Kampus Unasman Polewali akhirnya dieksekusi
A
A
A
Sindonews.com - Eksekusi kampus Al Asyariah Mandar (Unasman) di Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar) yang kerap kali diwarnai bentrokan hingga harus ditunda, Kamis pagi akhirnya berhasil dilakukan tanpa adanya perlawanan.
Dengan pengamanan ribuan aparat kepolisian gabungan dari Polda Sulselbar dan Polres di empat kabupaten dibantu dengan pasukan Brimob, juru sita Pengadilan Negeri Polman ini melakukan eksekusi di Kampus Unasman.
Sejumlah palang kayu dan kawat berduri yang sebelumnya sengaja dipasang oleh mahasiswa di depan pintu masuk kampus dibongkar oleh aparat.
Massa yang rencananya akan melakukan perlawanan pun tak berkutik. Bahkan seorang ibu sambil membawa anak kecil berusaha melawan namun berhasil dievakuasi oleh aparat tanpa adanya keributan.
Jumlah personil aparat yang lebih banyak dari massa membuat pihak Unasman tak bisa berbuat banyak. Dengan dibantu kendaraan taktis water canon dan barakuda pembacaan eksekusi oleh PN Polman akhirnya berhasil.
Namun sesaat setelah eksekusi dilakukan, sejumlah massa tersulut emosinya dan nyaris melakukan penyerangan terhadap Kantor Yasayan Darud Dakwah Wal Irsyad yang diketahui sebagai pihak pemenang sengketa dengan Unasman.
Upaya eksekusi Kampus Unasman ini adalah yang kelima kalinya. Eksekusi sebelumnya selalu gagal karena mendapat perlawanan dari mahasiswa dan dosen.
Bahkan eksekusi pada tahun 2010 lalu sempat diwarnai bentrokan yang menewaskan seorang dosen dan melukai belasan orang aparat dan mahasiswa.
Sengketa lahan ini terjadi antara pihak Unasman dengan Yayasan Darul Dakwah Wal-Irsyad (DDI) sejak 2005 silam. Dalam putusan Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung, pihak DDI akhirnya memenangkan perkara tersebut.
Dengan pengamanan ribuan aparat kepolisian gabungan dari Polda Sulselbar dan Polres di empat kabupaten dibantu dengan pasukan Brimob, juru sita Pengadilan Negeri Polman ini melakukan eksekusi di Kampus Unasman.
Sejumlah palang kayu dan kawat berduri yang sebelumnya sengaja dipasang oleh mahasiswa di depan pintu masuk kampus dibongkar oleh aparat.
Massa yang rencananya akan melakukan perlawanan pun tak berkutik. Bahkan seorang ibu sambil membawa anak kecil berusaha melawan namun berhasil dievakuasi oleh aparat tanpa adanya keributan.
Jumlah personil aparat yang lebih banyak dari massa membuat pihak Unasman tak bisa berbuat banyak. Dengan dibantu kendaraan taktis water canon dan barakuda pembacaan eksekusi oleh PN Polman akhirnya berhasil.
Namun sesaat setelah eksekusi dilakukan, sejumlah massa tersulut emosinya dan nyaris melakukan penyerangan terhadap Kantor Yasayan Darud Dakwah Wal Irsyad yang diketahui sebagai pihak pemenang sengketa dengan Unasman.
Upaya eksekusi Kampus Unasman ini adalah yang kelima kalinya. Eksekusi sebelumnya selalu gagal karena mendapat perlawanan dari mahasiswa dan dosen.
Bahkan eksekusi pada tahun 2010 lalu sempat diwarnai bentrokan yang menewaskan seorang dosen dan melukai belasan orang aparat dan mahasiswa.
Sengketa lahan ini terjadi antara pihak Unasman dengan Yayasan Darul Dakwah Wal-Irsyad (DDI) sejak 2005 silam. Dalam putusan Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung, pihak DDI akhirnya memenangkan perkara tersebut.
(ysw)