Pria juga bisa KB dengan vasektomi
A
A
A
Sindonews.com - Guna menekan angka kelahiran, ternyata tak hanya menjadi kewajiban bagi para kaum perempuan, para kaum laki-laki-pun dianjurkan untuk melakukan KB, yakni dengan vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP).
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Maros, Nuraeni Wahid menuturkan, MOP atau vasektomi ini adalah metode KB yang aman bagi pria yang tidak ingin lagi mempunyai anak.
"Selama ini orang-orang menganggap KB itu hanya untuk wanita. Padahal kaum pria pun saat ini sudah bisa KB dengan memakai kondom atau operasi vasektomi. Operasi Vasektomi itu cara aman untuk menekan angka kelahiran," katanya, Senin (25/2/2013).
Dia menambahkan, pihaknya kana melakukan sosialisasi vasektomi di sejumlah kecamatan di Maros untuk menekan pertumbuhan penduduk. Saat ini jumlah penduduk Maros sekira 300 ribu jiwa. Dia mengklaim, saat ini Maros sukses menambah peserta KB baru di banding daerah lainnya.
"Pencapaian jumlah peserta KB baru Maros berada di urutan ke 14 dari 24 kabupaten," ujarnya.
Menurutnya, masih banyak masyarakat salah memahami vasektomi. Hal itu menyebabkan rendahnya pemanfaatan vasektomi sebagai alat kontrasepsi pria. Padahal, metode ini sangat efektif dan aman untuk mencegah kehamilan.
Dia menjelaskan, program ini masih kurang difahami oleh masyarakat. Karena masih banyak warga yang menyamakan vasektomi dengan kebiri. Padahal keduanya jauh berbeda. Pada kebiri, kedua testis pria diambil. Dengan begitu, tidak hanya produksi sperma terhambat, tetapi juga hormon testosteron.
Adapun vasektomi hanya memotong sebagian kecil saluran sperma yang terhubung antara testis dan kantong mani. Pemotongan dilakukan dengan melukai secara tumpul skrotum sepanjang 0,5 sentimeter.
”Operasinya singkat, sekira 10 menit, tidak menggunakan pisau bedah sehingga perdarahan minimal,” ujarnya menjelaskan.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Maros, Nuraeni Wahid menuturkan, MOP atau vasektomi ini adalah metode KB yang aman bagi pria yang tidak ingin lagi mempunyai anak.
"Selama ini orang-orang menganggap KB itu hanya untuk wanita. Padahal kaum pria pun saat ini sudah bisa KB dengan memakai kondom atau operasi vasektomi. Operasi Vasektomi itu cara aman untuk menekan angka kelahiran," katanya, Senin (25/2/2013).
Dia menambahkan, pihaknya kana melakukan sosialisasi vasektomi di sejumlah kecamatan di Maros untuk menekan pertumbuhan penduduk. Saat ini jumlah penduduk Maros sekira 300 ribu jiwa. Dia mengklaim, saat ini Maros sukses menambah peserta KB baru di banding daerah lainnya.
"Pencapaian jumlah peserta KB baru Maros berada di urutan ke 14 dari 24 kabupaten," ujarnya.
Menurutnya, masih banyak masyarakat salah memahami vasektomi. Hal itu menyebabkan rendahnya pemanfaatan vasektomi sebagai alat kontrasepsi pria. Padahal, metode ini sangat efektif dan aman untuk mencegah kehamilan.
Dia menjelaskan, program ini masih kurang difahami oleh masyarakat. Karena masih banyak warga yang menyamakan vasektomi dengan kebiri. Padahal keduanya jauh berbeda. Pada kebiri, kedua testis pria diambil. Dengan begitu, tidak hanya produksi sperma terhambat, tetapi juga hormon testosteron.
Adapun vasektomi hanya memotong sebagian kecil saluran sperma yang terhubung antara testis dan kantong mani. Pemotongan dilakukan dengan melukai secara tumpul skrotum sepanjang 0,5 sentimeter.
”Operasinya singkat, sekira 10 menit, tidak menggunakan pisau bedah sehingga perdarahan minimal,” ujarnya menjelaskan.
(rsa)