Survei Insrat: Aher menang satu putaran
A
A
A
Sindonews.com - Pasangan Ahmad Heryawan (Aher)-Deddy Mizwar, dikatakan mengantongi suara tertinggi dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat, 24 Februari 2013, mendatang.
Hal itu diungkapkan lembaga survei Indonesia Strategic Institute (Instrat) yang merilis survei Pilgub Jabar 2013. Dalam survei yang diikuti 1.250 responden ini, Aher-Deddy mengantongi persentase tertinggi, yakni 37,69 persen.
Urutan kedua diduduki pasangan nomor 3 Dede Yusuf-Lex Laksamana 30,20 persen, ketiga pasangan nomor 5 Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki 15,48 persen.
Di urutan keempat pasangan nomor 2 Irianto MS Syaffiudin (Yance)-Tatang Farhanul Hakim 12,44 persen, dan paling buncit pasangan nomor urut 1 Dikdik Mulyana Arief Mansur-Cecep NS Toyib 4,19 persen.
Peneliti Instrat Jajang Sukmahari menjelaskan, survei dilakukan 14-16 Februari. Metode yang dipakai multistage random sampling yang mencakup seluruh kabupaten/kota di Jabar, dengan margin error 2,8 persen.
"Melihat hasil survei tersebut, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar berpeluang lebih besar memenangkan Pilgub Jabar 2013. Adapun isu terkait kasus dugaan suap impor sapi pada petinggi PKS tidak berpengaruh signifikan pada elektabilitas pasangan ini," ungkap Jajang, melalui rilisnya, Rabu (20/2/2013).
Menurutnya, Aher bisa menang dalam satu putaran saja. Sebab, untuk Pilgub Jabar kandidat hanya memerlukan 30 persen plus 1. Berbeda dengan dengan Pilgub DKI Jakarta yang membutuhkan kemenangan 50 persen plus 1.
Survei yang dirilis Instrat ini berbeda dengan hasil survei yang dirlis Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (PK2S) Jurusan Statistika Universitas Padjdjaran (Unpad).
PK2S melakukan survei Pilgub Jabar 11-17 Februari 2012. Hasilnya, elektabilitas tertinggi justru dipegang pasangan No urut 3 Dede Yusuf-Lex Laksamana yakni 33,44 persen. Disusul pasangan No urut 4 Aher-Deddy Mizwar menempati posisi kedua, yakni 29,30 persen.
PK2S menyatakan, ada pengaruh kisruh partai politik termasuk suap daging sapi impor terhadap elektabilitas calon yang diusung. Dalam hal ini, Aher diusung PKS.
Hal itu diungkapkan lembaga survei Indonesia Strategic Institute (Instrat) yang merilis survei Pilgub Jabar 2013. Dalam survei yang diikuti 1.250 responden ini, Aher-Deddy mengantongi persentase tertinggi, yakni 37,69 persen.
Urutan kedua diduduki pasangan nomor 3 Dede Yusuf-Lex Laksamana 30,20 persen, ketiga pasangan nomor 5 Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki 15,48 persen.
Di urutan keempat pasangan nomor 2 Irianto MS Syaffiudin (Yance)-Tatang Farhanul Hakim 12,44 persen, dan paling buncit pasangan nomor urut 1 Dikdik Mulyana Arief Mansur-Cecep NS Toyib 4,19 persen.
Peneliti Instrat Jajang Sukmahari menjelaskan, survei dilakukan 14-16 Februari. Metode yang dipakai multistage random sampling yang mencakup seluruh kabupaten/kota di Jabar, dengan margin error 2,8 persen.
"Melihat hasil survei tersebut, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar berpeluang lebih besar memenangkan Pilgub Jabar 2013. Adapun isu terkait kasus dugaan suap impor sapi pada petinggi PKS tidak berpengaruh signifikan pada elektabilitas pasangan ini," ungkap Jajang, melalui rilisnya, Rabu (20/2/2013).
Menurutnya, Aher bisa menang dalam satu putaran saja. Sebab, untuk Pilgub Jabar kandidat hanya memerlukan 30 persen plus 1. Berbeda dengan dengan Pilgub DKI Jakarta yang membutuhkan kemenangan 50 persen plus 1.
Survei yang dirilis Instrat ini berbeda dengan hasil survei yang dirlis Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (PK2S) Jurusan Statistika Universitas Padjdjaran (Unpad).
PK2S melakukan survei Pilgub Jabar 11-17 Februari 2012. Hasilnya, elektabilitas tertinggi justru dipegang pasangan No urut 3 Dede Yusuf-Lex Laksamana yakni 33,44 persen. Disusul pasangan No urut 4 Aher-Deddy Mizwar menempati posisi kedua, yakni 29,30 persen.
PK2S menyatakan, ada pengaruh kisruh partai politik termasuk suap daging sapi impor terhadap elektabilitas calon yang diusung. Dalam hal ini, Aher diusung PKS.
(rsa)