Nahrisya, si penderita tumor sebesar bola sepak

Rabu, 30 Januari 2013 - 16:34 WIB
Nahrisya, si penderita...
Nahrisya, si penderita tumor sebesar bola sepak
A A A
Sindonews.com - Keceriaan Nahrisya Nazwa Aprilia (9), warga Rt 7/4, Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka hilang sejak beberapa bulan terakhir.

Siswa kelas 4 SDN I Jatipamor tersebut, kini hanya bisa terbaring di tempat tidur akibat penyakit tumor yang muncul di bagian lengan kanannya.

Siti Nur’aini, ibu kandung Nahrisya mengatakan, kondisi tersebut berawal ketika Nahrisya terjatuh saat bermain bersama teman-temannya di sekolahnya pada April 2012 lalu. Saat terjatuh, tangan Nahrisya sempat membentur meja yang ada di ruang kelas tempat dirinya belajar.

“Setelah kejadian itu, saya sempat membawanya ke doter umum di desa, dan ahli tulang. Setelah tidak ada perubahan, kami bawa ke RSUD Majalengka, dan dari hasil di RS itu, diduga menderita tumor,” kata Siti saat ditemui di kediamannya, Rabu (30/1/2013).

Akibat tidak memadainya fasilitas yang ada di RSUD Majalengka, akhirnya pihak RS menyarankan agar Nahrisya dirujuk ke RS Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. Berbekal dari rujukan tersebut, keluarga akhirnya membawa Nahrisya ke RSHS sekira awal Mei tahun lalu.

“Saat ke RSHS, Kami hanya melakukan rawat jalan. Dan di sana (RSHS), Nahrisya sempat di-bor di bagian lengan yang luka itu,” papar dia.

Akibat faktor ekonomi yang tidak memungkinkan, akhirnya Siti berinisiatif untuk kembali membawa Nahrisya pulang. Dari hasil pemeriksaan di RSHS, jelas dia, Nahrisya diketahui negatif menderita tumor.

“Ya mau bagaimana lagi, karena tidak ada biaya, akhirnya saya bawa pulang lagi,” jelas dia.

Lebih jauh dijelaskan dia, setelah pulang dari RSHS tersebut, selang beberapa bulan dirinya kembali membawa Nahrisya berobat di yayasan Bunda Suci Bandung, sekira bulan Juni. Berbeda dengan hasil pemeriksaan di RSHS, di Yayasan Bunda Suci tersebut, Nahrisya divonis menderita tumor.

“Katanya satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah amputasi. Karena disinyalir tumor ganas,” ungkap dia.

Namun, dikarenakan faktor biaya, akhirnya pihak keluarga kembali membawa pulang dan hanya memberikan perawatan ala kadarnya di rumah. Seiring berjalannya waktu, sekitar dua bulan yang lalu, bagian lengan Nahrisya mengalami pembengkakkan hingga kini sebesar bola sepak.

“Kami memberikan pengobatan dengan obat herbal. Mau bagaimana lagi, karena terbentur biaya,” papar dia

Namun demikian, naluri seorang ibu dari Siti berharap anaknya tersebut bisa kembali seperti semula. Kini, Siti berharap ada donatur yang bisa membantu mengobati penyakit yang diderit anaknya itu.

“Orang tua mana yang tidak sedih melihat anaknya seperti ini. Sebelum menderita penyakit ini, Nahrisya begitu ceria dan di sekolah pun langganan mendapatkan juara,” jelas dia.

Sementera itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka, Alimudin menegaskan, pihaknya siap memfasilitasi perawatan Nahrisya. Kendati demikian, diakui dia, RSUD Majalengka saat ini tidak memiliki dokter spesialis tulang.

“Untuk penanganan pertama, pasien bisa dirujuk ke RSUD Majalengka terlebih dahulu untuk mendapatkan asupan gizi, seperti infus. Karena selama ini, kondisinya semakin memprihatinkan karena dipicu dari penyakitnya itu. Jika nantinya harus dirujuk ke RSHS, kami siap memfasilitasi. Terlebih keluarga itu termasuk pemegang kartu Jamkesmas,” papar dia.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1430 seconds (0.1#10.140)