Ketua MUI Kudus siap 'reinkarnasi' jadi wakil bupati

Selasa, 19 Februari 2013 - 16:06 WIB
Ketua MUI Kudus siap...
Ketua MUI Kudus siap 'reinkarnasi' jadi wakil bupati
A A A
Sindonews.com - Suhu politik di Kabupaten Kudus kian menghangat seiring dibukanya pendaftaran pasangan calon peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) setempat. Sejumlah nama pun menyatakan sikap siap berlaga memperebutkan kursi Bupati-Wakil Bupati Kudus periode 2013-2018.

Sebelumnya, sudah ada sejumlah paslon yang berniat maju dalam Pilkada Kudus. Seperti pasangan Erdi Nurkito (Tenaga Ahli Divisi Operasi Produksi Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas)-Anang Fahmi (Tim Advisori PNPM Mandiri Perkotaan tingkat pusat).

Selain itu, ada juga sejumlah nama yang siap mencalonkan diri. Meski belum menentukan pasangannya, seperti Bupati Kudus inkumben (Musthofa), Wakil Bupati Kudus inkumbent (Budiyono), mantan Sekda Kudus (Badri Hutomo) dan mantan Bupati Kudus (M Tamzil).

Hari ini, giliran Noor Iza (bakal calon bupati)-KH Syafiq Nashan (bakal calon wakil bupati) yang menyatakan siap maju dalam Pilkada Kudus. Noor Iza saat ini masih tercatat sebagai Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) e-bisnis Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) RI. Sedang KH Syafiq Nashan tercatat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kudus.

Noor Iza mengatakan pihaknya optimis akan mendapat kendaraan politik agar bisa nyalon saat Pilkada Kudus yang digelar 26 Mei 2013 mendatang. Saat ini, sudah ada sedikitnya lima partai politik (parpol)
baik yang memiliki kursi di DPRD Kudus maupun non parlemen yang sudah komitmen mengusungnya sebagai peserta pilkada. Sejumlah parpol tersebut seperti PPPI, PKB, PBB, PPRN dan bahkan Partai Golkar.

“Jika digabung parpol-parpol itu sudah cukup untuk memenuhi ketentuan KPU Kudus agar bisa mengusung paslon, yakni minimal 15 persen suara atau tujuh kursi DPRD Kudus. Jadi kami optimis,” kata Noor Iza, di Kudus, Selasa (19/2/2013).

Diketahui, proses pendaftaran peserta Pilkada Kudus sudah resmi dibuka mulai hari ini hingga Senin 25 Februari 2013 mendatang. Meski begitu, Noor Iza menegaskan pihaknya tidak akan buru-buru mendaftarkan diri. Sebab, pihaknya masih ingin melihat peta kekuatan pasangan lain yang sama-sama berniat maju dalam ajang Pilkada Kudus tersebut.

“Makanya kami akan mendaftarkan diri saat hari terakhir pendaftaran saja,” jelasnya.

Sementara itu, KH Syafiq Nashan mengatakan pihaknya sengaja maju sebagai bakal calon wakil bupati, karena melihat tidak adanya pasangan calon peserta pilkada yang berasal dari kalangan santri. Padahal, Kabupaten Kudus dikenal sebagai daerah yang religius dan kondang dengan etos Gusjigang (bagus perilaku, pintar mengaji dan mahir berdagang).

“Langkah ini juga bagian dari meneruskan perjuangan para leluhur, seperti Sunan Kudus yang selain dikenal alim ulama juga seorang politikus,” ucap Ketua MUI Kudus dua periode ini.

Agar bisa memenangi pilkada, Syafiq mengatakan akan menarik seluruh elemen kalangan santri yang ada di Kudus ke dalam gerbongnya. Baik kalangan santri yang ada di wadah parpol, instansi pemerintahan, lembaga sosial, ormas dan lain sebagainya.

“Saya yakin bisa memperoleh suara mereka,” tuturnya.

Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kudus, Gunari A Latief mengatakan, meski proses pendaftaran peserta pilkada baik dari jalur independen maupun parpol sudah resmi dibuka, namun hingga kini belum ada satupun pasangan yang mendaftar.

Gunari memperkirakan, para paslon tersebut akan mendaftarkan diri saat hari atau jam-jam terakhir pendaftaran.

“Kita lihat saja nanti. Sepertinya para pasangan yang masih saling wait and see,” tandasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8729 seconds (0.1#10.140)