Bentrok warga, rumah dan sekolah dibakar

Bentrok warga, rumah dan sekolah dibakar
A
A
A
Sindonews.com - Akibat perselisihan tanah ulayat antar-desa di Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), sebuah rumah dan gedung SMA Negeri 2 Lapandewa dibakar oleh warga yang bertikai pada Selasa 4 Desember lalu.
Hingga saat ini, ketegangan masih menyelimuti kedua desa yang bertikai. Polisi dan TNI setempat turun tangan untuk mengamankan kedua desa tersebut.
Peristiwa tersebut, dipicu saling klaim batas wilayah antara Desa Lapandewa Makmur dan Lapandewa Hendea. Warga Lapandewa Hendea mengkliem bahwa tanah yangg dibangun SMA Negeri 2 Lapandewa di Desa Lapandewa Makmur adalah tanah adat mereka.
Kapolsek setempat Iptu Martinus mengatakan, bentrok pecah saat subuh waktu setempat. Warga desa Lapandewa Hendea dengan jumlah sekitar 500 orang, datang menyerang Desa Lapandewa Makmur.
"Mereka datang membawa alat tajam, seperti parang, tombak. Ketika tiba di desa Lapandewa Mamur, mereka langsung membakar rumah dan Sekolah," jelasnya, di lokasi, Jumat (7/12/2012) malam.
Hingga kini, warga di dua desa tersebut, masih enggan beraktivitas. Misalnya di Desa Lapandewa Makmur, mereka lebih memilih untuk berjaga-jaga di rumah. Warga takut ada serangan susulan dari kampung sebelah.
Hingga saat ini, ketegangan masih menyelimuti kedua desa yang bertikai. Polisi dan TNI setempat turun tangan untuk mengamankan kedua desa tersebut.
Peristiwa tersebut, dipicu saling klaim batas wilayah antara Desa Lapandewa Makmur dan Lapandewa Hendea. Warga Lapandewa Hendea mengkliem bahwa tanah yangg dibangun SMA Negeri 2 Lapandewa di Desa Lapandewa Makmur adalah tanah adat mereka.
Kapolsek setempat Iptu Martinus mengatakan, bentrok pecah saat subuh waktu setempat. Warga desa Lapandewa Hendea dengan jumlah sekitar 500 orang, datang menyerang Desa Lapandewa Makmur.
"Mereka datang membawa alat tajam, seperti parang, tombak. Ketika tiba di desa Lapandewa Mamur, mereka langsung membakar rumah dan Sekolah," jelasnya, di lokasi, Jumat (7/12/2012) malam.
Hingga kini, warga di dua desa tersebut, masih enggan beraktivitas. Misalnya di Desa Lapandewa Makmur, mereka lebih memilih untuk berjaga-jaga di rumah. Warga takut ada serangan susulan dari kampung sebelah.
(mhd)