Terkena ledakan bom ikan, 2 tangan diamputasi

Jum'at, 16 November 2012 - 02:35 WIB
Terkena ledakan bom...
Terkena ledakan bom ikan, 2 tangan diamputasi
A A A
Sindonews.com - Warga Desa Ambunten Tengah, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, digemparkan bunyi ledakan yang cukup dahsyat. Usut punya usut, ternyata ledakan tersebut berasal dari bom ikan (bondet) yang sedang dipengang oleh salah satu warga yang dikenal kampung nelayan tersebut.

Akibatnya, warga yang bernama Abdul Ghafar (55), warga setempat menjadi korban. Dia mengalami luka yang cukup mengenaskan, kedua tangan terpaksa diamputasi karena terkena ledakan bom ikan dengan kekuatan besar.

Kini, korban yang sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh Anwar Sumenep, terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit di Surabaya, karena luka bakar yang diderita cukup parah.

Tidak hanya kehilangan kedua tangan yang diamputasi oleh pihak medis. Menurut informasi yang diperoleh dari Bagus, warga Desa Ambunten, korban juga mengalami luka bakar yang cukup banyak. Mulai dari sekitar wajah, dada, kaki kanan, dan kemaluan.

"Pokonya luka bakar parah, termasuk dua tangan yang hancur dan diamputasi akibat kena ledakan bom ikan," ujarnya kepada wartawan, di Sumenep, Jawa Timur, Kamis (15/11/2012).

Dia menjelaskan, dirinya tidak tahu secara pasti kejadian tersebut. Cuma, mendengar ledakan yang cukup keras hingga radius beberapa kilometer, terdengar sampai ke rumahnya juga. Penasaran dengan bunyi ledakan tersebut, dia dan warga sekitar langsung mencari sumber bunyi ledakan.

Selang beberapa menit usai ledakan, dia dan warga menenukan rumah korban sudah dalam keadaan porak poranda akibat terkena ledakan. Korban sendiri, posisi terlempar cukup jauh, terpental dan berada di dekat tembok dengan luka bakar yang cukup serius.

"Saat ditolong pertama kali, kondisi korban dalam keadaan gosong dan sudah mengalami luka bakar parah," ungkapnya.

Kejadian ledakan bom ikan tersebut, dibenarkan oleh Kapolsek Ambunten Ipda Supardi. Dia mengungkapkan, langsung menerjunkan anak buahnya untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dengan tujuan untuk mengetahui secara detail atas kejadian tersebut.

Hasil dari oleh TKP sementara, Supardi dan jajaran menemukan teras rumah ambles, sebagian genteng pecah, dan terlihat ada bercak darah di tembok rumah.

Selanjutnya, dia menyita pecahan genteng untuk dijadikan barang bukti dari kasus ledakan tersebut. "Kami masih mencari barang bukti lain berupa sisa bondet yang masih belum ditemukan," terangnya.

Supardi menambahkan, sejauh ini pihaknya masih belum bisa meminta keterangan dari korban, karena masih menjalani perawatan medis. Cuma, penyidik sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi seperti istri, anak, menantu, maupun tetangga korban.

"Cuma sebagian besar saksi menyatakan tidak tahu, sehingga kami agak kesulitan dalam melakukan penyidikan," ucapnya.
(mhd)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2318 seconds (0.1#10.24)