Menjurus seks, santri tolak perayaan valentine
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan pelajar dan santri Pondok Pesantren (ponpes) Al Yasini, Areng-areng Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan berunjukrasa di halaman sekolah MAN Kraton. Mereka menolak perayaan valentine yang menjurus pada perilaku seks bebas.
Menurut para pelajar, perayaan valentine bukanlah budaya leluhur yang mencerminkan kasih sayang. Namun perayaan valentine yang beradal dari kebudayaan barat ini justru disalah artikan.
"Kami menolak budaya asing, valentine telah dianggap sebagai bentuk kasih sayang yang diungkapkan dengan perilaku yang menjurus seks bebas," kata Na'ilul Hikmah, siswa kelas 3 MAN Kraton di sekolahnya, Rabu (13/2/2013).
Menurut Na'ilul, mengungkapkan kasih sayang antar sesama tidak harus menunggu momentum valentine. Setiap saat, kasih sayang itu bisa diwujudkan dengan berbagai macam cara.
Pada kesempatan tersebut, para siswa yang juga santri Ponpes Al Yasini ini juga menggelar aksi treatikal perayaan valentine. Sejumlah pasangan muda-mudi ini larut dalam momen valentine dengan melakukan pesta minuman keras yang berujung pada perilaku seks bebas.
Wakil Kepala MAN Kraton bidang kesiswaan, Firmansyah, menyatakan keprihatinannya atas perilaku para remaja pada era kini. Mereka seolah kerasukan faham zionis tanpa mengindahkan tata krama dan adat sopan santun.
"Kami sangat prihatin terhadap perilaku remaja, khususnya remaja muslim. Mereka tidak lagi mengedepankan etika dan moral," kata Firmansyah.
Menurut para pelajar, perayaan valentine bukanlah budaya leluhur yang mencerminkan kasih sayang. Namun perayaan valentine yang beradal dari kebudayaan barat ini justru disalah artikan.
"Kami menolak budaya asing, valentine telah dianggap sebagai bentuk kasih sayang yang diungkapkan dengan perilaku yang menjurus seks bebas," kata Na'ilul Hikmah, siswa kelas 3 MAN Kraton di sekolahnya, Rabu (13/2/2013).
Menurut Na'ilul, mengungkapkan kasih sayang antar sesama tidak harus menunggu momentum valentine. Setiap saat, kasih sayang itu bisa diwujudkan dengan berbagai macam cara.
Pada kesempatan tersebut, para siswa yang juga santri Ponpes Al Yasini ini juga menggelar aksi treatikal perayaan valentine. Sejumlah pasangan muda-mudi ini larut dalam momen valentine dengan melakukan pesta minuman keras yang berujung pada perilaku seks bebas.
Wakil Kepala MAN Kraton bidang kesiswaan, Firmansyah, menyatakan keprihatinannya atas perilaku para remaja pada era kini. Mereka seolah kerasukan faham zionis tanpa mengindahkan tata krama dan adat sopan santun.
"Kami sangat prihatin terhadap perilaku remaja, khususnya remaja muslim. Mereka tidak lagi mengedepankan etika dan moral," kata Firmansyah.
(ysw)