Ratusan unggas di Sukabumi terserang flu burung

Rabu, 30 Januari 2013 - 14:57 WIB
Ratusan unggas di Sukabumi terserang flu burung
Ratusan unggas di Sukabumi terserang flu burung
A A A
Sindonews.com – Setelah sempat mereda, kini Kabupaten Sukabumi kembali marak kasus flu burung. Belum genap sebulan, 250 ekor itik dan 100 ekor ayam kampung mengalami kematian mendadak.

Hasil rapid test dinas peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi menunjukan ratusan hewan ternak tersebut positif terserang virus Flu burung.

Kepala Disnak kabupaten Sukabumi Abdul Kadir menjelaskan kematian hewan ternak milik warga itu terjadi sejak awal Januari 2013, diawali kematian 100 ekor ayam kampung milik Ismail, warga Kecamatan Bojong Genteng.

Selang beberapa pekan kemudian sebanyak 250 ekor itik milik seorang peternak tradisional di Kecamatan Cisaat mengalami kematian mendadak.

Abdul Kadir mengaku, semula Disnak menduga kematian unggas itu karena terkena tetelo. Setelah dilakukan uji cepat terhadap bangkai-bangkai ayam di kedua kecamatan itu, diketahui bahwa kematian hewan-hewan ternak disebabkan virus flu burung.

“Hanya saja peristiwa kematian itik dan ayam itu tidak terjadi secara sporadis seperti kasus flu burung yang terjadi beberapa tahun sebelumnya," ungkap Abdul Kadir kepada wartawan di kantornya, Rabu (30/1/2013).
.
Kejadian ini langsung direspon, Disnak menerjunkan tim kesehatan dan melakukan uji cepat atau rapid test terhadap beberapa ekor bangkai itik dan ayam, hasilnya positif terserang flu burung.

Diakuinya, kasus flu burung di Kabupaten Sukabumi ini umumnya menyerang peternak-peternak tradisional. Hal ini lebih disebabkan keterbatasan kelengkapan saran peternakan berupa bio security.

“Berbeda dengan peternak besar, kawasan peternakannya jauh lebih steril karena memiliki bio security,” tegasnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Asep Wahyu NB mengatakan pemerintah daerah harus tanggap dalam menanggulangi kasus flu burung, terutama yang menyerang peternak tradisional.

Salah satunya dengan menggulirkan bantuan penggantian hewan-hewan ternak yang mati akibat terserang virus flu burung.

“Dengan bantuan maka warga tidak benar-benar merugi. Seiring dengan itu pengawasan peternakan juga harus lebih ditingkatkan oleh Disnak," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7084 seconds (0.1#10.140)