'Teroris' laut Mentawai, tertangkap video

Selasa, 29 Januari 2013 - 14:53 WIB
Teroris laut Mentawai, tertangkap video
'Teroris' laut Mentawai, tertangkap video
A A A
Sindonews.com - Pengeboman ikan di perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai kini mulai marak. Hal itu tentunya menggambarkan kian merajalelanya aktivitas tersebut. Diketahui, bahkan dilakukan sampai di lokasi surfing.

Dalam dua video yang disebarkan melalui situs youtube.com, tergambar jelas aktivitas tersebut. Seperti yang di unggah disitus Youtube.com oleh Wavepark Mentawai Surf pada 17 Januari lalu dengan judul Mentawai reefs being pillaged, 2013.

Video ini berdurasi berdurasi 2 menit 29 detik yang direkam pada 15 Januari lalu, dalam video tersebut terlihat satu unit kapal pukat cincin. Sementara ada 10 orang sedang melakukan aktifitas pemboman ikan. Sejumlah penyelam dengan menggunakan kompresor meledakkan dinamit di dasar laut.

Kemudian ada orang di atas kapal menaikkan ikan-ikan yang mati. Kapal dalam video tersebut tidak memiliki nama, nomor identifikasi kapal. Bahkan jarak lokasi pengeboman ikan ini hanya 100 meter dari lokasi surfing di Pulau Mainuk, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Kemudian video kedua di unggah ke Youtube.com oleh situs Mongabay.co.id pada 28 Januari 2013. Video tersebut memperlihatkan aktivitas pemboman ikan oleh dua nelayan menggunakan sampan. Video itu berdurasi 27 detik. Dalam viedo itu, ada dua nelayan yang melempar bom berkali-kali ke laut.

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Mentawai Edi Sukarni membenarkan adanya aktivitas pemboman ikan di daerah Siberut Barat Daya. Dia bahkan sudah melihat video yang diunggah Wavepark tersebut.

“Setelah kita dengar informasi tersebut, sekitar tanggal 16 Januari kita langsung turun dengan menggunakan kapal patroli dan kita sempat melakukan pengejaran bersama 5 petugas Pol Air (Polisi Air),” ungkap Edi, Selasa (29/1/2012).

Namun pengejaran tersebut gagal akibat BBM kapal patroli habis, padahal jarak mereka ada sekitar 2 mil. Kapal yang digunakan petugas tersebut berkapasitas bahan bakar sekitar 1,3 ton.

“Akibat BBM habis, mesin kapal tidak bisa hidup lagi, kami terpaksa dijemput kapal lain,” kata Edi.

Edi juga mengaku, masih banyak kapal illegal melakukan pemboman ikan di perairan Mentawai. Namun pihaknya masih sulit mengatasi aksi illegal itu karena keterbatasan sumber daya dan sumber dana.

"Luas wilayah pengamanan laut kita saat ini sekitar 1400 km persegi, dan kondisi terumbu karang saat ini 30 persen dalam keadaan baik, selebihnya masuk kategori rusak yang diakibatkan juga pemboman ikan dan juga pengambilan karang oleh masyarakat," kata Edi.

Sementara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mentawai Hendri Dori Satoko mengimbau agar pengawasan juga dilakukan oleh masyarakat kita. Selain pengawasan ketat oleh aparat penegak hukum dan instansi terkait, kerjasama masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian laut sangat diperlukan.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6163 seconds (0.1#10.140)