Lahar dingin Merapi akibatkan pendangkalan

Senin, 07 Januari 2013 - 02:28 WIB
Lahar dingin Merapi akibatkan pendangkalan
Lahar dingin Merapi akibatkan pendangkalan
A A A
Sindonews.com - Banjir lahar dingin dari Gunung Merapi kembali menerjang di sejumlah sungai di Kabupaten Magelang. Akibatnya, material vulkanik yang terbawa membuat pendangkalan di check dam dan jembatan.

Aliran banjir lahar tersebut menerjang diantaranya di sungai Pabelan, Kali Putih, Sungai Bebeng, Krasak, Lamat, Tringsing, Apu dan Senowo.

Ketinggian banjir bervariasi antara satu meter hingga dua meter dengan lebar hingga 20 meter. Di Sungai Pabelan bahkan mencapai tiga meter dan melewati jembatan Bojong Kojor yang menghubungkan kecamatan Mungkid, dan Muntilan.

Humas Tim SAR Kabupaten Magelang Ahmad Muslim mengatakan, banjir lahar di sungai Pabelan dengan tinggi mencapai kurang lebih tiga meter. Sedangkan kelebaran sekira 20 meter.

"Banjir tersebut membawa material berupa pasir, batu dan berupa potongan batang kayu," katanya, Minggu 6 Januari 2013.

Sebelumnya, Sabtu 5 Januari 2013 lereng Merapi diguyur hujan sekitar satu jam dari pukul 17.00 WIB. Akibat material yang turun ke sungai Pebelan cukup deras jembatan Bojong Kojor mengalami sedikit luapan. Material yang melewati jembatan tersebut sempat naik ke permukaan hingga 20 cm.

“Cukup tinggi jembatan sempat ditutup karena cukup membahayakan bagi pengguna jalan,” lanjutnya.

Selain itu, banjir lahar dingin juga semakin memperdangkal sejumlah jembatan dan check dam di tempat lainya. Salah satunya di check dam Kali Apu yang terletak di perbatasan Kabupaten Magelang dengan Kabupaten Boyolali.

Salah seorang pekerja di check dam Kali Apu Giyarto mengatakan, penambahan sedimentasi material di tempat itu hampir mencapai ketinggian 20 meter dari dasar sungai. Perhitungan tersebut, berdasar check dam mencapai kurang lebih 20 meter dari bagian bawah lubang.

"Sementara untuk di sebelah selatan check dam mencapai sekira 10 meter," paparnya.

Ditambahkannya, sebelum terjadi banjir lahar dingin tersebut sedimentasi hanya terjadi di jarak kurang lebih 15 meter dari check dam.

“Untuk saat ini pengerukan sedimentasi dengan alat berat masih belum bisa dilakukan. Nanti takutnya malah ambles,” tandasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2326 seconds (0.1#10.140)