Tenggak miras oplosan, dua pelajar tewas
A
A
A
Sindonews.com - Dua pelajar SMK PGRI I Surabaya tewas setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan. Polisi mengamankan sisa miras untuk mengetahui bahan pencampurnya.
"Tadi sudah ditemukan barang bukti dan saksi-saksi sudah dimintai keterangan di Polsek. Menurut keterangan sementara minumannya adalah Cukrik dan beli di kawasan Pagesangan," kata Kapolsek Wonocolo Kompol M Machali di RSI Jemursari, Surabaya, Senin (11/2/2013).
Polisi belum mengetahui bahan apa yang dioploskan ke dalam minuman tersebut. Sebab, dugaan sementara korban sendiri yang mencampur minuman tersebut.
"Nggak ada satu litar kok, paling sekitar 800 mililiter cukriknya," tambah Machali.
Berdasarkan keterangan sementara yang didapat dari rekan korban, dua pelajar ini memang sering menenggak minuman keras. Ia juga menepis jika dua pelajar ini tewas setelah menggelar pesta miras. Pasalnya, saat minum hanya berdua saja.
Saksi yang sudah diperiksa polisi adalah seorang guru SMK PGRI I, Surabaya dan salah satu rekannya.
"Untuk pemilik warung juga masih dibawa ke mapolsek untuk diperiksa sebagai saksi," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammad Irkam (18) warga Jalan Gayung Sari, Surabaya dan Ahmad Irfan (17) warga Jalan Jemur Ngawinan, Surabaya tewas setelah menenggak miras oplosan.
"Tadi sudah ditemukan barang bukti dan saksi-saksi sudah dimintai keterangan di Polsek. Menurut keterangan sementara minumannya adalah Cukrik dan beli di kawasan Pagesangan," kata Kapolsek Wonocolo Kompol M Machali di RSI Jemursari, Surabaya, Senin (11/2/2013).
Polisi belum mengetahui bahan apa yang dioploskan ke dalam minuman tersebut. Sebab, dugaan sementara korban sendiri yang mencampur minuman tersebut.
"Nggak ada satu litar kok, paling sekitar 800 mililiter cukriknya," tambah Machali.
Berdasarkan keterangan sementara yang didapat dari rekan korban, dua pelajar ini memang sering menenggak minuman keras. Ia juga menepis jika dua pelajar ini tewas setelah menggelar pesta miras. Pasalnya, saat minum hanya berdua saja.
Saksi yang sudah diperiksa polisi adalah seorang guru SMK PGRI I, Surabaya dan salah satu rekannya.
"Untuk pemilik warung juga masih dibawa ke mapolsek untuk diperiksa sebagai saksi," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammad Irkam (18) warga Jalan Gayung Sari, Surabaya dan Ahmad Irfan (17) warga Jalan Jemur Ngawinan, Surabaya tewas setelah menenggak miras oplosan.
(ysw)