Adik Anas diserang black campaign di Tulungagung

Senin, 28 Januari 2013 - 22:57 WIB
Adik Anas diserang black campaign di Tulungagung
Adik Anas diserang black campaign di Tulungagung
A A A
Sindonews.com - Anna Lutfie, calon Wakil Bupati Tulungagung yang diusung tiga partai koalisi: PD, PAN dan Golkar memastikan sampai saat ini dirinya masih sehat-sehat saja dan tidak sedang berurusan dengan pihak kepolisian manapun.

Hal ini disampaikan oleh Yunianto Wahyudi, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jatim yang juga penasehat Timses pasangan Cabup dan Cawabup Tulungagung, Bambang Adhyaksa-Anna Lutfie.

"Kami sangat terkejut dengan adanya pemberitaan yang menyebutkan bahwa Mas Anna Lutfie tertangkap tangan dan sedang diperiksa oleh pihak kepolisian," kata Yunianto Wahyudi kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/1/2013), sore.

Dikatakan, sebuah media online yang berkantor di Jakarta, secara sepihak dan tanpa konfirmasi tiba-tiba memuat berita yang menyebutkan Cawabup Anna Lutfie hari Minggu malam 27 Januari 2013 tertangkap tangan di Desa Bendilwungu, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.

"Saya pastikan, Mas Anna Lutfie tidak ada di desa yang disebutkan di berita itu, pada hari Minggu," kata Yunianto.

Secara rinci, Yunianto kemudian menjelaskan kronologis tentang peristiwa yang mengkaitkan dengan Anna Lutfie, yang juga Wakil Ketua DPW PAN Jatim dan anggota DPRD Jatim dari PAN itu.

"Setelah kami telusuri, ternyata informasi ini berasal dari rangkaian kejadian yang dimulai tanggal 25 Januari 2013. Waktu itu, ada kader Partai Demokrat bernama Soleh," kata Yunianto.

Kader tersebut secara pribadi memiliki sarung yang berlogo Partai Demokrat memberikan pada kader Partai Demokrat yang ada di Desa Bendulwungu. Sarung itu kemudian disimpan oleh kader di Bendulwungu.

Pada tangal 26 Januari 2013, pasangan Bambang Adyaksa-Anna Lutfie (Bangsa) melakukan kampanye putaran terakhir yang dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional. Ada Hatta Rajasa, Akbar Tanjung dan Anas Urbaningrum, kakak kandung Anna Lutfie.

Pada saat kampanye itu, dibagikan stiker dan atribut pasangan Bangsa kepada warga yang datang. Pada saat itu, kader dari Desa Bendulwungu juga mendapatkan stiker dan atribut dari pasangan Bangsa.

"Hasil penulusuran kami, atribut dan sarung yang diterima kader di Desa Bendulwungu itu disimpan di rumah. Nah, hari Minggu kemarin datang famili kader tersebut," kata Yunianto.

Si famili itu menemukan ada sarung berjajar berlogo Partai Demokrat denga stiker dan beberapa atribut dari pasangan Bangsa. Orang inilah yang kemudian membawa sarung dan stiker, yang sebelumnya terpisah tidak ada dalam satu plastik, menjadi satu paket. Sehingga seolah ada pembagian sarung dan atribut.

"Dan, jumlah yang dilaporkan bukan ribuan. Hanya tiga lembar sarung dan tiga stiker saja. Jadi, tidak ada uang yang katanya Rp50 ribu atau Rp100 ribu yang ditemukan. Pada hari Minggu malam, Mas Anna Lutfie sedang ada di Desa Sukoanyar, Kecamatan Pakel, Tulungagung. Mas Anna Lutfie sedang bersama anak-anak yatim piatu," tegas Yunianto.

Karenanya, terkait berita yang mendiskreditkan Anna Lutfie, Yunianto menduga bahwa ada upaya dari pasangan lain yang melakukan black campaign kepada pasangan Bambang dan Anna Lutfie.

"Sejak kehadiran tokoh nasional ke Tulungagung kemarin, situasi politik di tingkat lokal mulai menghangat. Namun, sungguh keterlaluan kalau digunakan cara-cara yang sangat kotor," kata Yunianto.

Sebagi Timses, Yunanto mengajak agar pasangan yang sedang berkompetisi di Pilkada Tulungagung belajar dewasa dalam politik.

"Mari kita berkompetisi secara fair dan ksatria. Jangan memakai cara-cara kotor dan tak beretika," tegasnya.

Ditegaskan juga, sampai saat ini Anna Lutfie masih melakukan aktifitas mempersiapkan para saksi untuk Pilkada yang akan digelar tanggal 31 Januari 2013 mendatang.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9061 seconds (0.1#10.140)