Tolak hasil riset PPLH, warga Batu demo
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan warga Kota Batu melakukan aksi di depan Gedung Rektorat Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Aksi itu merupakan buntut aksi sebelumnya menolak pembangunan Hotel The Rayja di dekat sumber air Gemulo, Bumiaji, Kota Batu. Mereka menolak hasil penelitian Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) UB yang menyebutkan tak ada persoalan jika di sana dibangun hotel dengan ketentuan tertentu.
Warga mulai membentangkan spanduk dan poster di depan gedung rektorat. Sebab, sebelumnya mereka dijanjikan bertemu dengan Rektor UB namun tidak ditemui.
Spanduk bertuliskan, “Kajian PPLH UB dijadikan Tameng VOC Kota Batu Perusak Lingkungan”, “Kampus Brawijaya Opo Ora Butuh Banyu”, “Kampus Brawijaya Seharusnya Pro Rakyat Bukan Investor”, itu dibentangkan untuk menyindir pihak kampus.
Anggota Forum Masyarakat Peduli Mata Air (FMPMA), Arif Nugroho, mengatakan, tujuan kedatangannya ke UB ini adalah untuk menolak dan mempertanyakan hasil riset PPLH.
"Kami hanya ingin sumber mata air yang menjadi kebutuhan kami dilestarikan," ujarnya, Selasa (5/2/2013).
Aksi warga ini mendapat pengamanan dari petugas kepolisian dan satpam kampus. Mereka disiagakan di depan pintu masuk gedung rektorat untuk mengantisipasi agar warga tidak masuk ke gedung rektorat.
Aksi itu merupakan buntut aksi sebelumnya menolak pembangunan Hotel The Rayja di dekat sumber air Gemulo, Bumiaji, Kota Batu. Mereka menolak hasil penelitian Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) UB yang menyebutkan tak ada persoalan jika di sana dibangun hotel dengan ketentuan tertentu.
Warga mulai membentangkan spanduk dan poster di depan gedung rektorat. Sebab, sebelumnya mereka dijanjikan bertemu dengan Rektor UB namun tidak ditemui.
Spanduk bertuliskan, “Kajian PPLH UB dijadikan Tameng VOC Kota Batu Perusak Lingkungan”, “Kampus Brawijaya Opo Ora Butuh Banyu”, “Kampus Brawijaya Seharusnya Pro Rakyat Bukan Investor”, itu dibentangkan untuk menyindir pihak kampus.
Anggota Forum Masyarakat Peduli Mata Air (FMPMA), Arif Nugroho, mengatakan, tujuan kedatangannya ke UB ini adalah untuk menolak dan mempertanyakan hasil riset PPLH.
"Kami hanya ingin sumber mata air yang menjadi kebutuhan kami dilestarikan," ujarnya, Selasa (5/2/2013).
Aksi warga ini mendapat pengamanan dari petugas kepolisian dan satpam kampus. Mereka disiagakan di depan pintu masuk gedung rektorat untuk mengantisipasi agar warga tidak masuk ke gedung rektorat.
(rsa)