Pilgub Jatim, NU dan Muhammadiyah mau duet
A
A
A
Sindonews.com - Setelah ada pembicaraan antara Organisasi Otonom Pemuda Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama (NU), belakangan mencuat rencana mereka akan berduet dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2013.
Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jatim Moh Khoirul Abduh mengatakan, wacana ini muncul setelah ada pembicaraan dari Kader PM Jatim. NU dan Muhammadiyah adalah realitas mayoritas masyarakat Jawa Timur.
"Jika benar-benar wacana ini terwujud maka selesai sudah persoalan pilgub Jatim. Artinya, dua ormas tersebut memiliki kekuatan massa yang cukup besar," kata Abduh di kantornya, Kamis (31/1/2013).
Namun, ia mengakui tidak mudah untuk mewujudkan wacana tersebut. Sebab, NU dan Muhammadiyah adalah ormas yang fokus terhadap dakwah, pendidikan.
Ia menjelaskan, ada sejumlah parpol yang disebut-sebut sebagi representasi dua ormas ini. Yakni untuk parpol yang berbasis Nahdliyyin ada PKB, PPP dan PKNU. Sedangkan representasi Muhammadiyah ada PAN.
"Dukungan parpol tersebut akan memudahkan impian duet NU dan Muhammadiyah di Pilgub Jatim mendatang," ujar pria asal Jombang, Jawa Timur.
Ketika disinggung dengan kekuatan massa yang besar, apakah akan menmpuh jalur independen, menurut Abduh jalur tersebut tidak mungkin dilalui. Alasannya, meski memiliki massa yang besar, dua ormas ini sudah tradisi tidak akan berpolitik praktis.
"Muhammadiyah itu tidak memiliki tradisi dalam politik praktis jadi sangat tidak mungkin," tukasnya.
Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jatim Moh Khoirul Abduh mengatakan, wacana ini muncul setelah ada pembicaraan dari Kader PM Jatim. NU dan Muhammadiyah adalah realitas mayoritas masyarakat Jawa Timur.
"Jika benar-benar wacana ini terwujud maka selesai sudah persoalan pilgub Jatim. Artinya, dua ormas tersebut memiliki kekuatan massa yang cukup besar," kata Abduh di kantornya, Kamis (31/1/2013).
Namun, ia mengakui tidak mudah untuk mewujudkan wacana tersebut. Sebab, NU dan Muhammadiyah adalah ormas yang fokus terhadap dakwah, pendidikan.
Ia menjelaskan, ada sejumlah parpol yang disebut-sebut sebagi representasi dua ormas ini. Yakni untuk parpol yang berbasis Nahdliyyin ada PKB, PPP dan PKNU. Sedangkan representasi Muhammadiyah ada PAN.
"Dukungan parpol tersebut akan memudahkan impian duet NU dan Muhammadiyah di Pilgub Jatim mendatang," ujar pria asal Jombang, Jawa Timur.
Ketika disinggung dengan kekuatan massa yang besar, apakah akan menmpuh jalur independen, menurut Abduh jalur tersebut tidak mungkin dilalui. Alasannya, meski memiliki massa yang besar, dua ormas ini sudah tradisi tidak akan berpolitik praktis.
"Muhammadiyah itu tidak memiliki tradisi dalam politik praktis jadi sangat tidak mungkin," tukasnya.
(ysw)