Besok, warga Pasuruan memilih bupati
A
A
A
Sindonews.com - Besok, Kabupaten Pasuruan akan melaksanakan pesta demokrasi pemilihan bupati periode 2013-2018. Pilkada yang digelar besok akan diikuti 1.145.502 penduduk yang tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Ketua KPU Kabupaten Pasuruan Zainal Abidin mengungkapkan, sebagai penyelenggara pilbup pihaknya telah melaksanakan tahapan yang ditetapkan. Kesiapan logistik, berupa kotak suara dan kertas suara telah didistribusikan ke seluruh kecamatan dan desa di Kabupaten Pasuruan.
"Seluruh logistik sudah terdistribusi hingga tingkat PPS. Kami sudah siap melaksanakan proses pilbup," kata Zainal Abidin di kantor KPU Pasuruan, Sabtu (2/3/2013).
Enam pasangan calon yang akan memimpin Kabupaten Pasuruan lima tahun mendatang antara lain pasangan nomor urut 1, Eddy Paripurna-Bambang Pudjiono (Diba') ini diusung oleh PDIP, PAN dan partai non parlemen dengan jumlah total 142.494 suara.
Pasangan nomor urut 2, Udik Djanuantoro-Joko Cahyono (Dikjoyo) diusung Partai Gorkar dengan 8 kursi di parlemen. Pasangan nomor urut 3, Anwar Sadad-Dade Angga (Anda) diusung tiga partai, yakni PKNU, Hanura dan PKS dengan jumlah 8 kursi di parlemen.
Pasangan nomor urut 4, Irsyad Yusuf-Riang Kulup Prayuda (Satria) didukung koalisi PKB dan Partai Demokrat dengan 19 kursi di parlemen. Pasangan nomor urut 5 berasal dari independen yakni Muzammil Syafi'i-Juraidah (Jujur) didukung oleh 69.516 orang.
Sedangkan pasangan nomor urut 6, Kelana Aprilianto-Agus Asyari (Berkelas) diusung oleh PPP dan Partai Gerindra dengan 8 kursi di parlemen.
Pada pilbup kali ini, potensi ketidakhadiran pemilih dikawatirkan bakal lebih tinggi jika dibanding pada pemilu legislatif 2009 lalu yang mencapai 324.072 suara atau 29,72 persen.
Selain rendahnya partisipasi politik pemilih, ancaman terbesar adalah bersamaannya dengan haul akbar Habib Ali di Solo. Sudah menjadi tradisi, ribuan masyarakat Pasuruan yang berbasis santri ini akan berbondong-bondong untuk mengikuti haul akbar tersebut.
Bahkan sejumlah ulama sempat mengusulkan agar pelaksanaan pilbup ditunda untuk mengantisipasi rendahnya angka partisipasi politik masyarakat. Namun penetapan jadwal dan tahapan pilbup sudah melalui proses panjang yang tidak dengan mudah untuk diubah.
"KPU sudah menyosialisasikan kepada masyarakat. Sosialisasi itu disesuaikan dengan tahapan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat," kata tambah Hari Moerti, anggota KPU Kabupaten Pasuruan.
Ketua KPU Kabupaten Pasuruan Zainal Abidin mengungkapkan, sebagai penyelenggara pilbup pihaknya telah melaksanakan tahapan yang ditetapkan. Kesiapan logistik, berupa kotak suara dan kertas suara telah didistribusikan ke seluruh kecamatan dan desa di Kabupaten Pasuruan.
"Seluruh logistik sudah terdistribusi hingga tingkat PPS. Kami sudah siap melaksanakan proses pilbup," kata Zainal Abidin di kantor KPU Pasuruan, Sabtu (2/3/2013).
Enam pasangan calon yang akan memimpin Kabupaten Pasuruan lima tahun mendatang antara lain pasangan nomor urut 1, Eddy Paripurna-Bambang Pudjiono (Diba') ini diusung oleh PDIP, PAN dan partai non parlemen dengan jumlah total 142.494 suara.
Pasangan nomor urut 2, Udik Djanuantoro-Joko Cahyono (Dikjoyo) diusung Partai Gorkar dengan 8 kursi di parlemen. Pasangan nomor urut 3, Anwar Sadad-Dade Angga (Anda) diusung tiga partai, yakni PKNU, Hanura dan PKS dengan jumlah 8 kursi di parlemen.
Pasangan nomor urut 4, Irsyad Yusuf-Riang Kulup Prayuda (Satria) didukung koalisi PKB dan Partai Demokrat dengan 19 kursi di parlemen. Pasangan nomor urut 5 berasal dari independen yakni Muzammil Syafi'i-Juraidah (Jujur) didukung oleh 69.516 orang.
Sedangkan pasangan nomor urut 6, Kelana Aprilianto-Agus Asyari (Berkelas) diusung oleh PPP dan Partai Gerindra dengan 8 kursi di parlemen.
Pada pilbup kali ini, potensi ketidakhadiran pemilih dikawatirkan bakal lebih tinggi jika dibanding pada pemilu legislatif 2009 lalu yang mencapai 324.072 suara atau 29,72 persen.
Selain rendahnya partisipasi politik pemilih, ancaman terbesar adalah bersamaannya dengan haul akbar Habib Ali di Solo. Sudah menjadi tradisi, ribuan masyarakat Pasuruan yang berbasis santri ini akan berbondong-bondong untuk mengikuti haul akbar tersebut.
Bahkan sejumlah ulama sempat mengusulkan agar pelaksanaan pilbup ditunda untuk mengantisipasi rendahnya angka partisipasi politik masyarakat. Namun penetapan jadwal dan tahapan pilbup sudah melalui proses panjang yang tidak dengan mudah untuk diubah.
"KPU sudah menyosialisasikan kepada masyarakat. Sosialisasi itu disesuaikan dengan tahapan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat," kata tambah Hari Moerti, anggota KPU Kabupaten Pasuruan.
(ysw)