meski demikian, ia mengakui jika dirinya murni melaksanakan tugas jurnalistik dan bersikap netral.

"Memang benar ayah saya adalah kuasa ahli waris dari tanah yang disengketakan, namun perintah liputan datang dari Pimpinan Redaksi Paser TV," kata Nurmila saat dihubungi, Senin (4/3/2013).

Ia menceritakan, saat itu mendapat perintah untuk meliput sengketa lahan pada Sabtu, 2 Maret 2013, sekira pukul 10.00 Wita. Saat tiba di lokasi, ia tidak berani mengambil gambar secara langsung. Bahkan ia harus mengambil gambar dari dalam mobil yang ditumpanginya. Sementara seorang rekannya mengendarai sepeda motor.

"Saya tak berani merekam secara langsung, kamera menggantung hingga ke pinggang. saya mengambilnya diam-diam, tidak dalam bentuk video, tapi foto," tambahnya.

Saat mengambil gambar itulah ada yang mengenalinya sebagai anak Nurdin. Ia pun diseret dengan cara dijambak hingga tersungkur. Saat itu Nurmila sudah berteriak kalau ia datang untuk meliput. Oknum aparat desa dan warga kemudian meminta kartu persnya.

"Begitu mereka minta kartu pers, saya kemudian berkata apa jaminannya saya tetap selamat dan kartu pers saya tidak dihancurkan," kata Nurmila.

Usai mengucapkan kalimat itu, Kades Rantau Panjang langsung memukul pipinya. Begitu ada yang mulai memukul, belasan orang yang lain ikut memukul dan menginjak termasuk aparat desa. Kameranya pun sempat berusaha direbut.

"Saya sekuat tenaga mempertahankan kamera. Pertama lensanya yang patah. Sebelum kamera diambil, saya sempat mengamankan memory card," katanya.

Begitu puas mengeroyok, Nurmila kemudian sempat menyingkir menjauhi kerumunan. Tak lama berselang ada petugas kepolisian datang. Setelah melapor, ia kemudian diminta mengambil visum ke rumah sakit.

"Saya tak tahu kalau mengalami pendarahan, tapi begitu di rumah sakit, saya baru merasakan sakitnya. Dokter bilang pendarahan. Ketika diperiksa bagian dalam, dokter bilang janinnya sudah tidak ada," kata Nurmila.

Nurmila mengaku saat meliput sedang hamil satu bulan. Ia juga menyimpan celana dalam yang penuh darah akibat pendarahan dan berharap bisa jadi alat bukti.

Polisi kini tengah menyelidiki kasus ini dan sudah memeriksa enam orang saksi. Satu orang yakni Sekdes sudah ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan Kades Rantau Panjang masih dalam status terperiksa.
(ysw)
Berita Terkait
Wartawan di Pasuruan...
Wartawan di Pasuruan Dikirimi Paket Misterius Diduga Berisi Racun, 3 Hari Kritis Mengalami Kebutaan
Polisi Tetapkan 3 Tersangka...
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Penculikan dan Pengeroyokan Wartawan di Karawang
Soroti Kekerasan Terhadap...
Soroti Kekerasan Terhadap Wartawan, Partai Garuda: Mereka Dilindungi UU
Indeks Keselamatan Jurnalis...
Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: 45 Persen Wartawan Pernah Alami Tindak Kekerasan
2 Tersangka Kasus Penganiayaan...
2 Tersangka Kasus Penganiayaan Wartawan Diminta Menyerahkan Diri
Penganiayaan Wartawan...
Penganiayaan Wartawan di Madina, IWO Sumut: Bukti Nyata Ancaman Terhadap Dunia Pers
Berita Terkini
Awal Ramadan, Pos Indonesia...
Awal Ramadan, Pos Indonesia Salurkan Bansos PKH dan Program Sembako di Bogor
54 menit yang lalu
Peduli Sesama, Partai...
Peduli Sesama, Partai Perindo Sumba Barat Daya Ringankan Beban Keluarga Korban Sambaran Petir
1 jam yang lalu
3 Gerbong di Stasiun...
3 Gerbong di Stasiun Tugu Ternyata Dibakar, Motif Pelaku Terungkap
1 jam yang lalu
Persekusi di Garut Bentuk...
Persekusi di Garut Bentuk Ekspresi Keagamaan Berlebihan
1 jam yang lalu
Menteri ATR/BPN Serahkan...
Menteri ATR/BPN Serahkan 42 Sertifikat HPL Seluas 32.000 Hektare kepada KSAD
2 jam yang lalu
Kompolnas Dengar Eks...
Kompolnas Dengar Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Segera Ditetapkan sebagai Tersangka
2 jam yang lalu
Infografis
Solidaritas Antar Anggota...
Solidaritas Antar Anggota Retak, Ini 3 Tanda Kehancuran NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved